Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Rakor OPD Himpun Masukan dari Komunitas Difabel Surakarta

Views: 5

Solidernews.com – Pada momentum Rapat Koordinasi Organisasi Perangkat Daerah yang diselenggarakan pada Kamis (27/4),  Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Kota Surakarta yang pada waktu bersamaan dikukuhkan oleh Astrid Widayani, Wakil Wali Kota Surakarta, menghimpun berbagai usulan dan masukan dari banyak komunitas difabel. Beberapa usulan itu antara lain Dinas  Kominfo atau OPD terkait membuat wadah yang diintegrasi dengan masyarakat difabel terkait informasi dan komunikasi  agar bisa terakomodir dengan baik.

Minimnya informasi layanan inklusi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) juga menjadi problem tatkala itu terjadi di lapangan. Maka difabel berharap  pemerintah dapat lebih menggalakkan terkait penyebaran informasi baik langsung maupun lewat media sosial.

 

Usulan dari Komunitas Difabel

Perwakilan dari orangtua anak difabel menyampaikan bahwa layanan untuk Anak Berkebutuhan Khusus  (ABK) sudah sangat terbantu, namun masih sulit mencari guru pendamping karena biayanya mahal

Sedangkan Fithri Marwati, Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia sia (KPSI) Soloraya yang mewadahi difabel mental, menyampaikan bahwa belum banyak fasilitas publik yang menyediakan  aksesibilitas untuk difabel mental. Ia  mengharapkan ada ruang untuk relaksasi.

Juga ada usulan terkait pos pelayanan aduan dengan respon yang cepat agar mempermudah difabel saat membutuhkan bantuan. Saat ini sebenarnya sudah tersedia layanan bernama “Pojok Prioritas” yang berlokasi di Sekretariat Daerah yang jika ada aduan langsung disampaikan ke OPD terkait, namun belum efektif.

Usulan juga datang dari komunitas difabel terkait penting untuk membangun lagi rumah susun (rusun) demi terpenuhinya kebutuhan difabel akan papan/rumah. Serta pemenuhan aksesibilitas yang ramah bagi difabel sebab hal ini yang sering ditinggal oleh pengembang/developer.

Sedangkan KDD sendiri  memiliki peningkatan dalam kegiatannya ketika masih bernama TAD. KDD berharap  bisa semakin menguatkan pemenuhan hak-hak difabel dalam setiap program kerja. KDD juga berharap agar dana  hibah untuk para komunitas difabel di tahun depan semakin meningkat mengingat kebutuhan komunitas juga meningkat dalam upaya pemenuhan hak difabel.

Di akhir acara, ada evaluasi dan sosialisasi  program dari OPD terkait seperti yang disampaikan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) bahwa untuk memenuhi hak hidup setiap warga termasuk difabel  tetap terbuka dan  baik secara proyektif maupun ke rumah-rumah warga.

Sedangkan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengakui bahwa sosialisasi pencegahan bencana masih sulit dilakukan karena masih minim informasi terkait banyaknya ragam difabel.[]

 

Reporter: Astuti

Editor     : Ajiwan

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content