Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Libatkan KDD Sebagai Ujung Tombak Keberhasilan Program SOLIDER INKLUSI; Ini Kata Sejumlah Pihak Tentang Pelatihan Peer Support Usai Dilaksanakan

Views: 7

Solidernews.com – Kelompok Difabel Desa (KDD) merupakan ujung tombak keberlanjutan program SOLIDER_INKLUSI; untuk memperkuat kemampuan KDD, Forum Komunikasi Difabel Cirebon (FKDC), salah satu mitra Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB), menyelenggarakan pelatihan peer support dari tanggal 18 sampai 21 Juli 2024, di rumah makan saung jati, dengan dukungan dari kementerian Australia dan Indonesia. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan rasa percaya diri para difabel, membantu mereka memahami akar permasalahan yang selama ini membelenggu, serta memulai langkah-langkah untuk menyelesaikannya. Keberhasilan pelatihan peer support ini memungkinkan KDD untuk memberdayakan anggotanya dan memiliki kemampuan melakukan advokasi.

 

Pelatihan ini melibatkan 30 difabel dan 6 fasilitator desa (fasdes) yang menunjukkan semangat belajar dan empati yang tinggi terhadap sesama. Salah satu momen yang sangat mengharukan adalah ketika peserta yang awalnya sangat sulit diajak berkomunikasi mulai berani bercerita tentang permasalahan dan keinginan mereka. Ajis, seorang difabel ganda dari Desa Nanggela, kini lebih terbuka dalam berkomunikasi.

 

“Kami sangat terharu melihat perkembangan para peserta; awalnya, mereka sulit diajak komunikasi, namun sekarang mereka mulai tumbuh keberanian untuk bercerita permasalahan maupun keinginannya,” ujar Abdul Mujib selaku PM Solider_Inklusi Kabupaten Cirebon.

 

Kisah lainnya datang dari Subagja, seorang peserta dari Desa Lemahabang. Meskipun jarak antara rumahnya dan tempat pelatihan sekitar 7 km, dan tidak ada yang bisa mengantarnya, Subagja tidak patah arang. Ia memutuskan berjalan kaki menuju tempat pelatihan. Kebetulan, salah satu anggota tim project berpapasan dengannya dan memberi tumpangan, sehingga Subagja bisa tiba tepat waktu.

 

“Saya sangat bangga dengan semangat teman-teman peserta, salah satunya Subagja; jarak dari tempat tinggalnya menuju tempat pelatihan sekitar 7 km. Pada waktu itu tidak ada yang bisa mengantarnya, namun Subagja tak patah arang. Dia berjalan kaki menuju tempat pelatihan. Saya tahu hal itu karena berpapasan dengannya, dan saya beri tumpangan sehingga Subagja bisa tiba tepat waktu,” sambung Abdul Mujib.

 

Keberhasilan pelatihan peer support ini menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, teman-teman difabel dapat lebih percaya diri dan berdaya dalam menghadapi berbagai tantangan.[]

 

Reporter: Apipudin

Editor       : Ajiwan

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content