Views: 4
Cirebon – Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024 dilaksanakan di Kecamatan Lemah Abang, Cirebon, pada Rabu (3/12/2024). Acara ini digelar oleh Forum Komunikasi Difabel Cirebon (FKDC) yang merupakan mitra dari SIGAB Indonesia pada program SOLIDER yang didukung oleh Program INKLUSI, Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif. Peringatan HDI dengan mengambil tema “The Will to Win” atau “Tekad yang Kuat Menjadi Bekal untuk Mencapai Kemenangan.”
Sebanyak 300 peserta menghadiri acara ini, termasuk perwakilan dari dinas-dinas di Kabupaten Cirebon seperti Bapelitbangda, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Tenaga Kerja, serta tamu istimewa seperti PJ Bupati Cirebon dan komunitas mural. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh kepala Kecamatan Lemah Abang, perangkat desa, serta perwakilan dari komunitas mural, SIGAB Indonesia, FKDC, dan KDD.
Kegiatan dimulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB dengan berbagai rangkaian acara, termasuk pentas seni dari kelompok difabel, bazar karya difabel, pemeriksaan kesehatan, penyerahan SIM D, penanaman pohon bersama, dan menampilkan mural bertema inklusivitas. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan doa, dan sambutan dari Camat Lemah Abang, Yuyun Kusumawati.
Dalam sambutannya, Yuyun menyampaikan apresiasi atas hadirnya program SOLIDER-INKLUSI yang telah membantu pemerintah Kecamatan Lemah Abang memahami pentingnya inklusi bagi penyandang disabilitas. Beberapa inisiatif telah dilakukan, seperti membentuk kelompok difabel desa dan melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan pemerintahan serta pembangunan aksesibilitas.
Yuyun juga mengungkapkan bahwa di Kecamatan Lemah Abang ada tiga desa yang menjadi desa Inklusif yakni Desa Lemah Abang, Tuk Karangsuwung, dan Desa Leuwidingding. “Setelah menjadi desa percontohan, harapannya desa inklusif yang ramah untuk difabel dapat merambah ke desa-desa yang lainnya,” tuturnya.
PJ Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Cirebon terus mendorong pemenuhan hak-hak difabel, selain itu di bidang ketenagakerjaan ada peningkatan jumlah difabel yang bekerja di perusahaan. “Salah satu capaian adalah peningkatan jumlah difabel yang bekerja diperusahaan, dari 20 orang menjadi 293 orang,” jelas Wahyu.
Selain itu, diserahkan secara simbolis SIM D, kursi roda, dan kruk kepada difabel dalam acara tersebut. Acara ditutup dengan penanaman pohon bersama, meninjau pameran karya difabel, dan foto bersama dengan seluruh peserta.
Program Officer Program SOLIDER-SIGAB, Kuni Fathonah, berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk mendorong kebijakan inklusif di Kabupaten Cirebon dan wilayah lainnya.
Penulis: Indri K