Views: 84
Solidernews.com – Kisah Rusdin di panggung politik lokal memikat hati tanpa upaya. Lelaki ini membawa nuansa yang memikat, mengubah perjalanan pribadinya dengan kusta menjadi pendorong untuk memperjuangkan inklusi dan kesetaraan.
Terhadap pandangan merendahkan dan stereotip, Rusdin menolak peran sebagai korban. Dia justru menjadikan pengalaman pahitnya sebagai sumber inspirasi. Dengan tekad yang teguh, Rusdin membuktikan bahwa kekurangan tidak menghalangi, tetapi justru menjadi pondasi transformasi yang kuat.
Lebih dari sekadar mengejar kursi politik, Rusdin merintis kampanye yang menghancurkan batasan-batasan yang menghalangi akses bagi mereka yang terpinggirkan. Wilayah Dapil 5 Cirebon – Losari, Pabedilan, Babakan, Gebang, dan Pangenan – menjadi panggung bagi perjuangan inklusif Rusdin.
Berawal dari Desa Mulyasari, Kecamatan Losari, Rusdin memimpin gerakan untuk meningkatkan akses bagi mereka yang kurang beruntung. Ia mengajak masyarakat untuk melihat kekurangan bukanlah akhir segalanya, melainkan pemicu kesadaran bersama.
Rusdin yakin bahwa kondisinya yang berbeda tidak menghambat kontribusinya dalam membangun Kabupaten Cirebon. Pengalamannya dengan kusta memperkuat tekadnya untuk membawa perubahan positif.
Bagi Rusdin, tantangan bukanlah penghalang, melainkan dorongan untuk mencari solusi inklusif bagi mereka yang menghadapi kesulitan serupa. “Politik bukan hanya milik mereka yang sempurna, tetapi juga bagi kita yang memiliki kekurangan. Kita semua memiliki suara dan hak yang sama untuk mewujudkan perubahan,” ujarnya penuh semangat.
Melalui kampanyenya, Rusdin tidak hanya mengusung kebijakan inklusif, tetapi juga memancarkan semangat, ketekunan, dan tekad yang memotivasi. Dia adalah suara bagi mereka yang sering terpinggirkan, mengingatkan bahwa setiap suara memiliki nilai yang sama dalam membangun masyarakat yang adil.
Sementara masyarakat merespons dengan antusiasme yang luar biasa, terbukti bahwa Rusdin mendapat dukungan yang meluas dari segala lapisan masyarakat. Mereka merasa memiliki Rusdin, dan semua bersatu membantu, tidak hanya dengan dukungan moral, tapi juga dengan dukungan materiil. Pengalaman Rusdin dalam menghadapi kekurangannya menjadi sebuah keistimewaan untuk mewakili aspirasi minoritas, sebuah pesan yang ditekankannya saat menjadi narasumber dalam pertemuan para kuwu (kepala desa) di Cirebon Timur, di Kantor Kecamatan Lemahabang Cirebon.
Rusdin menjadi cermin bahwa kelemahan bisa menjadi kekuatan, dan politik bukan hanya milik orang-orang yang tampak sempurna. Dia adalah harapan bagi mereka yang percaya bahwa perubahan bisa dimulai dari siapa pun, bahkan dari mereka yang dianggap memiliki kekurangan.[]
Reporter: Hasan
Editor : Ajiwan Arief