Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Penyakit kronis dan difabel

Views: 25

Solidernews.com – Berdasarkan pengalaman hidup penulis, penyakit kronis lebih banyak tidak dipandang sebagai difabel. Hal ini menyebabkan orang dengan penyakit kronis tidak dilibatkan dalam kegiatan  yang bernuansa difabel. Mungkin hal ini diakibatkan karena banyak masyarakat awam yang mengasosiasikan kata-kata difabel dengan difabel fisik atau difabel dengan ciri-ciri memiliki kekurangan yang tampak secara fisik. Menurut penulis, hal ini perlu diubah karena definisi difabel yang sekarang sudah lebih meluas dibandingkan waktu dulu.

 

Definisi penyakit kronis

National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion mendefinisikan penyakit kronis sebagai kondisi yang setidaknya memenuhi 2 kriteria. Pertama, kondisi tersebut bertahan dalam jangka waktu setahun atau lebih. Kedua, kondisi tersebut berpotensi untuk memerlukan penanganan medis secara berkelanjutan atau menghambat aktivitas sehari-hari atau bahkan memenuhi kedua kriteria tersebut.

 

Definisi Difabel

Menurut UU 8 tahun 2016, difabel  adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama (paling singkat 6 bulan, paling lama seumur hidup) yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak. World Health Organization membagi kriteria difabel berdasarkan 3 dimensi yang berbeda. Pertama yaitu penurunan fungsi tubuh, kedua yaitu terbatasnya aktivitas yang dapat dilakukan, ketiga yaitu terhalangnya untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan Masyarakat.

 

Pendekatan terhadap difabel yang berbeda diantara negara

Setiap negara memiliki sudut pandang dan pendekatan yang berbeda terkait cara mereka mendefinisikan difabel. Penulis akan mengambil contoh pendekatan antara United Kingdom dan Australia. Kalau menurut United Kingdom, difabel mengacu pada efek subtansial dan jangka Panjang negatif pada kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sedangkan menurut Australia, difabel mengacu pada orang yang mengalami setidaknya 1 keterbatasan tertentu dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kalau menurut penulis definisi yang dimiliki 2 negara tersebut keduanya sama-sama benar.

 

Apakah setiap penyakit kronis bisa dikategorikan difabel?

Untuk menjawab pertanyaan ini, mungkin pembaca bisa menjawab beberapa pertanyaan ini terlebih dahulu:

  1. Apakah penyakit kronis yang dialami menghambat aktivitas sehari-hari?
  2. Selama 90 hari terakhir, apakah saya memiliki masalah untuk makan, pergi ke kamar mandi, berjalan, atau mandi secara mandiri?
  3. Apakah penyakit kronis yang dialami membatasi aktivitas dan partisipasi dalam kegiatan sosial?
  4. Apakah ada 1 gejala atau lebih yang menyebabkan penurunan fungsi dalam hal pikiran, indra dan tubuh?
  5. Apakah saya memerlukan Upaya yang lebih dibandingkan orang lain untuk menjalani aktivitas sehari-hari?

 

Jika pada pertanyaan -pertanyaan tersebut ada 1 atau lebih jawaban dengan jawaban “iya” maka penyakit kronis yang dialami bisa saja masuk dalam kategori difabel. Jadi, tidak semua penyakit kronis masuk dalam kategori kondisi difabel. Namun ada penyakit kronis yang berpotensi untuk memperbesar kemungkinan seseorang untuk menjadi difabel, ada juga penyakit kronis yang membuat seseorang memenuhi kriteria untuk dapat dikatakan sebagai orang dengan difabel.

 

Daftar penyakit kronis yang masuk dalam kategori difabel

Menurut Australian Institute of Health and Welfare kondisi kondisi penyakit kronis yang juga masuk dalam kategori kondisi difabel yaitu penyakit jantung coroner, stroke, diabetes, arthritis, asthma, emphysema. Sedangkan dalam UU 8 tahun 2016, penyakit kronis yang disebutkan dalam undang-undang tersebut adalah stroke dan kusta. Selain penyakit-penyakit yang sudah disebutkan, sebenarnya masih ada banyak penyakit kronis lainnya yang bisa dimasukkan dalam kategori kondisi difabel. Namun untuk menilai kondisi penyakit kronis mana yang bisa masuk dalam kategori difabel maka perlu penilaian dari tenaga professional yang mengerti dengan baik mengenai definisi difabel yang terbaru.

 

Pesan penulis

Menurut penulis Indonesia perlu untuk lebih memperhatikan kondisi orang-orang dengan penyakit kronis. Ada beberapa alasan mengapa penulis memiliki pendapat ini. Pertama karena sebagian orang dengan penyakit kronis tersebut berpotensi besar untuk menjadi orang yang memenuhi kriteria untuk menjadi difabel atau bahkan sudah memenuhi kriteria untuk dikatakan memiliki kondisi difabel. Kedua karena orang dengan penyakit kronis seringkali tidak bisa menikmati fasilitas umum yang diperuntukkan untuk difabel walaupun kenyataannya mereka membutuhkan hal tersebut karena Masyarakat masih memiliki pemahaman yang kurang tepat soal definisi dari difabel yang sesungguhnya sehingga masyakat akan menatap tajam atau bahkan menyingkirkan orang dengan penyakit kronis tersebut pada saat menggunakan fasilitas untuk difabel. Hal ini dikarena kondisi mereka tidak dianggap difabel menurut persepsi atau asumsi mereka. Penulis harap dengan adanya tulisan ini, hal-hal tersebut dapat berkurang kejadiannya di Masyarakat.[]

 

Penulis: Rahmat Fahri Naim

Edtor    : Ajiwan Arief

 

Biodata penulis

Rahmat Fahri Naim merupakan individu autistic dan narkolepsi dewasa di Indonesia. Saat ini tergabung di Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel Indonesia. Ia memiliki minat untuk mendalami isu isu Invisible Difability atau yang dalam Bahasa Indonesianya disebut difabel tak kasat mata. Penulis bisa dihubungi melalui akun r_fahri_n yaitu id instagramnya.

Daftar Pustaka

https://osa.gse.harvard.edu/chronic-illness-not-widely-viewed-disability-needs-change

https://www.cnet.com/health/medical/chronic-illness-and-disability-key-differences-and-how-to-get-aupport/

https://www.aihw.gov.au/reports/disability/people-with-disability-in-australia/contents/health/chronic-conditions-and-disability

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content