Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Mempermudah Layanan Jamkesus Terpadu bagi Difabel

Solidernews.com Difabel Bantul peserta Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) mengaku pelayanan jaminan Kesehatan ini semakin mudah dijangkau. Persyaratan yang diharuskaan dibawa oleh difabel peserta jamkesus  sangat sederhana hanya fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KPT) dan Kartu Keluarga (KK), sehinggga tidak merepotkan difabel dan keluarganya.

 

Bertempat di Aula komplek perkantoran Pemerintah Daerah 2, yang beralamat di Manding Trirenggo Bantul, Badan Pelaksana Jaminan Sosial (Bapel Jamsos) kembali menyelenggarakana kegiatan pelayanan Jamkesus terpadu. Kegiatan ini di dukung sepenuhnya oleh Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Kabupaten Bantul. Kegiatan yang diadakan pada Senin, 17 Juli 2023 ini diikuti oleh 50 difabel se kabupaten Bantul dari beragam jenis difabel seperti daksa, cerebral palsy (CP) dan runggu wicara (ruwi).

“Betul, pelayanan Jamkesus sekarang ini lebih menyenangkan  dan tidak merepotkan, karenan peserta tidak lagi dipersyaratkan membawa SKTM dan foto rumah dari berbagai sisi”. Demikian keterangan Partini (45), salah seorang peserta Jamkesus jenis difabel daksa, yang ditemui kontributor disela-sela pelayanan Jamkesus.

 

Seperti diketahui, sebelumnya pelayanan Jamkesus terpadu memang menyulitkan difabel. Salah satunya adalah adanya persyaratan yang mengharuskan membawa Surat Keterangan Tidak Mampu ( SKTM), dari kalurahan dimana bertempat tinggal sesuai KTP. Padahal tidak semua difabel dapat memperoleh SKTM tersebut. Sebagai contoh apabila ada seorang difabel yang orang tuanya menjadi Aparatus Sipil Negara (ASN), anggota Tentara Nasional Indonnesia ( TNI ) dan anggota Polisi Repulik Insonesia (Polri), maka difabel tersebut tidak dapat memperolah SKTM karena dianggap dari keluarga mampu. Padahal harga alat bantu yang dibutuhkan difabel misalnya kursi roda terbilang cukup mahal, sehingga orang tua difabel tersebut terkadang memilih untuk tidak membelikannya.

 

Menampung aspirasi difabel

Salah seorang petugas layanan Jamkesus terpada yang enggan disebutkan identitasnya memeberikan keterangan kepada kontributor. Pelayanan Jamkesus sekarang ini memang sengaja dipermudah setelah banyak masukan dari berbagai diskusi dengan difabel ataupun pegiat peduli difabel. Diskusi-diskusi yang diselenggaranan oleh bergai komunitas difabel dengan Bapeljamsos memperoleh masukan bahwa, pesyaratan SKTM dalam palayanan Jamkesus tterpadu tersebut menyulitkan difabel, selain merepotkan juga tidak semua difabel memenuhi kriteria untuk memperolah SKTM dari kalurahnan.

 

Partini juga mengaku puas karena selain persyaratanya mudah, apa yang menjadi harapannya dengan mengikuti Jamkesus ini terkabul. Dan dari pantauan kontributor, apa yang menjadi harapan dari peserta Jamkesus terpenuhi bakan melibihi dari yang diharapkan, misalnya berharap kuri rodanya akan diperbaiki, tetapi malah diberi ganti yang baru.[]

 

Reporter: Dwi Windarta

Editor      : Ajiwan Arief

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air