Views: 10
Solidernews.com – Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) merupakan organisasi kemasyarakatan yang menghimpun difabel Netra muslim untuk memperjuangkan hak-hak dalam kehidupan mereka. Organisasi ITMI telah berdiri secara independent di era pasca reformasi sebagai wadah untuk penampung dan penyalur aspirasi difabel Netra muslim serta untuk memperkuat ukhuwah islamiyah.
ITMI menjadi salah satu organisasi difabel yang terus berkembang dan mampu bertahan hingga saat ini, terbukti hampir di seluruh wilayah tanah air ITMI hadir, baik di level daerah maupun kota/kabupaten yang berinduk pada ITMI pusat. Pun demikian dengan ITMI DIY.
Menindaklanjuti hasil dari Musyawarah Wilayah ke-VI, ITMI DIY di bawah kepemimpinan Ali Afandi sebagai ketua baru masa jihad 2024-2029 telah melaksanakan Rapat Kerja (Raker) pada 26 Desember 2024, di Aula Gedung DPD RI provinsi DIY. ITMI DIY memiliki beberapa rekomendasi dan ide baru dalam memupuk eksistensinya.
Ujang Kamaludin, mewakili Dewan Suro ITMI DIY menerangkan, salah satu visi misi ITMI adalah ‘Izzul Islam wal muslimin’ yang memiliki makna kejayaan Islam dan kaum muslimin. Ia juga menyampaikan ITMI dari masa ke masa memang tidak dapat dipungkiri dan tidak dapat lepas dari adanya pengaruh budaya lain dan kemajuan teknologi digital. Akan tetapi, ia berharap ITMI akan tetap mampu hadir untuk terus mengawal pemberdayaan dan perkembangan potensi difabel Netra.
“Di masa jihad sebelum-sebelumnya, ada beberapa difabel Netra yang memiliki kesempatan untuk menjadi pegawai negeri di lembaga negara maupun kementerian. ITMI diberi kuota khusus, agar difabel Netra bisa ikut serta mendapatkan kesempatan kerja sebagai PNS,” ungkap Ujang.
Ujang menitipkan pesan, bahwa melalui organisasi ITMI difabel Netra yang memang memiliki potensi dapat memiliki kesempatan yang setara dengan masyarakat lain. Harapan terbesarnya yang ia sampaikan adalah agar ITMI terus eksis dan tidak terbengkalai, ditambah dalam masa jihadnya yang sekarang, ITMI DIY juga memiliki anggota kehormatan dari cendikiawan muslim sekaligus anggota dewan di parlemen.
“Terima kasih kepada Gus Hilmy yang telah bersedia menjadi anggota kehormatan ITMI DIY,” ungkapnya.
Kehadiran Gus Hilmy di ITMI DIY menjadi pembawa harapan baru bagi difabel Netra dan seluruh pengurus untuk lebih mampu menciptakan program-program kerja yang bertumpu pada pemberdayaan dan advokasi sosial.
Disampaikan Ali Afandi, ketua PW ITMI DIY, masih banyak permasalahan yang dialami organisasi ITMI, mulai dari pergerakan organisasi itu sendiri, tanggung jawab kepengurusan, rencana program kerja, hingga sumber daya dan sumber dana.
“Semoga program kerja yang akan digagas dapat diselaraskan dengan kebutuhan difabel Netra, khususnya semua anggota ITMI,” kata Ali.
Sembari membuka agenda rapat kerja ITMI DIY, Gus Hilmy menyampaikan beberapa pesan diantanya yaitu merekomendasikan agar ITMI DIY membangun jejaring dengan pemerintahan, dengan tujuan dapat ikut merancang dan mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang berpihak pada difabel, khususnya difabel Netra.
“Saran untuk ITMI, agar membina hubungan baik dengan masyarakat dan pemerintah supaya bisa merekomendasikan terkait aksesibilitas fasilitas umum yang ramah bagi difabel. Misalnya mesjid-mesjid dibuat akses, dan tempat umum lain,” papar Gus Hilmy.
Gus Hilmy juga menganjurkan ITMI untuk bisa anjangsana dengan organisasi-organisasi Islam yang ada di DIY, dengan tujuan agar menjadi informasi terkait keberadaan ITMI dan menjalin kerjasama atau berkegiatan bersama.
Poin terpenting yang diharapkan adalah hal-hal baik yang berkaitan dengan peningatan kapasitas, potensi dan eksistensi organisasi ITMI DIY, advokasi, pemberdayaan yang memberikan kemaslahatan bagi difabel Netra.[]
Reporter : Sri Hartanty
Editor : Ajiwan
