Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Waspadai Komplikasi Meningitis untuk Menghindari Difabilitas yang Diakibatkan

Solidernews.com – MENINGITIS adalah kondisi peradangan pada meningen (selaput otak), yaitu lapisan pelindung otak dan saraf tulang belakang. Meningitis kadang sulit dikenali, karena penyakit ini memiliki gejala awal yang serupa dengan flu, seperti demam dan sakit kepala.

 

Meningitis atau radang selaput otak dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Selain itu, kondisi-kondisi tertentu, seperti melemahnya daya tahan tubuh, juga dapat memicu terjadinya meningitis.

Kondisi ini termasuk berbahaya karena dapat menimbulkan gangguan fungsi saraf, kelemahan sistem imun hingga kematian. Jika tidak ditangani dengan baik dan cepat, penyakit ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi.

 

Menurut dokter spesialis anak Eka Hospital Permata Hijau, Nirmalia Husin, beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat meningitis, di antaranya: (1) menurunnya kekebalan atau imun tubuh; (2) kejang; (3) kehilangan kemampuan berkomunikasi; (4) penurunan daya lihat; (5) penurunan fungsi pendengaran; (6) gangguan memori; serta (7) kelumpuhan anggota gerak atau difabilitas fisik.

 

Meski begitu, meningitis dapat disembuhkan. Untuk kasus meningitis yang ringan, biasanya akan sembuh dalam waktu tujuh hingga 10 hari. Namun, untuk kasus infeksi yang berat, pasien perlu mendapatkan perawatan yang intensif dan membutuhkan waktu pengobatan yang lebih lama.

 

“Belum ada jenis pengobatan khusus untuk mengatasi meningitis. Saat ini, pengobatan meningitis yang diakibatkan oleh virus adalah lewat pemberian obat antivirus. Sementara untuk meningitis yang disebabkan bakteri biasanya ditangani dengan pemberian obat antibiotik,” kata Nirmalia dalam keterangan pers dikutip Senin (22/4/2024).

 

Dia menambahkan, pengenalan dini dari gejala meningitis dapat menurunkan risiko kematian dan mengurangi komplikasi berat jangka panjang karena mendapat penanganan segera.

 

Meski dapat terjadi pada semua usia, meningitis paling rentan terjadi pada bayi dan anak. Mewasdai dan mengetahui mengetahui cara mencegah meningitis pada anak, sangat dianjurkan.

 

Tips cegah meningitis

Nirmalia menyampaikan, setidaknya ada tiga cara mencegah meningitis pada anak. Pertama, Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Menjalankan kebiasaan hidup bersih, sebaiknya menjadi budaya. DI antaranya dengan: mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan untuk anak, mencuci tangan anak sebelum makan atau sesudah keluar dari WC, terapkan etika batuk atau bersin.

 

Kedua, hindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Bila ada anggota keluarga yang sakit, maka penting untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan dengan cara hindari berbagi barang pribadi. Dan segera membawa anggota keluarga ke fasilitas kesehatan untuk mendapat pengobatan.

 

“Selain itu, jika anak sedang sakit sebaiknya diistirahatkan di rumah untuk menghindari penularan ke anak lain,” kata Nirmalia dalam keterangan pers dikutip Senin (22/4/2024).

 

Ketiga, vaksinasi. Pemberian vaksin merupakan cara mencegah meningitis pada anak yang cukup ampuh. Memberikan imunisasi campak, Hib, polio, dan pneumococcal juga dapat mencegah risiko meningitis virus dan bakteri tersebut.

 

Selain itu, ada pula vaksin meningococcal conjugate vaccine (MenACWY) yang dapat melindungi anak dari infeksi virus meningococcus penyebab meningitis. Vaksin ini dapat diberikan pada anak usia 2-11 tahun. “Semakin dini usia anak ketika vaksin diberikan, semakin kecil risiko meningitisnya,” jelas Nirmalia.

 

Penyebab meningitis

 

Meningitis dapat disebabkan oleh virus dan juga bakteri, lanjut Nirmalia. Dalam kasus yang langka, meningitis juga bisa disebabkan oleh jamur. Lanjutnya, berikut beberapa jenis virus dan bakteri yang dapat menyebabkan meningitis: (1) karena virus. Di antaranya: non polio enterovirus, virus campak, influenza, herpes simplex, serta west nile virus. Virus-virus tersebut, rawan menyebabkan meningitis pada anak-anak usia di bawah 5 tahun dan bayi baru lahir.

 

Penyebab (2) bakteri. Di antaranya bakteri: streptococcus pneumoniae, haemophilus influenzae type b (Hib), neisseria meningitidis, listeria monocytogenes, escherichia coli (E. coli), serta klebsiella pneumoniae. “Sebagaimana virus, bakteri-bakteri ini rentan menyebabkan meningitis pada anak usia di bawah 5 tahun dan bayi baru lahir,” jelas Nirmalia.

 

Penularan

 

Umumnya, virus atau bakteri penyebab meningitis tidak langsung menyerang selaput otak tapi bermula dari bagian tubuh lain. Virus atau bakteri tersebut kemudian menyebar ke selaput otak lewat pembuluh darah dan menyebabkan peradangan. Salah satu faktor yang meningkatkan risiko infeksi virus atau bakteri berkembang menjadi meningitis, adalah pada anak dengan sistem imun yang rendah.

 

Penyebaran virus atau bakteri penyebab meningitis dapat terjadi melalui kontak langsung saat terkena percikan ludah atau sekret hidung saat bersin dan batuk. Dapat pula karena bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi virus atau bakteri. Dan dapat terjadi karena mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.[]

 

Reporter: Harta Nining Wijaya

Editor    ; Ajiwan Arief

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air