Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Sejarah Paralimpiade dan Keikutsertaan Indonesia Pada Paralimpiade Paris 2024

Views: 22

Solidernews.com – Salam olahraga, sobat inklusif! Pada artikel sebelumnya, Solidernews.com telah membahas tentang sejarah Peparnas dan Sejarah Blind Judo. Kali ini, Solidernews.com akan kembali membahas dunia olahraga difabel, yakni tentang sejarah paralimpiade dan keikutsertaan Indonesia pada paralimpiade Paris 2024 ini. Berikut ulasannya:

Awal Mula Paralimpiade

Paralimpiade dimulai sebagai respons terhadap kebutuhan rehabilitasi dan kompetisi olahraga bagi para veteran Perang Dunia II yang mengalami cedera, terutama cedera tulang belakang. Pada tahun 1948, Sir Ludwig Guttmann, seorang ahli bedah saraf Jerman yang bekerja di Rumah Sakit Stoke Mandeville di Inggris, mengorganisir pertandingan olahraga untuk para veteran dengan cedera tulang belakang. Acara ini disebut “Stoke Mandeville Games” dan dianggap sebagai cikal bakal Paralimpiade. Awalnya, hanya ada satu cabang olahraga, yaitu panahan, yang diikuti oleh 16 atlet.

Perkembangan dan Pengakuan Internasional

Pada tahun 1952, kompetisi ini berkembang menjadi internasional dengan partisipasi veteran dari Belanda, dan sejak saat itu, acara ini terus berkembang.

Pada tahun 1960, Roma menjadi tuan rumah Paralimpiade pertama yang diakui secara resmi, dan diikuti oleh 400 atlet dari 23 negara yang berkompetisi dalam 8 cabang olahraga. Pada titik inilah istilah “Paralimpiade” mulai digunakan, yang merupakan gabungan dari kata “paraplegic” dan “Olimpiade.”

 

Ekspansi dan Perubahan Nama

Seiring berjalannya waktu, Paralimpiade mulai mencakup atlet dengan berbagai jenis difabilitas, termasuk mereka yang difabel karena amputasi, difabel visual, dan difabel fisik. Pada 1976, Paralimpiade musim dingin pertama kali diadakan di Örnsköldsvik, Swedia, menandai dimulainya tradisi Paralimpiade musim panas dan musim dingin yang terus berlangsung hingga saat ini.

 

Pada tahun 1988, Paralimpiade di Seoul, Korea Selatan, menjadi titik balik penting di mana untuk pertama kalinya Paralimpiade diadakan di lokasi yang sama dengan Olimpiade, sebuah tradisi yang terus berlanjut hingga kini. Sejak itu, Paralimpiade menjadi semakin populer dan dihormati di seluruh dunia.

 

Perkembangan Modern

Pada tahun 2001, Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC) menandatangani kesepakatan yang memastikan bahwa mulai tahun 2008, kota yang menjadi tuan rumah Olimpiade juga akan menjadi tuan rumah Paralimpiade. Hal ini menandai langkah penting dalam pengakuan dan dukungan bagi atlet difabel di seluruh dunia.

 

Paralimpiade terus berkembang dalam hal jumlah atlet, negara peserta, dan cabang olahraga yang dipertandingkan. Misalnya, Paralimpiade Tokyo 2020 menampilkan 4.537 atlet dari 162 negara, yang berkompetisi dalam 22 cabang olahraga.

 

Paralimpiade Paris 2024

Pada tahun  2024 ini, Paris akan menjadi tuan rumah Paralimpiade untuk pertama kalinya. Paralimpiade ini akan diadakan dari 28 Agustus hingga 8 September 2024, dengan sekitar 4.400 atlet dari seluruh dunia yang akan berpartisipasi dalam 22 cabang olahraga.

 

Statistik Jumlah Difabel yang Mengikuti Paralympiade (1960-2024)

Paralympiade adalah ajang olahraga internasional terbesar untuk atlet difabel yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Sejak pertama kali diadakan pada tahun 1960 di Roma, Italia, jumlah partisipan terus meningkat seiring bertambahnya cabang olahraga dan negara peserta. Berikut  ini statistik jumlah difabel dan negara yang mengikuti paralimpiade: dari tahun 1960-2024, antara lain:

  1. Paralympiade Roma 1960:
  • Atlet: 400
  • Negara: 23
  • Cabang Olahraga: 8

Paralympiade pertama ini hanya diikuti oleh atlet dengan disabilitas paraplegia (kelumpuhan bagian tubuh bawah).

  1. Paralympiade Tokyo 1964:
  • Atlet: 375
  • Negara: 21
  • Cabang Olahraga: 9

Partisipasi sedikit menurun, namun cakupan cabang olahraga mulai berkembang.

  1. Paralympiade Tel Aviv 1968:
  • Atlet: 750
  • Negara: 29
  • Cabang Olahraga: 10

Ini adalah Paralympiade pertama di luar Eropa, yang menandai peningkatan signifikan dalam partisipasi.

  1. Paralympiade Heidelberg 1972:
  • Atlet: 984
  • Negara: 43
  • Cabang Olahraga: 10

 

Edisi ini menampilkan peningkatan jumlah negara dan atlet secara signifikan.

  1. Paralympiade Toronto 1976:
  • Atlet: 1.657
  • Negara: 40
  • Cabang Olahraga: 13

 

Untuk pertama kalinya, atlet fifabel penglihatan dan amputasi ikut serta.

  1. Paralympiade Arnhem 1980:
  • Atlet: 1.973
  • Negara: 42
  • Cabang Olahraga: 13

 

Paralympiade ini semakin inklusif dengan bertambahnya kategori atlet difabel.

  1. Paralympiade New York dan Stoke Mandeville 1984:
  • Atlet: 3.000
  • Negara: 45
  • Cabang Olahraga: 18

 

Jumlah atlet melonjak, dan untuk pertama kalinya, dua lokasi menjadi tuan rumah.

  1. Paralympiade Seoul 1988:
  • Atlet: 3.057
  • Negara: 60
  • Cabang Olahraga: 16

 

Seoul adalah edisi pertama Paralympiade yang diselenggarakan bersamaan dengan Olimpiade.

  1. Paralympiade Barcelona 1992:
  • Atlet: 3.020
  • Negara: 82
  • Cabang Olahraga: 16

Barcelona menjadi ajang dengan peningkatan besar dalam jumlah negara peserta.

  1. Paralympiade Atlanta 1996:
  • Atlet: 3.259
  • Negara: 104
  • Cabang Olahraga: 20

 

Atlanta mencatat jumlah negara peserta yang mencapai lebih dari 100 untuk pertama kalinya.

  1. Paralympiade Sydney 2000:

 

  • Atlet: 3.843
  • Negara: 122
  • Cabang Olahraga: 18

 

Sydney memecahkan rekor jumlah atlet dan negara yang berpartisipasi.

  1. Paralympiade Athena 2004:

 

  • Atlet: 3.806
  • Negara: 136
  • Cabang Olahraga: 19

 

Penambahan cabang olahraga terus berlanjut dengan semakin banyaknya negara yang ikut serta.

  1. Paralympiade Beijing 2008:

 

  • Atlet: 3.951
  • Negara: 146
  • Cabang Olahraga: 20

 

Beijing menjadi salah satu Paralympiade dengan partisipasi terbesar sepanjang sejarah.

  1. Paralympiade London 2012:

 

  • Atlet: 4.237
  • Negara: 164
  • Cabang Olahraga: 20

 

London menetapkan standar baru dalam hal partisipasi, dengan lebih dari 160 negara peserta.

  1. Paralympiade Rio de Janeiro 2016:

 

  • Atlet: 4.328
  • Negara: 159
  • Cabang Olahraga: 22

 

Rio menampilkan peningkatan jumlah cabang olahraga, serta keikutsertaan negara-negara baru.

  1. Paralympiade Tokyo 2020:

 

  • Atlet: 4.403
  • Negara: 163
  • Cabang Olahraga: 22

 

Meskipun pandemi COVID-19 mempengaruhi pelaksanaannya, Tokyo tetap mencatat jumlah partisipasi yang tinggi.

  1. Paralympiade Paris 2024 (perkiraan):

 

  • Atlet: 4.400+
  • Negara: 170+
  • Cabang Olahraga: 22

 

Dengan peningkatan konsisten dalam partisipasi, Paralympiade Paris diperkirakan akan menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah.Keikutsertaan Indonesia Pada Paralimpiade Paris  2024

Dilansir dari KOMPAS.com,  sebanyak 35

atlet paralimpik Indonesia

akan berlaga di ajang

Paralimpiade Paris 2024.

Paralimpiade Paris 2024 dijadwalkan berlangsung mulai Rabu (28/8/2024) hingga Minggu (8/9/2024) di Paris, Perancis.

National Paralympic Committee (NPC) Indonesia memasang target dua medali emas dalam Paralimpiade Paris 2024. Pencapaian ini diprediksi mampu didulang cabor

para bulu tangkis atau para atletik.

Berikut daftar jumlah atlet Indonesia yang akan bertanding dalam Paralimpiade Paris 2024 dan cabor yang dipertandingkan.

Cabor atlet Indonesia pada Paralimpiade Paris 2024

 

  • Boccia: 4 orang
  • Judo tunanetra: 3 orang
  • Para angkat berat: 3 orang
  • Para atletik: 5 orang
  • Para menembak: 1 orang
  • Para balap sepeda: 1 orang
  • Para bulu tangkis: 9 orang
  • Para panahan: 5 orang
  • Para tenis meja: 1 orang
  • Para renang: 3 orang

Selain itu, dilansir juga dari Solopos.com,

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo mengukuhkan sekaligus

melepas 35 Atlet Paralimpic yang akan bertanding di Paralimpiade Paris 2024.

 

Pelepasan digelar secara simbolis di

Paralympic

Training Center (PTC) Delingan, Karanganyar, Kamis (15/8/2024).  Menpora menargetkan Kontingen Indonesia dapat meraih 1 medali emas, 2 medali perak, dan

3 medali perunggu pada Paralimpiade nanti. Bonus bagi atlet nasional peraih medali di Paralimpiade akan disamakan dengan Olimpiade di Paris.

“Tadi pagi semua sudah bisa melihat berapa bonus yang diberikan bapak Presiden. Baik itu atlet peraih emas, perunggu, perak dan pelatihnya. Bahkan diberikan

juga bonus bagi partisipan dan atlet peraih non medali juga. Apa yang diberikan untuk kontingen Paralimpiade disamakan dengan Olimpiade” kata Dito seusai

Pengukuhan dan Pelepasan Atlet Paralimpiade Paris 2024 Kontingen Indonesia di PTC Karanganyar.

 

Dito menyebutkan atlet Paralimpiade peraih emas dijanjikan Rp6 miliar, sedangkan pelatihnya Rp2,750 miliar. Lalu peraih perunggu Rp1,650 miliar sedangkan

pelatihnya Rp650 juta. Partisipan atlet juga memperoleh Rp250 juta. Sedangkan untuk perak nanti akan dilakukan perhitungan. Menurutnya, target perolehan

medali Paralimpiade tak melulu mengejar prestasi Indonesia di mata dunia, melainkan mendongkrak semangat para penyandang disabilitas.

Menpora menyebut bakal ada perbaikan fasilitas atlet nasional Paralimpiade di Paris. Jika di Olimpiade disediakan Rumah Garuda bagi para atletnya, nantinya

atlet Paralimpade juga menerima fasilitas sama untuk memenuhi kebutuhan mereka seperti obat-obatan, makanan, pendingin udara dan sebagainya. Menpora mengatakan,

kesiapan atlet Kontingen Indonesia untuk menghadapi Paralimpiade Paris 2024 cukup baik.

“Kami dari Kemenpora dan NPC Indonesia sudah melakukan pengecekan secara merata baik dari pengecekan latihan para atlet, kondisi fisik maupun mental, hingga

penyediaan peralatan yang memadahi,” ujar Menpora.

Menpora juga mengapresiasi kerja keras ketua dan jajaran pengurus NPC Indonesia yang telah mampu mengamankan 35 tiket atlet yang akan bertanding di Paralimpiade Paris 2024 mendatang. Dito berharap, dengan banyaknya atlet yang ikut dalam Paralimpiade Paris 2024, juga mendongkrak presentasi peraihan mendali di kompetisi

nanti.

“Kami berharap ini akan mendapatkan potensi emas dan medali yg lebih besar,” ungkapnya.

 

Ketua Umum NPC Indonesia Senny Marbun mengungkapkan hingga masa pengukuhan dan pelepasan, kesiapan atlet untuk berlaga di  Paralimpiade Paris 2024 sudah sangat baik.  “Kami optimistis target 1 emas, 2 silver, dan 3 perunggu dapat dicapai para atlet saat bertanding di Paralimpiade paris 2024 nanti,” ungkapnya.

Senny memprediksi, untuk cabang olahraga yang unggul untuk meraih medali nanti ada pada cabang bulutangkis, angkat berat, dan boccia. Pihaknya berpesan pada para atlet untuk menjaga kondisi tubuh serta kesehatan sehingga nanti bisa tampil maksimal saat pertandingan.

Wakil Sekjen NPC Indonesia Rima Ferdianto mengatakan dari 35 atlet Paralimpiade, sebagian sudah berangkat duluan ke Paris. Wakil-wakil Indonesia ini akan tampil di cabang olahraga badminton, panahan, atletik, boccia, balap sepeda, judo, angkat beban, menembak, renang, dan tenis meja. Jumlah cabang olahraga yang diikuti kontingen Indonesia lebih banyak dibanding Paralimpiade 2021. Saat itu Indonesia hanya tampil di tujuh cabang olahraga yang dipertandingkan.

Cabang olahraga baru atlet Indonesia di Paralimpiade Paris 2024 adalah judo, boccia, dan panahan. Pengalaman tampil di Asian Paragames 2022 diharapkan memberi dampak. Saat tampil di Asian Paragames 2022 kontingen Indonesia meraih 29 medali emas, 30 perak, dan 36 perunggu.[]

 

Penulis: Andi Syam

Editor     : Ajiwan

 

Referensi :

  1. Britannica, T. Editors of Encyclopaedia. (2021). Paralympic Games. Encyclopaedia Britannica. Diakses dari https://www.britannica.com/sports/Paralympic-Games
  2. Gold, J. R., & Gold, M. M. (2007). Olympic Cities: City Agendas, Planning, and the World’s Games, 1896-2016. Routledge.
  3. International Paralympic Committee. (2024). Historical Participation Numbers. Retrieved from paralympic.org
  4. International Paralympic Committee (IPC). (n.d.). History of the Paralympic Movement. Diakses dari https://www.paralympic.org/the-ipc/history-of-the-paralympic-movement
  5. International Olympic Committee (IOC). (n.d.). Paralympic Games Milestones. Diakses dari https://olympics.com/ioc/paralympic-games
  6. Olympics.com. (2024). Paris 2024 Paralympic Games Information. Diakses dari https://olympics.com/en/paralympic-games/paris-2024
  7. Olimpiade Usai, Ini Daftar 35 Atlet Indonesia di Paralimpiade Paris 2024. Diakses dari https://www.kompas.com/tren/read/2024/08/12/103000865/olimpiade-usai-ini-daftar-35-atlet-indonesia-di-paralimpiade-paris-2024?utm_source=Whatsapp&utm_medium=Referral&utm_campaign=Bottom_Mobile&fbclid=IwY2xjawEr4XBleHRuA2FlbQIxMQABHYg4RwwU9Ic7NvAFskD6HbaIPctitggO8kDBlEH9AhscnWDXWh_eDhcQSA_aem_82d9pmrHWgMkFp_tbtbHbA. Pada Jumat,  16 Agustus 2024
  8. Stoke Mandeville Stadium. (n.d.). History of the Stoke Mandeville Games. Diakses dari https://www.stokemandevillestadium.co.uk/history/
  9. Thomas, N., & Smith, A. (2009). Disability, Sport, and Society: An Introduction. Routledge.
  10. 35 Atlet Kontingen Indonesia Siap Berlaga di Paralimpiade Paris 2024. Diakses dari https://soloraya.solopos.com/35-atlet-kontingen-indonesia-siap-berlaga-di-paralimpiade-paris-2024-1982754. Pada Kamis, 15 Agustus 2024

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content