Views: 18
Solidernews.com – Program Film Radio RRI (Radio Republik Indonesia) kembali mengudara dengan menampilkan karya istimewa, “Senandung Senyap”, sebuah film dokumenter pendek yang mengangkat kisah inspiratif seorang teman tuli dalam mengejar passion bermusiknya. Acara yang disiarkan melalui jaringan nasional RRI Pro 1 FM pada Senin (2/9) pukul 10.00-11.00 WIB ini merupakan hasil kolaborasi RRI, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan Kino Media, dengan dukungan Pusat Layanan Juru Bahasa Isyarat (PLJ).
“Senandung Senyap”, karya sutradara Riani Singgih, mengisahkan perjalanan Mufi, seorang teman tuli, dalam membangun karir di dunia musik melalui bahasa isyarat. Film ini tidak hanya menampilkan representasi difabel dalam industri kreatif, tetapi juga menjadi pionir dalam hal aksesibilitas. Dilengkapi dengan open caption yang kreatif dan deskripsi audio, film ini dapat dinikmati oleh penonton dari berbagai latar belakang, termasuk teman tuli dan difabel netra.
Annisa Adjam, produser film, mengungkapkan bahwa proses pembuatan film ini memakan waktu sekitar empat tahun. “Riset dan persiapan yang matang sangat penting, terutama dalam berinteraksi dengan teman-teman tuli,” ujarnya. Annisa juga menyebutkan adanya rencana proyek dokumenter lanjutan yang akan mengangkat kisah wanita teman tuli dari berbagai daerah.
Hasna Mufidah, yang hadir sebagai narasumber, berbagi pengalamannya sebagai sineas tuli. “Melalui seni, kita bisa menciptakan komunikasi yang efektif antara teman tuli dan teman dengar. Ini juga menjadi wadah untuk mengekspresikan diri,” tuturnya dengan penuh semangat.
Amin Shabana, anggota KPI, menekankan keistimewaan program ini. “Biasanya kita menghadirkan film dengan audio deskripsi untuk difabel netra. Kali ini sangat spesial karena menghadirkan konten yang terkait dengan teman tuli,” jelasnya. Ia berharap ke depannya akan ada lebih banyak kesempatan bagi talenta-talenta difabel untuk unjuk gigi.
Sementara itu, Marlina Yulianti dari Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud memaparkan berbagai program pemerintah dalam mendukung film inklusif, termasuk kegiatan rutin bioskop berbisik dan pelatihan relawan.
Program Film Radio ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebagai media edukasi dan kampanye kesetaraan. Melalui “Senandung Senyap”, pendengar diajak untuk melihat kehidupan difabel secara lebih adil dan nyata, sekaligus menyadari pentingnya aksesibilitas dalam industri film.
Kegiatan seperti ini menjadi bukti nyata bahwa industri film Indonesia semakin inklusif, membuka pintu bagi semua kalangan untuk menikmati dan berkarya dalam dunia sinema.[]
Â
Reporter: Syarif Sulaeman
Editor      : Ajiwan