Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Sosialisasi GEDSI dan Kalurahan Inklusi Digelar di Kalurahan Sentolo

Views: 7

Solidernews.com, kalurahan Sentolo, 10 September 2024 – SIGAB Indonesia, melalui Program SOLIDER-INKLUSI, mengadakan sosialisasi mengenai perspektif GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) dan kalurahan inklusi di aula Balai Kalurahan Sentolo. Acara yang dihadiri sekitar 40 peserta ini mencakup perwakilan dari staf kantor kalurahan, kader, tokoh masyarakat, perwakilan dukuh, SIGAB Indonesia, Puskesmas Sentolo 1, KDK Kaliagung, dan difabel dari Kalurahan Sentolo.

Teguh selaku Lurah Kalurahan Sentolo menyambut baik acara tersebut. Dalam sambutannya, Teguh mengungkapkan harapannya agar SIGAB Indonesia dapat berbagi pengetahuan tentang bagaimana menjadikan kalurahan ramah difabel, mengingat Kalurahan Sentolo masih menghadapi keterbatasan aksesibilitas.

Sri W., perwakilan dari Puskesmas Sentolo 1, menyampaikan motivasi kepada peserta untuk terus belajar dari kalurahan lain yang telah didampingi SIGAB. Magaretha Widiastutik, Koordinator Program Wilayah DIY SIGAB Indonesia, mengapresiasi kesempatan untuk berbagi praktik baik dalam membangun Kelompok Difabel Kalurahan (KDK) di wilayah Kulon Progo.

Acara dilanjutkan dengan materi mengenai Perspektif GEDSI dan Pembangunan Desa, yang disampaikan oleh Rahmiatun Nur Khasanah selaku Program Officer Wilayah Bantul. Rahmi menyampaikan pengertian GEDSI, tujuan penerapannya, dan konsep inklusi sosial, serta memberikan gambaran tentang cara menyelenggarakan desa inklusif berdasarkan indikator-indikator desa inklusi.

Peserta juga terlibat dalam diskusi kelompok untuk memahami ragam difabel, dengan membagi foto-foto ragam difabel ke dalam kategori fisik, sensorik, mental, dan intelektual, kemudian mempresentasikan hasil diskusi mereka.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Ketua KDK Kaliagung, Keminem, dan Lurah Kaliagung, Sugeng Nugroho S.Psi. Keminem berbagi pengalaman tentang pembentukan KDK Santika, yang dimulai dengan 10 anggota dan kini berkembang menjadi sekitar 150 anggota. Sugeng Nugroho menjelaskan bahwa KDK Santika telah berhasil memiliki produk bernama Mucuna Chips “KDK saat ini sudah mempunyai produk bernama Mucuna Chips yaitu keripik yang terbuat dari benguk, produk ini diproduksi oleh KDK Santika” jelas Sugeng. Berkat adanya usaha tersebut, KDK Santika mendapatkan bantuan dari berbagai sektor, seperti dari Bank Syariah Indonesia (BSI), Puskesmas Sentolo I, dan Dinas Sosial.

Diakhir acara, peserta dari kalurahan dan difabel melakukan sharing mengenai harapan dan apresiasi terhadap pembentukan KDK di Kalurahan Inklusi. Lurah Sentolo mengajak warga untuk berkomitmen pada tindak lanjut pembentukan KDK, yang disambut baik oleh para peserta.[]

 

Penulis: Mega Fristian

Editor   : Ajiwan

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air