Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Suarakan Isu Kesehatan Mental, Yayasan BUMN gandeng Menjadi Manusia Selenggarakan “Mendengar Jiwa”

Views: 16

Solidernews.com – Sebuah upaya dilakukan oleh Yayasan BUMN, yakni refocusing pada isu kesehatan ibu dan anak dilakukan karena 149 juta anak di dunia mengalami stunting atau tengkes, dan 6,3 juta di antaranya terdapat di Indonesia.

Sementara untuk isu  kesehatan mental, menurut data Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) tahun 2022, tercatat bahwa satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental, serta 61 persen remaja pernah mengalami pemikiran untuk bunuh diri, dan hanya 10,4 persen yang menerima perawatan.

Ketua Yayasan BUMN Syafuan mengatakan, bahwa berdasar data, 42 persen pelajar mengalami kecemasan/anxiety  ringan, sementara 40 persen mahasiswa baru telah terdiagnosis kecemasan sebelum memulai kuliah (Infodatin & FISIP UI, Kemenkes RI).

“Tanpa penanganan tepat, masalah ini dapat meningkatkan risiko penyalahgunaan zat, penurunan prestasi akademik, serta tindakan self-harm. untuk itu kami hadir memberikan solusi dan mengajak semua pihak untuk peduli terkait isu kesehatan mental ini,” terang Syafuan.

“Inisiatif penting dalam upaya yang kami lakukan  di bidang kesehatan mental di hari kesehatan mental sedunia  ini  bagian dari transformasi yang dilakukan Yayasan BUMN. Kami baru memulai di isu kesehatan mental. Saat mengusulkan ini, Pak Erick (Menteri BUMN) mendukung dan akan  fokus ke kesehatan mental sebab kesehatan mental merupakan aspek yang tidak bisa diabaikan,”lanjut Syafuan memberi keterangan pada sesi Talkshow “Mendengar Jiwa” yang diselenggarakan oleh organisasi Menjadi Manusia bekerja sama dengan Yayasan BUMN, Sabtu (12/10).

Adam A. Abednego sebagai co-founder Menjadi Manusia dalam talkshow menjelaskan bahwa pihaknya sebagai organisasi  hadir sejak tahun 2018. Awalnya Adam mengaku tidak sengaja membuat platform kemudian ternyata related dengan generasi yang berada di masa krisis yakni usia 20-25 tahun yang sangat beririsan dengan isu kesehatan mental. Pihaknya kemudian menerbitkan edukasi dalam bentuk story telling atau  cerita. Adam mengaku waktu itu  resistensi sangat tinggi dan ia merasa bentuk/cara menyampaikan sesuatu ke remaja akan sampai dengan bercerita atau mendengar cerita, akhirnya jadi tahu jika di luar ada yang mempunyai cerita sama. “Tidak ada yang menggurui dan hanya berbagi cerita saja. Terdapat beberapa remaja yang di-bully semasa sekolah, dan terdapat pula orang yang begini-begitu. Lantas memberi narasi bahwa  ini ada lho  versi terbaik dalam menjadi manusia. Jadi Menjadi Manusia jadi ruang aman dan nyaman untuk bercerita dan kita ajak merayakan perasaan apapun di perayaan ini,”ungkap Adam.

 

Dalam acara memperingati hari kesehatan jiwa yang dihelat oleh Yayasan BUMN, selain menampilkan beberapa sesi talkshow, juga ada  fasilitas konseling oleh para profesional dinamai bilik jiwa, ada pula wahana untuk menuliskan segala unek-unek dinamai Dinding Rasa, berbagai workshop seperti Journaling, praktik mindfulness dan lain-lain. Ribuan peserta, sebagian besar adalah Generasi Z, memadati Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta terdiri dari siswa SMA, mahasiswa, forum guru Bimbingan dan Konseling  DKI, forum OSIS dan lainnya.[]

 

Reporter:  Astuti

Editor      : Ajiwan

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content