Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Tips Mudik yang Aman dan Nyaman Bagi Difabel Netra

Views: 12

Solidernews.com – Hai, sobat inklusi. Bagaimana puasamu di akhir-akhir ramadhan ini? Masih pada semangat, kan ? Jangan sampai kendor ya semangatnya. Agar di hari lebaran nanti kita semua bisa menyandang gelar orang-orang yang bertaqwa.  Aamiin.

 

Sobat inklusi, tahukah kamu kalau bulan puasa di Indonesia itu  memiliki keunikan dibanding negara lain? Keunikan itu adalah karena kita di Indonesia punya tradisi mudik. Yaps, mudik. Tradisi inilah yang membuat  momen ramadhan di Indonesia itu berbeda dengan negara-negara lain.

 

Yuk, kita buka pengertian dan  sejarah tentang apa sih itu mudik dan sejak kapan mudik itu menjadi tradisi di Indonesia?

Dilansir dari detik.com, yang dikutip dari Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan berjudul Fenomena dan Nilai-nilai Tradisi Mudik Lebaran oleh Japarudin, mudik berasal dari kata ‘udik’ yang memiliki arti ‘pulang kampung’. Kemudian ditambah awalan ‘m’ sehingga menjadi ‘mudik’ yang berarti ‘pulang kampung’. Selain itu, Mengutip dari laman Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sejak zaman Kerajaan Majapahit, para petani yang berkelana menjadikan mudik sebagai tradisi kembali ke kampung halaman untuk berkumpul bersama saudara. Selain itu, para petani membersihkan makam leluhur dalam rangka meminta permohonan keselamatan dalam mencari rezeki di perantauan.

 

Pada saat itu, mudik tidak memiliki keterkaitan dengan perayaan Idul Fitri. Sekitar tahun 1970-an istilah mudik dikaitkan dengan lebaran. Perantau yang

berada di Kota Jakarta memanfaatkan cuti panjang untuk kembali ke kampung halaman.

 

Setelah membaca pengertian dan sejarah mudik, semoga ini bisa menambah wawasan sobat inklusi semua, ya. Lalu, bagaimana sih ketika teman-teman difabel terutama difabel netra hendak melakukan mudik yang tentunya aman dan nyaman?

 

Berikut ini tipsnya:

  1. Sesuaikan budget sobat inklusi dengan transportasi yang akan sobat inklusi gunakan.

Jika sobat inklusi memiliki budget lebih, solidernews  menyarankan untuk menggunakan transportasi udara. Sesuai dengan pengalaman penulis sendiri, transportasi udara merupakan pilihan paling aman dan nyaman untuk mudik, meskipun kita harus mengeluarkan budget lebih untuk itu. Namun, jika budget yang sobat inklusi  miliki itu pas-pasan, maka silahkan memilih alternatif transportasi yang sesuai.

  1. Jangan sungkan untuk bertanya

Komunikasi memegang peranan penting dalam setiap aktivitas sosial, termasuk ketika kita sedang melakukan perjalanan. Sobat inklusi tidak usah merasa malu dan sungkan untuk bertanya dan meminta bantuan . Baik ke sesama penumpang, kondektur, ataupun ke driver. Bukan karena kita manja dan lemah, tetapi ada hal-hal tertentu yang memang sebagai difabel, terutama difabel netra yang tidak dapat kita kerjakan sendiri. Misalnya bertanya letak toilet, masjid, warung, dll.

  1. Pastikan HP dalam kondisi always on

Pada saat mudik, segala hal mungkin saja terjadi. Maka dari itu, perlu kiranya HP dalam kondisi selalu aktif agar sewaktu-waktu dapat menghubungi keluarga atau teman ketika ada hal-hal yang di luar rencana.

  1. Jangan pernah lupa membawa alat bantu sebagai identitas difabilitas

Alat bantu yang dimaksud adalah tongkat putih bagi difabel netra, alat bantu dengar bagi teman tuli, kursi roda bagi teman difabel fisik dan alat-alat lain yang dapat mempermudah aktivitas kita sebagai difabel. Karena alat bantu tersebut selain menunjang aktivitas juga sebagai identitas bahwa kita adalah orang dengan difabilitas sehingga orang-orang di sekitar bisa memahami kondisi kita yang terkadang membutuhkan  dukungan.

  1. Selalu berdoa dan tetap waspada

Sekuat apapun sobat inklusi sebagai manusia berikhtiar dan telah berencana, namun kuasa Allah di atas segalanya. Maka dari itu, sebelum berangkat dan dalam perjalanan pun, sobat inklusi harus selalu mengingat Allah dan bertawaqqal kepada-Nya agar diberi keselamatan hingga di tempat Tujuan. Tak kalah pentingnya sobat inklusi harus tetap berhati-hati karena kejahatan terkadang tidak mengenal tempat dan orang, selain itu, harus selalu waspada memerhatikan segala kemungkinan yang akan terjadi dalam perjalanan. Bisa saja kita kehilangan barang karena dicuri atau tercecer dan mengalami  kendala atau gangguan    lainnya. Jadi, tetap tingkatkan kewaspadaan agar kebahagiaan mudik bisa lebih dinikmati tanpa terusik hal-hal seperti kehilangan barang atau kecelakaan.

Itulah tips agar sobat inklusi dapat melakukan mudik secara aman dan nyaman di bulan ramadhan penuh berkah  ini. Semoga bermanfaat.[]

 

Reporter: ZAF

Editor      : Ajiwan

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content