Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

pemutaran film di Inclusive Cinema di MFW 9

Inclusive Cinema di MFW 9, Ruang Untuk Difabel Nikmati Film Pendek

Solidernews.com –   Minikino Film Week (MFW) ke – 9, berlangsung dari 15-23 September 2023 di Bali. Dalam serangkaian pemutaran film pendek yang dilangsungkan selama sembilan hari tersebut, Minikino memiliki Inclusive Cinema untuk penonton difabel.

 

Fransiska Prihadi, Program Director Minikino, bercerita bahwa mereka sudah menjalankan program pemutaran film dengan Audio Description (AD) dan Close Caption (CC) di 2019 dan menjadi bagian dari MFW 5 dan berlanjut hingga tahun ini di MFW 9.

“Sebetulnya, kami sudah membuat pemutaran film dengan teman-teman difabel tuli dari 2016. Kemudian, yang dulu menghubungi kami pertama kali dari komunitas tunanetra yang pingin nonton film itu mendiang Pak Didon. Namun, pada saat itu, kami belum punya pembisik atau sesuatu seperti itu, karena yang dulu populer, kan, nonton film berbisik,” ujar Fransiska ketika di wawancarai pada 15 September di Geo Open Space, tempat berlangsungnya opening MFW 9. Fransiska lantas melanjutkan dengan menceritakan tentang pemutaran khusus yang mereka lakukan  pada waktu itu dengan medium volunteer sebagai pembisik teman-teman difabel netra.

“Ketika pemutaran berlangsung, itu berisik sekali,” lanjut perempuan yang kerab dipanggil Cika tersebut. Ia menjelaskan bahwa menggunakan pembisik untuk penonton difabel netra memang ide yang bagus, namun itu membuat waktu penayangan menjadi tidak kondusif dengan dengung bisikan dimana-mana.

“Buat kami ini menarik, ya. Karena ada antusiasme. Tetapi tetap saja, menurut kami itu menimbulkan persoalan yang cukup dilematis dan tidak inklusif. Nah, dari sana, kita mulai riset dan belajar, kemudian tahu bahwa ada yang namanya deskripsi audio.” Paparnya.

 

Fransiska lantas menjelaskan bahwa di negara-negara maju, Audio Description dan Close Caption sudah umum digunakan. Terutama di negara-negara yang sudah memiliki regulasi untuk itu. Mereka sudah memiliki kebijakan umum yang belum dimiliki Indonesia. Dari sanalah Minikino mencetuskan program Inclusive Cinema yang menjadi bagian dalam festival film pendek mereka hingga bisa dinikmati oleh penonton difabel.

 

Tak hanya menambahkan deskripsi audio pada film, di festival film pendek Minikino  tahun ini juga menyertakan para difabel netra untuk menjadi bagian dari MFW 9, dengan memberikan mereka kesempatan untuk menjadi pengisi deskripsi audio beberapa film yang akan ditayangkan pada saat Inclusive Cinema di tanggal 16 dan 19 September.

“Pengalaman yang sangat menarik, ya. Awalnya deg-degan pasti, karena suara kita, kan, nanti pasti di denger banyak orang juga.” Tutur Ida Bagus Surya Manuaba, salah seorang pengisi audio description pada saat pemutaran di tanggal 16 September di Irama Indah Minihall.

“Kita selalu belajar untuk setiap hal yang kita kerjakan. Di tahun ini aja, kita melibatkan teman-teman tunanetra. Jadi, ini adalah bagian dari proses yang selalu membuat kita belajar banyak hal dan mencoba menyertakan indifidu difabel tak hanya sebagai penonton, namun juga bisa mengambil bagian dalam MFW sembilan.” Pungkas Cika.[]

 

Reporter: Komang Yuni

Editor     : Ajiwan Arief

 

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air