Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Resensi Film: Good Bad Things, Film yang Berkisah bahwa Semua Orang Butuh Dicintai Tanpa Kecuali Difabel

Views: 8

Solidernews.com. Danny Kurtzman, Brett Dier dan Jessica Parker KennedyKetiganya membintangi Good Bad Things. Sebuah film yang berkisah tentang survivel dan romantisme seorang difabel fisik parsial.  Yaitu kondisi yang menyebabkan terganggunya fungsi gerak secara parsial. Sebagai contoh: lumpuh layuh atau kaku, paraplegi, cerebral palsy (CP).

Kedisabilitasan fisik parsial Danny, membatasi aktivitasnya pada batasan tertentu. Dia masih bisa bergerak di sekitar apartemennya. Dia juga bisa berjalan menggunakan tongkat, serta mengendarai mobil. Bagi Danny, berjalan dengan tongkat membuatnya sadar, bagaimana masyarakat memperlakukan dirinya yang difabel.

Beberapa orang asing, termasuk beberapa tetangganya, menunjukkan kebaikan mereka. Namun, sebagian besar lainnya acuh. Seringkali, lingkungan menanggapi kondisi Danny dengan cara baik. Namun, mereka hanya melihat sosok diri Danny sebagai pengguna tongkat. Mereka tidak melihat sisi kepribadiannya.

Dalam film Good Bad Things, Danny Kurtzman berperan sebagai Danny. Seorang pria yang memiliki habatan fisik. Kedifabilitasan fisiknya sangat jelas terlihat, karena mempengaruhi seluruh tubuhnya.

Namun, sahabat dan rekan bisnisnya, Jason (Brett Dier). Seorang pria yang merupakan pengasuh dan teman serumah Danny. Jason tidak memandang sebelah mata terhadap kondisi fisik Danny. Keduanya bersahabat, karena kepribadian mereka cocok. Mereka bisa bercanda satu sama lain dan juga serius satu sama lain. Mereka sangat yakin bahwa apa yang dibicarakan secara pribadi akan tetap terjaga.

Keduanya bekerja sama mengembangkan sebuah perusahaan butik. Danny sebagai desainer. Sementara Jason menjalankan sisi kreatif. Namun, perusahaan mereka kemudian mengalami kesulitan dan membutuhkan klien baru. Yaitu, sebuah aplikasi kencan. Keduanya tidak cenderung menggunakan aplikasi kencan untuk diri mereka sendiri. Jason tidak memiliki masalah dengan serangkaian kencan satu malam, sementara Danny masih belum pulih dari perpisahan yang menyakitkan di masa lalu.

Namun, Danny merasa perlu untuk meneliti layanan tersebut. Dengan tujuan, mereka dapat melakukan presentasi yang baik kepada calon klien.

Dengan enggan, Danny mengunduh aplikasi tersebut. Dia tak yakin akan ada yang tertarik padanya, jika ia mengungkapkan disabilitasnya di aplikasi tersebut. Yang mengejutkan dan membuat Danny langsung curiga, ia bertemu dengan Madi (Jessica Parker Kennedy). Seorang fotografer cantik, ceria, dan berkemampuan penuh, yang sedang merawat luka emosional dari hubungan masa lalu

Apakah Madi menyembunyikan suatu rahasia? Akankah ia benar-benar melihat sesuatu di balik kedifabilitasan Danny?

Disutradarai oleh Shane D. Stanger, yang juga menulis naskah aslinya bersama Danny Kurtzman, Good Bad Things jujur tentang disabilitas Danny. Dibuat alami, tanpa membuat penonton merasa kesal. Pada saat yang sama, film ini menolak untuk bersikap sentimental atau mengabaikan tantangan yang ia hadapi sehari-hari.

Sebaliknya, film ini menempatkan seorang difabel sebagai pusat perhatian. Danny Kurtzman bukanlah seorang aktor yang berpura-pura menjadi difabel, dengan bantuan efek fisik atau visual. Dia adalah seorang aktor difabel. Ia juga seorang pengusaha, model, dan advokat untuk komunitas penyandang disabilitas. Semua kebenaran ini merasuk ke dalam karakternya, dan membuat film ini terbang ke dunia komedi, drama, dan roman yang sangat relatable.

Brett Dier dan Jessica Parker Kennedy berhasil memerankan karakter yang bisa dianggap sebagai karakter stereotip: sahabat, ketertarikan romantis. Mereka jauh melampaui deskripsi, dengan memberikan kedalaman kemanusiaan yang disambut baik pada peran mereka. Lalu menjadi orang-orang yang hangat dan disukai serta mudah dipahami. Keduanya tipe orang yang diinginkan Danny dalam hidupnya.

Sejatinya, semua manusia adalah difabel, pada tingkat tertentu. Dalam Good Bad Things, Danny Kurtzman berdiri, membuka hatinya. Dia menyerukan perubahan, dan memberikan penampilan yang luar biasa, sebagai seorang pria difabel yang menginginkan cinta dalam hidupnya. Sebagaimana manusia pada umumnya.[]

 

Penulis: Harta Nining Wijaya

Editor     : Ajiwan

 

Trailer: https://www.youtube.com/watch?v=WZ90D3lvLZM 

 

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content