Views: 15
Solidernews.com – Salam olahraga, sobat inklusif! Semoga harimu lebih menyenangkan dan tetap dalam kondisi sehat ya, tentunya. Berbicara tentang pesta olahraga difabel, pastilah tidak terlepas dari pekan paralimpik, baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional.
Pekan paralimpik sendiri memiliki sejarah panjang yang sudah kita bahas sebelumnya. Jika sobat inklusif mau membacanya lagi, silahkan klik di sini.
Pesta olahraga bagi difabel yang dikenal dengan istilah pekan paralimpik nasional di tahun 2024 ini akan diselenggarakan di Surakarta pada 6-13 Oktober. Salah satu cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan adalah blind judo atau judo bagi difabel netra.
Untuk itu, mari kita ulas tentang sejarah blind judo hingga dapat menjadi salah satu cabor yang dipertandingkan pada Peparnas dari tahun 2016.
Blind judo, atau judo untuk difabel visual, adalah cabang olahraga yang menyesuaikan aturan judo tradisional untuk memenuhi kebutuhan atlet. Sejarah dan perkembangan blind judo merupakan bagian penting dari evolusi olahraga judo secara keseluruhan dan refleksi dari kemajuan dalam inklusi dan aksesibilitas dalam dunia olahraga.
Sejarah Blind Judo di Dunia
Asal Usul dan Pengembangan Awal
- Judo Tradisional dan Pengadaptasiannya:
- Judo merupakan seni bela diri yang diciptakan oleh Jigoro Kano pada akhir abad ke-19 di Jepang. Kano merancang judo untuk mengembangkan fisik dan mental dengan menggunakan prinsip-prinsip keseimbangan dan leverage. Pada awalnya, judo hanya diperuntukkan bagi individu yang nondifabel dan memiliki kesehatan fisik yang baik.
- Inisiasi Blind Judo:
- Kebutuhan untuk olahraga yang dapat diakses oleh difabel penglihatan mendorong perkembangan blind judo. Pada tahun 1980-an, adaptasi untuk atlet difabel netra mulai mendapatkan perhatian, dan sejumlah atlet di Jepang serta negara-negara Eropa mulai berlatih dan berkompetisi dalam blind judo.
- Pengenalan di Arena Internasional:
- Pada tahun 1988, blind judo diperkenalkan dalam acara Paralympic Games di Seoul, Korea Selatan, sebagai bagian dari upaya untuk menyertakan lebih banyak cabang olahraga dalam kompetisi bagi difabel. Hal ini menandai langkah besar menuju pengakuan global dan pengembangan olahraga ini.
Perkembangan dan Organisasi Internasional
- International Blind Sports Federation (IBSA):
- Pada tahun 1992, International Blind Sports Federation (IBSA) didirikan dan menjadi badan pengatur resmi untuk olahraga bagi difabel netra, termasuk blind judo. IBSA bertanggung jawab untuk menyusun aturan, mengatur turnamen internasional, dan mempromosikan olahraga ini di seluruh dunia.
- Kompetisi Internasional:
- Sejak pengenalan di Paralympic Games, blind judo telah berkembang dengan adanya Kejuaraan Dunia Judo Tunanetra dan berbagai turnamen internasional lainnya. Kejuaraan Dunia pertama diadakan pada tahun 1999 di Istanbul, Turki, yang menunjukkan pertumbuhan dan popularitas olahraga ini.
Pengembangan Awal di Indonesia
- Awal Mulai:
- Blind judo mulai diperkenalkan di Indonesia pada awal 2000-an. Gerakan ini didorong oleh organisasi-organisasi difabel serta pelatih judo yang tertarik dengan inklusi olahraga.
- Pembentukan Organisasi Lokal:
- Pada tahun 2010, Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) mulai mengintegrasikan blind judo ke dalam program-program mereka, bekerja sama dengan IBSA dan lembaga-lembaga lain untuk mempromosikan dan mengembangkan blind judo di Indonesia.
Pertandingan Blind Judo Pertama di Indonesia
Beberapa difabel memiliki ketertarikan pada dunia olahraga. Salah satunya pada cabang olahraga (cabor) blind judo. Blind judo di Indonesia dipelopori oleh atlet judo nasional Ira Purnamasari. Ira mulai mengenal blind judo pada 2016. Momen tersebut terjadi bersamaan dengan awal kariernya sebagai pelatih untuk persiapan Pesta Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS).
Seorang teman sesama pelatih dari cabor renang yang lebih dulu bergabung ke National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Jawa Barat, menyarankan Ira untuk mengadakan cabor blind judo di PEPARNAS XV 2016. Pasalnya, blind judo telah diselenggarakan di kejuaraan internasional.
“Jadi memang Jawa Barat yang paling dulu. Karena kebetulan waktu itu Jawa Barat juga menjadi tuan rumah untuk PEPARNAS XV/2016. Jadi saya aksesnya bisa lebih banyak, lebih tahu, belajar lebih dulu dari yang lain,” kata putri dari pelatih judo ternama Jawa Barat, Atang M. Noer mengutip laman resmi Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Rabu (22/3/2023).
Bersama dua orang rekannya, Ira kemudian membentuk tim pelatih dan mengumpulkan para difabel netra yang menjadi cikal bakal atlet blind judo di Jawa Barat dan Indonesia.
Informasi menyebar dari mulut ke mulut, lalu perlahan para atlet difabel netra mulai mengajak teman-teman lainnya untuk bergabung di olahraga asal Jepang ini.
“Karena sesuatu yang baru mungkin ya, menarik juga, jadi temen-temen yang blind (tunanetra) lebih tertarik,” jelasnya.
Blind judo telah berkembang dari cabang olahraga yang relatif tidak dikenal menjadi olahraga yang diakui secara internasional, dengan Indonesia memainkan peran penting dalam perkembangan regional. Dengan dukungan dari organisasi internasional, pemerintah, dan lembaga lokal, blind judo di Indonesia terus berkembang dan memberikan kesempatan berharga bagi atlet difabel netra untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Reporter: Andi Syam
Editor : Ajiwan Arief
Referensi
- Cerita di Balik Lahirnya Blind Judo Indonesia, Cabor untuk Penyandang Disabilitas Netra. Diakses dari: https://www.liputan6.com/disabilitas/read/5240301/cerita-di-balik-lahirnya-blind-judo-indonesia-cabor-untuk-penyandang-disabilitas-netra. Pada 27 Juli, 2024
- International Blind Sports Federation (IBSA) diakses dari: https://ibsasport.org/. Pada Ahad, 28 Juli 2024
- Ira Purnamasari, Pencetus Cabang Olahraga Blind Judo di Indonesia. Diakses dari: https://pertuni.or.id/ira-purnamasari-pencetus-cabang-olahraga-blind-judo-di-indonesia/. Pada Ahad, 28 Juli 2024
- Judo Info – Sejarah dan Perkembangan Judo. Diakses dari : https://judoinfo.com/. Pada Ahad, 28 Juli 2024
- Surakarta Tuan Rumah Peparnas 2024: Kesiapan dan Sejarahnya. Diakses dari : https://www.indonesia.go.id/kategori/budaya/8343/surakarta-tuan-rumah-peparnas-2024-kesiapan-dan-sejarahnya?lang=1. Pada Ahad, 28 Juli 2024