Difabel menjadi isu yang belum mendapatkan ruang di dalam proses sirkulasi informasi. Bukan hanya dari sisi kuantitas, tapi juga kualitas informasi yang bertebaran di dunia maya belum berpihak pada masyarakat difabel. Baik dari framing informasi yang masih mendiskeditkan, juga keteraksesan informasi yang disajikan.

Menyadari hal itu, sejumlah aktivis difabel di lembaga Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia merasa urgen untuk membentuk media alternatif, media komunitas yang dapat mewadahi aspirasi, potensi dan mensosialisasikan isu difabel kepada masyarakat.

Pada awal dekade 2000an, Sigab Indonesia mendirikan media solider dalam bantuk cetak. Sementara pada tahun 2012, seiring dengan perkembangan zaman dan fenomena kemunculan banyak media online dan senjakala media cetak. Solider berinovasi dengan membuat media online lewat portal berita. Hingga kini Solider.id selalu berupaya untuk menjadi media yang konsistent menyuarakan isu difabel. Melalui cara ini, Solider berharap agar lebih banyak dapat menjangkau pembaca dan lebih luas dalam menyuarakan isu difabel ke berbagai stakeholder dan masyarakat luas.