Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Peringati HDI 2024: Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga Seminarkan Kepemimpinan Inklusif untuk Masa Depan yang Progresif

Views: 8

Solidernews.com – Pada tanggal 3 Desember 2024, Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga berkolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan Seminar Nasional dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional ke-32 yang bertajuk “Amplifying The Leadership of Persons with Disabilities for an Inclusive and Sustainable Future.”

Tempat pelaksanaannya berada di ruang teatrikal lantai 4, Gedung Kuliah Terpadu, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Dimulai dari pukul 08.00 hingga selesai. Seminar kali ini menghadirkan dua pembicara  yaitu, Eko Ramaditya Adikara, S. Sos, M. Si, dan Suharto M.A, Ph.D, serta dimoderatori oleh Rof’ah, S. Ag, BSW, MA, Ph.D selaku tim ahli PLD UIN Sunan Kalijaga.

Seminar tersebut terbuka untuk umum. Artinya baik mahasiswa difabel maupun nondifabel diperbolehkan untuk turut memeriahkan acara. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para civitas akademik tentang pentingnya peran difabel dalam membentuk masa depan yang lebih adil, setara, dan inklusif.

“Tentu saya turut berbahagia dan bangga atas terlaksananya peringatan Hari Disabilitas Internasional di UIN Sunan Kalijaga ini. Semoga ini menjadi momentum yang terus mengingatkan kita agar terus meningkatkan kualitas pelayanan, pelibatan, serta inklusifitas di kampus tercinta ini. Selamat dan sukses untuk acara ini!” ujar Noorhaidi selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga dalam sambutannya.

 

Tema Seminar: Kepemimpinan Difabel Untuk Masa Depan yang Inklusif

Seminar ini menyoroti pentingnya peran difabel dalam kepemimpinan, baik di tingkat sosial, ekonomi, politik, maupun budaya. Tema yang bernapaskan “Kepemimpinan Inklusif untuk Masa Depan Progresif,” menggambarkan bagaimana  difabel, dengan potensi dan kemampuan mereka, dapat mengambil peran penting dalam berbagai sektor kehidupan dan memberikan kontribusi yang berharga bagi pembangunan masyarakat yang lebih inklusif.

Penyelenggara seminar berharap bahwa dengan menyoroti kepemimpinan difabel, masyarakat akan semakin sadar akan berbagai potensi  yang dimiliki oleh  difabel dan mendukung upaya mereka untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan serta memimpin perubahan menuju inklusivitas yang lebih luas.

“Momen HDI 2024 dengan tema kepemimpinan inklusif ini merupakan sebuah semangat baru untuk meningkatkan inklusifitas di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Meski di beberapa bidang telah menunjukkan peningkatan yang positif, saya menyadari untuk kesadaran secara moral bagi seluruh masyarakat civitas akademik itu masih kurang. Maka dengan semangat HDI ini, mari kita terus semangat untuk meningkatkan partisipasi dan kesadaran inklusi di kampus kita yang tercinta ini.” Ucap Abdul Qoyum, Ketua LPPM UIN Sunan Kalijaga dalam sambutannya.

Selain itu, para pembicara utama menekankan bahwa karakteristik pemimpin yang baik yaitu: Pertama adalah tangguh, artinya jangan mudah mengeluh dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan yang terjadi dalam hidup. Kedua visioner, artinya memiliki cara pikir atau perspektif menuju masa depan.

“Kepemimpinan yang paling baik adalah kepemimpinan yang dimulai dari diri kita sendiri yaitu mengenal karakter yang ada dalam diri kita, tidak hanya bermanfaat untuk membangun potensi, tapi untuk membangun relationship dengan orang lain.” Ujar Ramaditya Adikara

Selain karakteristik pribadi, seminar ini turut membahas mengenai konsep dari kepemimpinan inklusif. Apa itu kepemimpinan inklusif? Yaitu kepemimpinan yang menghargai setiap perbedaan, memberikan kesetaraan pada semua orang. Siapapun tanpa terkecuali diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengatur kebijakan dan berorganisasi.

“Konteks kepemimpinan inklusif bagi difabel yaitu mendorong peran setiap difabel untuk mengambil kebijakan dan keputusan. Maksimalkan kepemimpinan kalian di bidangnya masing-masing. Kepemimpinan inklusif bukanlah tentang siapa yang diberi kesempatan untuk memimpin, melainkan siapa yang mampu memimpin dan menciptakan perubahan positif.” Ujar Suharto.

Seminar ini juga menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung  difabel untuk dapat memimpin. Hal ini termasuk kebijakan yang lebih inklusif, fasilitas umum yang ramah disabilitas, serta perubahan budaya yang mengakui dan menghargai kontribusi penyandang difabel.

“Salah satu tantangan untuk mewujudkan kepemimpinan yang inklusif adalah stigma masyarakat. Difabel selalu dianggap tidak seharusnya berada di ranah publik. Sehingga tidak mendapatkan fasilitas dengan baik. Maka dari itu, penting untuk membangun kesadaran masyarakat dalam menghapus stigma negatif terhadap  difabel dan mendorong mereka untuk aktif berpartisipasi dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi.” Tutur Suharto.

 

Harapan Masa Depan yang Lebih Inklusif

Seminar ini diakhiri dengan harapan bahwa kepemimpinan difabel dapat menjadi kekuatan yang membawa perubahan besar bagi masyarakat Indonesia. Para peserta seminar, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan aktivis difabel diharapkan dapat membawa semangat dan pemahaman baru mengenai pentingnya mendukung kepemimpinan difabel dan menciptakan masa depan yang lebih inklusif.

Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember menjadi momentum untuk mendorong perubahan dalam cara pandang terhadap difabel, serta mengakui kontribusi mereka dalam segala aspek kehidupan. Seminar ini menjadi langkah awal yang positif dalam mempersiapkan generasi pemimpin difabel yang mampu menginspirasi dan memimpin untuk masa depan yang lebih adil dan setara.

Ariantono, mahasiswa difabel UIN Sunan Kalijaga menyampaikan kesan dan harapannya saat mengikuti gelaran acara HDI di Gedung Kuliah Terpadu, “Seminar yang diadakan tahun ini sangat edukatif. Pembicaranya juga berrdaging dan informasi yang disampaikan mudah untuk dicerna. Sehingga menambah semangat untuk meningkatkan kualitas diri. Untuk kedepannya diharapkan ada sesi khusus antara mahasiswa difabel dengan pembicaranya agar lebih banyak informasi yang didapatkan.”

Danu, mahasiswa difabel UIN Sunan Kalijaga menyampaikan kesan dan harapannya saat mengikuti gelaran acara HDI di Gedung Kuliah Terpadu, “seminar ini mengajarkan bagaimana kita sebagai mahasiswa difabel muda harus memiliki jiwa kepemimpinan inklusif. Acaranya sangat menyenangkan dan banyak ilmu baru untuk meningkatkan kualitas diri. Harapannya semoga PLD bisa terus menjadi lembaga yang menyuarakan inklusifitas serta dapat menjadi partner bagi mahasiswa difabel untuk meraih mimpi di masa depan.”[]

 

Reporter: Ajeng Safira

Editor     : Ajiwan

 

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content