Views: 10
Solidernews.com, Denpasar – Wiguna Maha Yasa, seorang difabel ganda netra dan pendengaran, berhasil menciptakan gebrakan baru di dunia musik. Melalui platform digital bernama Sunar Sang Gita, Wiguna memberdayakan teman-teman difabel netra lainnya untuk menjadi pengajar musik.
Sejak awal Agustus lalu, Sunar Sang Gita telah menjalin kerjasama dengan Pusat Layanan Disabilitas di Dinas Sosial Kota Denpasar sebagai tempat difabel netra bisa belajar lebih dalam tentang dunia musik. Kolaborasi ini melibatkan Sanggar Musik Inklusif Waktra yang dipimpin oleh Raden Wahyu Panca Wati, S.Pd., M.Th.
Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi difabel netra untuk mengembangkan bakat musiknya hingga dapat berbagi pengetahuan musiknya dengan masyarakat luas melalui pengajaran secara privat course.
Wiguna mengungkapkan bahwa platform ini lahir dari keprihatinan akan terbatasnya akses bagi difabel netra untuk belajar musik. “Saya ingin membuktikan bahwa disabilitas bukan penghalang untuk berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat. Melalui Sunar Sang Gita, kami ingin memberikan kesempatan bagi teman-teman disabilitas netra untuk mengembangkan potensi diri dan memperoleh penghasilan,” ujarnya.
Wiguna juga mengatakan untuk menjadi seorang pengajar musik profesional dibutuhkan sebuah skil yang mumpuni tidak sekedar hanya bisa bermain musik saja tetapi juga harus mengerti seperti apa teori musik tersebut.
“Selama ini saya banyak mendapati bahwa teman-teman disabilitas netra lebih banyak yang belajar musiknya secara otodidak, jadi mereka hanya memainkan alat musik tanpa tahu seperti apa teori dan posisi yang tepat waktu bermain musik. Alhasil kemampuan mereka hanya sebatas bisa memainkan musik tetapi jika diminta untuk mengajar mereka masih sangat kurang padahal itu adalah salah satu pekerjaan yang bisa menjadi sumber penghasilan di era yang sangat kompetitif ini,” jelas wiguna kepada solidernews.
Sunar Sang Gita bukan sekadar platform musik biasa. Platform ini dirancang khusus untuk meningkatkan skil para individu difabel netra yang ingin belajar musik yang bisa digunakan untuk mengajar musik kepada semua kalangan dan juga untuk mengasah keterampilan bermusiknya agar dapat menampilkan performa yang istimewa.
Melalui fitur-fitur yang dirancang secara intuitif, Sunar Sang Gita menawarkan akses berbagai materi pembelajaran, mulai dari teori musik hingga praktek bermain alat musik. Yang lebih istimewa, platform ini juga memfasilitasi interaksi langsung antara pengajar dan peserta didik melalui fitur chat dan video call.
“Sunar Sang Gita ini memang saya rancang untuk bisa menjadi wadah teman-teman disabilitas netra yang memiliki ketertarikan pada dunia musik agar dapat memaksimalkan potensinya tidak hanya sekedar bisa memainkan musik tetapi juga bisa menjadi pengajar musik. Saat ini saya juga sudah membuka bagi teman-teman disabilitas netra di luar bali untuk menjadi pengajar di daerahnya masing-masing, dengan menyesuaikan kemampuan dasar yang telah mereka miliki. Semisal mereka bisa bermain gitar berarti mereka akan mengajar gitar dengan mengikuti pelatihannya di Sunar Sang Gita terlebih dahulu baik secara daring maupun luring tanpa dipungut biaya,” tandas Wiguna kembali.
Sejauh ini Sunar Sang Gita sudah memiliki kurang lebih 17 pengajar yang ada di Bali dan luar bali serta ini masih bisa terus bertambah karena Sunar Sang Gita masih terus membuka pendaftaran bagi teman-teman difabel netra yang ingin bergabung. Harapannya semakin banyak teman-teman difabel netra yang bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya maka semakin besar juga peluang mereka untuk memiliki penghasilan yang dapat menunjang kehidupan kesehariannya.
Keberhasilan Sunar Sang Gita tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Pemerintah Kota Denpasar, melalui Pusat Layanan Disabilitas, memberikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif Wiguna. Kolaborasi dengan Sanggar Musik Inklusif Waktra semakin memperkuat jangkauan platform ini. Raden Wahyu Panca Wati, seorang guru musik sekaligus pendiri sanggar, mengungkapkan bahwa Sunar Sang Gita telah membuka peluang baru bagi para tunanetra untuk mengembangkan bakat musiknya. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Mas Wiguna. Platform ini sangat bermanfaat bagi teman-teman tunanetra, terutama dalam hal pengembangan diri dan pemberdayaan ekonomi,” ungkapnya.
Sejauh ini hampir seluruh murid kursus yang diajar oleh teman-teman Sunar Sang Gita mereka dari kalangan anak-anak usia sekolah dan pra sekolah meski ada beberapa yang sudah dewasa. Uniknya mereka mengajar orang-orang non-disabilitas dan sudah barang tentu seorang pengajar di Sunar Sang Gita harus menguasai teori musik dengan benar agar lebih mudah saat mengajar para muridnya.
Di samping mengembangkan bakat atau skil bermusik dari teman-teman difabel netra, Sunar Sang Gita juga mendorong terciptanya masyarakat yang lebih inklusif, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya. Maka dari itu Sunar Sang Gita ingin agar pladform ini dapat menjangkau seluas-luasnya masyarakat umum dan bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat melalui kemampuan individu disabilitas yang berhak untuk dihargai serta diapresiasi.[]
Penulis : Harisandy
Editor : Ajiwan