Views: 5
Solidernews.com, Cirebon – Hari terakhir pelatihan peer support untuk kelompok difabel dari Kecamatan Greged dan Lemahabang, yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Difabel Cirebon salah satu mitra SIGAB, resmi berakhir pada Minggu (21/7/2024). Pelatihan ini merupakan bagian dari program Solider Inklusi, yang didukung oleh Kementerian Australia dan Indonesia, dan berlangsung di Rumah Makan Saung Jati, Desa Lewidingding.
Kegiatan hari terakhir dimulai dengan sesi review dari materi yang telah disampaikan sebelumnya. Para peserta mengingat kembali poin-poin penting dan berdiskusi mengenai penerapan praktis dari konsep peer support yang telah dipelajari.
Setelah sesi review, peserta mengikuti praktik peer support dan tindakan langsung. Dalam sesi ini, peserta berlatih memberikan dukungan kepada sesama difabel, dengan berbagai simulasi situasi nyata.
Latihan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan mereka dalam membantu komunitas difabel di lingkungan masing-masing. Pada akhir acara, dilakukan post test untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta selama pelatihan. Selain itu, peserta juga berbagi kesan dan pesan mengenai pengalaman mereka mengikuti kegiatan ini. Banyak peserta mengungkapkan rasa terima kasih atas pelatihan yang bermanfaat ini.
“Pengalaman ini sangat berharga; banyak ilmu yang aku dapat, wawasan yang bertambah, jaringan pertemanan yang semakin luas, dan kepercayaan diri yang lebih kuat,” ujar Rohman, salah satu ketua KDD.
“Semoga teman-teman difabel yang sudah mendapatkan ilmu pelatihan peer support ini menambah pengetahuan dan percaya diri yang lebih baik; selama mengikuti pelatihan, saya sangat bahagia dan bangga menjadi keluarga FKDC; semangat terus untuk menjadi yang terbaik ke depannya,” tambah Riyah salah satu fasilitator desa.
Ketua FKDC, Abdul Mujib mengatakan: “KDD adalah ujung tombak keberlanjutan proyek SOLIDER_INKLUSI. Kami, sebagai tim proyek, harus memperkuat kemampuan KDD. Oleh karena itu, kami mengadakan pelatihan peer support dengan tujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri, membantu difabel memahami akar permasalahan yang membelenggu mereka, dan memulai untuk menyelesaikannya.”
Kegiatan ditutup dengan penyusunan rencana aksi oleh masing-masing peserta. Rencana ini akan menjadi panduan bagi mereka untuk menerapkan ilmu dan keterampilan yang telah didapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan komunitas difabel di Kecamatan Greged dan Lemahabang dapat lebih mandiri dan saling mendukung, serta program serupa dapat diterapkan di wilayah lain di masa mendatang.[]
Â
Reporter: Apipudin
Editor     : Ajiwan