Views: 8
Sasana Inklusi Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia melalui program SOLIDER – Strengthening Social Inclusion for Difability Equity and Rights (Memperkuat Inklusi Sosial untuk Kesetaraan dan Hak-hak Difabel) yang didukung oleh Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI)Â telah mengembangkan gagasan desa/kelurahan inklusif di sejumlah wilayah, salah satunya di Kalimantan Timur, yang mencakup 12 kelurahan.
Pada Januari 2025, SIGAB Indonesia bekerja sama dengan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Provinsi Kalimantan Timur untuk mengimplementasikan program SOLIDER di Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat inklusi sosial dengan melibatkan masyarakat kelurahan dalam memahami dan mendukung isu difabilitas.
Sebagai langkah awal, SIGAB Indonesia dan PPDI Kalimantan Timur mengorganisir masyarakat di tingkat kelurahan dengan melibatkan fasilitator untuk mengubah persepsi dan pengetahuan mengenai difabilitas serta inklusi sosial. Salah satu strategi yang diterapkan adalah dibentuknya Kelompok Difabel Kalurahan (KDK) yang dipandu oleh fasilitator.
Untuk mendukung keberhasilan program ini, pada 18-19 Februari 2025, diadakan pelatihan peningkatan kapasitas fasilitator kelurahan di Hotel Amaris, Kota Samarinda. Pelatihan ini dihadiri oleh perwakilan SIGAB Indonesia, PPDI Kalimantan Timur, serta fasilitator kelurahan yang akan terlibat langsung dalam program SOLIDER.
Pada hari pertama, peserta pelatihan diajak untuk saling mengenal melalui sesi perkenalan, dilanjutkan dengan penjelasan terkait program SOLIDER dan perspektif difabilitas yang disampaikan oleh Ninik Heca. Kemudian, Margareta Widiastutik memberikan paparan mengenai Safeguarding dan kebijakan Anti Fraud.
Pada hari kedua, pelatihan dilanjutkan dengan materi tentang peran dan tugas fasilitator kelurahan, cara pengisian Buku Kelompok Difabel Kelurahan (KDK), teknik fasilitasi dan pendampingan KDK, serta cara membuat laporan bulanan fasilitator kelurahan. Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan fasilitator dalam mendampingi masyarakat dan mengimplementasikan program SOLIDER dengan lebih efektif.[]
Penulis: Indri K