Views: 44
Solidernews.com, Jakarta, Perhimpunan Jiwa Sehat (PSJ) adalah organisasi difabel yang berfokus pada hak-hak difabel psikososial. Organisasi ini bekerja di tingkat nasional serta memiliki cabang di berbagai daerah Indonesia. PJS telah didirikan sejak tahun 2008 dan ketua umumnya adalah Yeni Rosa Damayanti, seorang aktivis dan pejuang demokrasi dan reformasi Indonesia. Ia juga aktif dalam pembelaan hak-hak difabel mental.
Selama masa kepemimpinannya, organisasi ini telah melakukan banyak advokasi, riset, dan pengembangan komunitas. Misi-misi yang sudah dilakukan selama ini, antara lain:
- Memastikan negara menghormati, memajukan, melindungi, dan memenuhi hak-hak difabel mental.
- Membangun keberpihakan publik dan stakeholder dalam mendapatkan hak difabel mental.
- Melakukan perluasan dan penguatan individu difabel mental agar lebih berdaya.
- Menjadikan PJS sebagai pusat dokumentasi tentang difabel mental.
- Memperkuat PJS sebagai organisasi yang terdepan dalam mengadvokasi hak-hak difabel mental.
Salah satu program pengembangan komunitas yang rutin diadakan oleh PJS setiap bulan adalah webinar tentang kesehatan mental. Tujuannya mengedukasikan difabel mental untuk hidup lebih berdaya.
“Kami mengadakan webinar ini agar teman-teman lebih produktif, memfokuskan planning kita dalam kehidupan sehari-hari, dan lebih berkomitmen terhadap planning sesuai dengan tujuan. intinya agar hidup lebih terarah. Kegiatan ini diadakan setiap bulan dengan tema yang berbeda-beda. Bulan lalu, topiknya adalah mindfulness dan kemaren tentang jiwa berdaya,” terang Ratna Dewi, ketua pengembangan komunitas PJS cabang Jakarta.
Sejauh ini webinar yang diadakan berkaitan dengan kesehatan mental karena menurut UU No. 18 Tahun 2014 pasal 1 ayat 2, Difabel mental adalah orang yang mengalami gangguan pikiran, perilaku, dan perasaan yang menimbulkan penderitaan dan hambatan untuk menjalankan aktivitas.
Agnes Sandra , S.PSI., M.PSI., seorang pakar psikolog klinis dewasa yang menjadi pembicara dalam webinar Jiwa Berdaya, mengajarkan tentang perencanaan dan pencapaian tujuan hidup agar hidup difabel mental lebih terarah. Adapun lima tahapnya akan dijabarkan sebagai berikut.
pertama, Tentukan tujuan spesifik terlebih dahulu. Kedua, buatlah jadwal dengan deadline-nya. Ketiga, lakukan dengan tugas-tugas kecil. Keempat, evaluasi semua kegiatan. Terakhir, apresiasi pencapaian kecil.
“Ketika kita mencapai tugas-tugas kecil tersebut, kita lebih termotivasi, dibanding tugas gede, tapi tidak tercapai dan membuat kecewa,” kata AGNES SANDRA, S.PSI., M.PSI.
Tantangan yang sering dihadapi orang ketika melakukan jadwal adalah komitmen dan konsisten. Terkadang orang tidak mampu menyelesaikan tugasnya sesuai deadline. Akhirnya, hal itu membuat orang merasa gagal.
“Jangan menganggap rencana tersebut sebagai tekanan, tapi buatlah hal tersebut sebagai keseruan, jangan menganggap Anda gagal jika tidak mampu menyelesaikan semua jadwal, tapi jadikan hal itu sebagai evaluasi dan motivasi,” kata AGNES SANDRA, S.PSI., M.PSI.
Harapannya dengan diadakan webinar Jiwa Berdaya tersebut kehidupan difabel mental lebih terarah, terlepas dari stress, mengurangi kebiasaan menunda-nunda, dan lebih produktif sehari-hari.[]
Reporter: Tri Rizki
Editor : Ajiwan