Views: 21
Solidernews.com – Semana Santa merupakan ritual perayaan Pekan Suci Paskah yang dilakukan selama tujuh hari berturut-turut oleh umat Katolik di Larantuka, Flores Timur. Tahun ini Komisi Nasional Disabilitas (KND) hadir langsung di Larantuka guna melakukan monitoring dan advokasi Semana Santa yang ramah bagi masyarakat difabel. Gubernur NTT, yang diwakili Kepala Dinas Sosial Provinsi mendukung proses ibadah ramah difabel dan membekali KND dengan data serta informasi kondisi difabel di lapangan yang disampaikan pada audiensi KND dan Dinas Sosial Provinsi NTT di Kupang pada Selasa, 15 April 2025.
“Sebelumnya KND telah ber-MoU dengan Keuskupan Larantuka dan mengadvokasi agar Semana Santa tahun ini memberikan perhatian dan kesempatan untuk penyandang disabilitas dan lansia terlibat serta mendapatkan akses”, jelas Kikin Tarigan.
Selaku Komisioner KND, Kikin Tarigan menyampaikan awalan ini diharapkan terus berkembang agar Semana Santa semakin luas gaungnya hingga internasional, khususnya menyoroti prosesi ini mulai melibatkan secara aktif difabel. Persiapan-persiapan jelang Semana Santa di tahun-tahun berikutnya harus lebih melibatkan difabel sehingga perlu koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Sosial, Dinas Pariwisata, serta mempertimbangkan transportasi guna mendukung mobilitas. Hal ini diharapkan agar masyarakat difabel dari segala penjuru mendapatkan kemudahan dalam beribadah di Larantuka.
Kanisius Mau selaku Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT menyambut baik kehadiran KND di NTT. “Selamat datang. Saya terkejut dikunjungi KND, saya senang karena banyak hal yang akan kita komunikasikan. Lanjutannya, tuntutan saat ini kami hanya menangani penyandang disabilitas yang tinggal di dalam panti. Panti adalah pilihan terakhir dan daya tampungnya juga terbatas”, terang Kanisius Mau.
Pihaknya berharap Komisi Nasional Disabilitas secara berkala ada penilaian hadir langsung ke NTT guna mendukung pelayanan Dinas Sosial yang berpihak pada difabel. Bidang miring/ramp, toilet akses disabilitas, guiding block, hingga pengajuan tenaga ahli juru Bahasa isyarat sebagai aparatur sipil negara telah dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi NTT sebagai langkah nyata pemenuhan hak difabel.
Selama ini belum terlihat Semana Santa dihadiri oleh orang pengguna kursi roda namun bidang miring sudah tersedia di Kapela Tuan Ana dan Tuan Ma. Dinas Sosial yakin jika diberikan pengumuman sebelumnya bahwa akan diberikan ruang dan akses bagi pengunjung difabel, pasti difabel akan hadir dan terlihat.
“Misalnya di bagian depan ujung kanan dapat diberikan kursi khusus komunitas Tuli dengan Bahasa isyarat karena mereka perlu tahu doa-doa yang dinyanyikan oleh ‘ovos’. Memang belum di tengah-tengah karena bisa membuat kaget jamaah lain yang belum terbiasa melihat Bahasa isyarat”, pungkas Maria Margaretha S. Nduru, S.Sos selaku Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial.[]
Reporter: Ramadhany Rahmi
Editor : Ajiwan