Views: 25
Solidernews.com – Ramadhan itu selalu identik sama momen mudik, ya kan? Buat banyak orang yang kerja di kota, pulang kampung udah jadi tradisi yang ditunggu-tunggu. Kampung halaman selalu punya cerita dan daya tarik tersendiri—tempat kumpul sama keluarga, ngobrol sama tetangga, dan tentunya merasakan hangatnya kebersamaan yang gak bisa didapat di kota. Seperti orang pada umumnya, para difabel juga punya keinginan yang sama untuk balik ke kampung dan merasakan nostalgia. Namun, bagi para difabel, perjalanan mudik seringkali menghadirkan hambatan dan tantangan tersendiri. Untuk itulah, Uswatun Hasanah—seorang perempuan difabel fisik (tangan dan kaki) asal Banyuwangi yang merantau sendiri ke Jakarta—berbagi tipsnya. Dengan latar belakangnya yang unik, Uswatun sangat memahami hambatan-hambatan yang mungkin ditemui dan bagaimana mengatasinya agar perjalanan tetap aman dan nyaman sebagai difabel.
Lewat wawancaranya di Solidernews, Uswatun Hasanah membagikan tips-tips  agar mudik bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, meskipun harus menghadapi berbagai tantangan.
Persiapan Itu Wajib!Â
Pertama-tama, persiapan adalah kunci utama. Sebelum berangkat, pastikan semua detail udah siap, mulai dari akomodasi sampai transportasi. Cari penginapan atau hotel yang mendukung kebutuhan kamu, misalnya yang punya akses kursi roda, kamar mandi yang udah disesuaikan, dan tentunya lift. Hal-hal kayak gini bisa bikin kamu merasa lebih nyaman dan mengurangi rasa cemas selama perjalanan. Jangan lupa juga cek informasi soal transportasi umum yang udah menyediakan fasilitas ramah difabel. Dengan persiapan yang matang, kamu bisa lebih tenang dan fokus menikmati perjalanan.
“Memilih akomodasi yang ramah disabilitas dengan fasilitas, seperti akses kursi roda, kamar mandi yang sesuai, dan lift, jika diperlukan.”
Packing Jangan Asal-AsalanÂ
Packing atau ngebawa barang juga nggak boleh dianggap remeh. Pastikan kamu bawa semua kebutuhan penting, mulai dari obat-obatan yang rutin dikonsumsi, kartu identitas, sampe dokumen penting lainnya. Siapin juga alat bantu mobilitas dan perlengkapan pribadi yang bikin kamu nyaman selama perjalanan. Uswatun Hasanah pernah bilang kalau packing itu ibarat “menyiapkan bekal kopi” yang selalu ngasih semangat buat setiap langkah perjalanan. Dengan mengecek daftar barang yang harus dibawa, kamu bisa menghindari hal-hal yang terlupakan dan membuat perjalanan jadi lebih lancar.
“Pastikan membawa semua kebutuhan selama mudik, misalnya obat-obatan dan kartu identitas ketika naik transportasi umum.”
Pilih Moda Transportasi yang TepatÂ
Memilih transportasi juga nggak kalah penting. Gak semua moda transportasi mendukung kebutuhan difabel dengan optimal. Uswatun Hasanah sendiri lebih milih naik pesawat atau kereta karena fasilitasnya lebih mendukung. Di pesawat dan kereta, biasanya udah ada layanan khusus buat penumpang difabel, mulai dari bantuan penanganan bagasi, kursi yang nyaman, sampai ruang yang lebih lega. Pastikan kamu juga menghubungi pihak maskapai atau penyedia jasa kereta sebelum berangkat untuk memastikan semua kebutuhan kamu terpenuhi. Dengan begitu, perjalanan kamu bakal lebih nyaman dan minim hambatan. “Kalo aku sih lebih nyaman naik pesawat sama kereta…”
Jangan Lupa Istirahat
Perjalanan jauh pasti bikin capek, apalagi saat mudik di musim Ramadhan. Makanya, jangan lupa sisihkan waktu buat istirahat. Uswatun Hasanah selalu ngasih waktu buat rehat di sela-sela perjalanan, dan dia juga nggak pernah melewatkan secangkir kopi hangat yang jadi penyemangatnya. Istirahat yang cukup itu penting supaya stamina tetap terjaga dan kamu bisa menikmati setiap momen selama perjalanan. Coba deh cari spot yang nyaman buat istirahat, biar badan dan pikiran tetap fresh.
“kopiku semangatku!”
Manfaatkan Teknologi dan InformasiÂ
Di zaman serba digital kayak sekarang, teknologi bisa jadi teman terbaik buat nyiapin perjalanan. Gunakan aplikasi peta, cek info tentang transportasi, dan baca review mengenai akomodasi yang ramah difabel. Semua info ini bakal bantu kamu buat memastikan setiap aspek perjalanan udah dipersiapkan dengan baik. Jangan sungkan buat tanya-tanya langsung ke layanan pelanggan atau pusat informasi dari penyedia jasa transportasi dan penginapan. Dengan begitu, kamu bisa lebih yakin bahwa semua kebutuhan kamu akan terpenuhi dan minim hambatan di tengah jalan.
Dengan menerapkan semua tips di atas, perjalanan mudik bagi difabel dapat berubah menjadi pengalaman yang penuh keceriaan, keamanan, dan kehangatan. Uswatun Hasanah, sebagai perempuan difabel fisik yang berani merantau sendiri ke Jakarta, telah menunjukkan bahwa kemampuan fisik yang beerbeda bukanlah penghalang untuk tetap menikmati momen pulang kampung. Lewat semangat dan pengalamannya, ia menunjukkan kepada kita semua tentang optimisme dan cara  menikmati perjalanan meskipun dihadapkan pada berbagai rintangan dan hambatan.
Selamat mudik , dan jangan lupa pesan dan slogan dari Uswa, “kopiku semangatku!”. Semoga setiap langkah perjalananmu penuh dengan keberkahan serta kenangan indah bersama keluarga.[]
Â
Reporter: Andi Syam
Editor      : Ajiwan