Views: 63
Solidernews.com, Yogyakarta – Setiap tahunnya, 3 Desember selalu diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional (HDI). Difabel, penggiat difabel, praktisi bahkan akademisi ikut merayakan HDI dengan berbagai macam kegiatan salah satunya yang dilakukan oleh kampus UNU (Universitas Nahdatul Ulama) Yogyakarta. Kampus UNU menggandeng Center for GESI, PUSDEKA, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Ilmu Pendidikan, dan MAN 4 Sleman memeriahkan peringatan HDI 2023 dengan menyelenggarakan Seminar dan Launching Buku “Arunika dalam Gulita”.
Arunika dalam Gulita merupakan kumpulan puisi karya 25 difabel netra dari berbagai daerah di Indonesia. Acara yang dilaksanakan pada Senin 4 Desember 2023, bertempat di Hall lt. 5 Kampus UNU Yogyakarta diikuti sekitar 140 orang yang terdiri dari mahasiswa kampus UNU, siswa-siswi MAN 4 Sleman, SMK Yaketunis, dan aktor difabel dari Yogyakarta, Jateng dan sekitarnya.
Pembukaan acara dilakukan oleh Achmad Arif Ma’ruf selaku Kepala Sekolah MAN 4 Sleman sekaligus penggiat literasi menyampaikan bahwa buku Arunika dalam Gulita merupakan buku kedua yang telah dihasilkan oleh kawan-kawan difabel netra.
“Kemajuan zaman dengan adanya teknologi digital saat ini sangat membantu difabel netra dalam menghasilkan karya, mereka sangat dimudahkan. Bahkan pelaku bisnis yang mana orang difabel pun bisa memanfaatkan teknologi ini. Kedepan akan semakin banyak hasil karya yang dihasilkan oleh difabel khususnya difabel netra akan banyak buku-buku yang diterbitkan,” ungkap Arif.
Acara seminar dipandu oleh moderator, Dra. Rr. Ayu Dewi Widowati dengan menghadirkan narasumber Hidar Amaruddin, M.Pd. (Dosen UNU Yogyakarta), Siti Saadah (Guru Yaketunis) dan Yuda Wira Jaya (Mahasiswa ISI Yogyakarta. Selama proses dialog, Yuda selaku pemateri ikut membacakan dua puisi ciptaannya yang merupakan pengalam pribadi selaku difabel netra. Ayu Dewi Widowati selaku editor buku Arunika dalam Gulita menyampaikan bahwa kumpulan puisi tersebut merupakan ciptaan dari 24 difabel netra, 1 difabel fisik, 1 difabel intelektual.
“Tulisan dari teman netra sebagai langkah awal yang nantinya diharapkan akan makin banyak lagi karya yang dihasilkan sehingga mampu bermanfaat bagi banyak orang”, jelas Ayu Dewi Widowati.
Pada sesi akhir Hidar Amaruddin menyampaikan bahwa di era zaman sekarang semua orang bebas menuangkan imajinasi bahkan kemajuan teknologi digital tidak ada limitasi atau pembatasan bagi difabel untuk berkarya.
“Setiap orang dilahirkan untuk hal-hal besar, hal besar itu mungkin jauh lebih besar dari apa yang dibayangkan’, tandas Hidar.[]
Reporter: Erfina
Editor : Ajiwan Arief