Views: 14
Solidernews.com – Ajang multiolahraga internasional bagi masyarakat difabel, Paralimpiade ke-17 tengah berlangsung dari 28 Agustus hingga 8 September 2024 mendatang yang diikuti 169 negara. Kontingen Indonesia mengirimkan 35 atlet terbaiknya untuk mengikuti 10 cabang olahraga dari 22 cabang yang dipertandingkan.
Pada cabang olahraga Para Boccia menurunkan 4 atlet yaitu Felix Ardi Yudha, Gischa Zayana, Muhammad Afrizal Syafa M, dan Bintang Satria Herlangga.
Hasil dari perjuangan mereka meraih total 3 medali, yaitu 1 perak dan 2 perunggu, dengan kedudukan sementara pada iperingkat tiga setelah Thailand dengan 1 medali emas dan 1 perunggu, kemudian Portugal dengan 1 medali emas.
Tim Boccia Indonesia sukses sapu bersih pada pertandingan pertama di paralimpiade 2024 Paris. Muhammad Bintang Satria Herlangga membuat kejutan dengan menumbangkan Lee Chee Hong, atlet Malaysia dan menghantarkan dirinya menuju babak final.
Kunci keberhasilan tim Boccia Indonesia di paralimpiade Paris 2024
Perjuangan setiap atlet Boccia agar dapat mempersembahkan medali untuk Indonesia berbuah manis. Hingga Senin siang (2/9) Kontingen Boccia Indonesia meski masih berada diurutan ketiga, faktanya peraih medali terbanyak.
Dr. Islahuzzaman Nur Yadin, S.Pd., M.Or., kepala pelatih Timnas Boccia Indonesia menyampaikan para atletnya bisa membuat tenang, yang biasanya sering nervous pada pertandingan pertama.
“Di try out kemarin pun skornya selalu tipis-tipis dipertandingan pertama, baru bisa tampil lepas pada pertandingan berikutnya karena mereka sudah yakin dengan posisi dan kemampuannya,” papar ia.
Menurut penilainya, kemenangan Felix Ardi Yudha dan Muhammad Afrizal Syafa M sudah terprediksikan sejak awal. Namun, kejutan besar justru dipersembahkan dari kemenangan telak atas Muhammad Bintang Satria Herlangga melawan Lee Chee Hong, dari Malaysia.
“Kalau melihat dari rekor pertemuan, Lee Chee Hong sepertinya sedang tidak fokus, dan Bintang Satria dapat memanfaatkan peluang tersebut. Dikategori BC2, ketika kalah bola ya selesai, beda dengan BC1 yang masih bisa dikejar,” terangnya.
Dari tiap pertandingan, mentalitas menjadi faktor penting saat partai pertama di paralimpiade 2024 bisa dilalui dengan baik. Tim pelatih selalu memberikan pesan khusus yang wajib dijalankan para atletnya.
“Kami selalu berpesan satu hal kepada anak-anak, jangan lupa berdoa sebelum berangkat dan menelpon orang tua terlebih dulu mohon doa restu untuk bertanding, mungkin doa itu yang menjadikan mereka tenang,” pungkas Islah.
Seperti disampaikan Gischa Zayana yang bisa tampil konsisten dari fase grup nomor individu BC2 putri meski berstatus debutan di paralimpiade, dirinya mengaku senang bahkan tidak menyangka bisa mendapat medali perunggu.
“Kemenangan ini karena dibantuin sama Allah SWT. Pesan dari mama, lakukan yang terbaik dan berdoa terus saja. Mama juga selalu doain terus,” ungkap Gischa mengenang pesan ibunda sebelum terbang ke Paris yang selalu menguatkan mentalitasnya.
Para atlet Indonesia butuh peluang dan jam terbang ikuti berbagai pertantingan
Pencapaian tim Boccia Indonesia menjadi sejarah baru dalam cabang olahraga paralimpiade. Ada atlet Boccia Indonesia yang bahkan mendapat medali di event multiolahraga pertama mereka. Tim pelatih sejatinya sudah bersyukur saat empat atlet boccia bisa masuk paralimpiade Paris 2024.
Menurut Argya Setya Wimala, tim pelatih yang mendampingi Gischa Zayana mengungkapkan, untuk bisa lolos ke Paris saja sudah bersyukur karena perjuangan tiga tahun terakhir mengejar poin paralimpiade sangat menguras tenaga dan waktu.
“Kita lolos sudah luar biasa, apalagi dapat medali, sangat luar biasa,” ungkapnya.
Muhammad Bram Riyadi, yang juga tim pelatih mendampingi Muhammad Afrizal Syafa M, turut bercerita tentang pergerakan Boccia Indonesia mulai dari tahun 2018 lalu.
Menurutnya, Tim Boccia Indonesia bisa seperti sekarang karena kepercayaan penuh dan kesempatan yang diberikan ketua umum NPC Indonesia, sehingga tim Boccia rutin diberangkatkan ke single event dunia. Tak hanya itu dukungan Kemenpora dengan pelatnas yang berkelanjutan serta kesempatan untuk try out telah mengambil banyak pengalaman kepada para atlet.
Dari paralimpiade Paris 2024, Gischa Zayana, Muhammad Afrizal Syafa M dan Felix Ardi Yudha, masih berpotensi mempersembahkan medali lagi untuk kontingen Indonesia. Mereka akan turun pada Selasa esok (3/9) di nomor tim BC1/BC2.[]
Reporter: Sri Hartanty
Editor : Ajiwan