Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

SmarV Karya Inovatif Mahasiswa UGM, Bantu Difabel Netra Kenali Jenis Obat

Views: 6

Solidernews.com, Yogyakarta. MAHASISWA. Mereka memiliki peran penting menciptakan produk inovatif. Sehingga ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku perguruan tinggi, dapat bermanfaat. Satu di antaranya, membantu orang dengan disabilitas, mendapatkan informasi, pengetahuan, pemahaman, serta berbagai hak hidup lainnya.

 

Baru-baru ini,  produk inovatif dihasilkan oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM KC) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Lima orang mahasiswa berkontribusi menjunjung nilai inklusif. SmarV (smart vision), karya inovatif yang dihasilkan ditujukan bagi difabel netra mengenali obat-obatan.

 

SmarV, adalah alat pendeteksi obat berbasis algoritma deep learning, dengan basis audio. Prototipe alat yang dibandrol dengan nama SmarV ini, dirancang khusus untuk membantu difabel netra. Khususnya dalam mengenali, mengetahui kegunaan, serta memahami aturan pemakaian atau konsumsi obat, yang dideteksi dengan keluaran berupa suara.

 

Prototipe SmarV, merupakan hasil kolaborasi lima mahasiswa UGM, dari berbagai disiplin ilmu. Dengan seorang dosen pendamping mereka, yaitu Dr. Ir. Nur Abdillah Siddiq, S.T, IPP. dari Fakultas Teknik. Sedang lima mahasiswa tersebut ialah: Wahyu Putra Ardana (Teknik Nuklir, 2022); Faundra Pratama Sukma (Teknologi Informasi, 2022); Naurin Yara Zalilah (Farmasi, 2022); Johan Pramudito Alexander (Teknologi Informasi, 2022); dan Muhammad Ikbal (Elektronika dan Instrumentasi, 2023).

 

Program kerja SmarV menggunakan algoritma deep learning terbaru, YOLOv9, untuk mendeteksi dan mengenali obat. Algoritma ini memungkinkan SmarV mengidentifikasi obat dengan cepat dan akurat. Serta, mengeluarkan informasi terkait obat tersebut dalam bentuk suara.

 

Bagimana menggunakannya?

Mengutip laman resmi UGM, bahwa penggunaan SmarV terbilang sederhana dan mudah dilakukan oleh difabel netra. Cukup dengan meletakkan obat di depan kamera SmarV. Lalu, alat akan secara otomatis mengenali obat tersebut. Memberikan informasi berupa suara. SmarV, juga dilengkapi sensor untuk meningkatkan akurasi pendeteksian oleh kamera. Serta pengingat bagi penggunanya, untuk mengonsumsi obat dalam rentang waktu tertentu.

 

SmarV dipercanggih dengan fitur Internet of Things (IoT), berupa pengiriman pesan WhatsApp kepada pengguna dan pendamping/wali dari pengguna berupa obat yang dideteksi oleh pengguna dan pengingat mengonsumsi obat. Hal ini bertujuan sebagai monitoring dan mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.

 

Dilengkapi braille

Tak henti di situ, prototipe ini juga dilengkapi Braille guna memudahkan difabel netra dalam penggunaannya.

 

Alat ini juga bersifat portable karena menggunakan power bank sebagai catu dayanya. Fitur ini sangat membantu bagi difabel netra yang kesulitan dalam mengonsumsi obat.

 

Manfaat dan tujuan SmarV terhadap difabel netra di antaranya adalah:

  • Mengenali nama obat yang akan dikonsumsi.
  • Mengetahui aturan pemakaian obat, seperti dosis dan frekuensi konsumsi.
  • Mencegah terjadinya kesalahan minum obat dan lupa minum obat.
  • Meningkatkan kepatuhan terhadap jadwal mengonsumsi obat.
  • Mengurangi ketergantungan penyandang disabilitas netra pada bantuan orang lain dalam mengelola pengobatan mereka.

 

Teknologi ramah difabel

Salah satu anggota tim mahasiswa penemu SmarV, Naurin Yara Zalilah berharap alat ini semakin meningkatkan nilai inklusi.

“Dengan adanya SmarV, diharapkan akan terjadi peningkatan nilai inklusi bagi penyandang disabilitas netra dalam mengakses informasi kesehatan dan obat-obatan,” kata Naurin, Senin (22/7/2024).

 

“Inovasi ini tidak hanya memberikan kemudahan dan keamanan dalam konsumsi obat, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi yang ramah bagi disabilitas,” imbuhnya.

 

Pada masa mendatang, SmarV dapat diadaptasi dan dikembangkan lebih lanjut untuk berbagai aplikasi kesehatan lainnya. Menjadikan kehidupan sehari-hari difabel netra lebih mandiri dan terintegrasi dengan baik dalam masyarakat.

 

Tim PKM KC UGM 2024 telah membuktikan bahwa dengan kolaborasi antar disiplin ilmu dan pemanfaatan teknologi canggih, inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas dapat tercipta. SmarV adalah salah satu contoh nyata bagaimana teknologi dapat diintegrasikan untuk menciptakan solusi yang inklusif dan berkelanjutan.[]

 

Reporter: Harta Nining Wijaya

Editor      : Ajiwan Arief

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content