Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Penutupan Pameran Seni Rupa Inklusif dan Aksesibel ARTJOG 2024

Views: 20

Solidernews.com. FESTIVAL seni kontemporer inklusif dan aksesibel ARTJOG 2024 Motif: Ramalan resmi ditutup oleh Tisna Sanjaya. Seorang seniman dan pendidik, tidak hanya mewakili komitmen dan loyalitasnya terhadap dunia seni. Namun juga dapat menumbuhkan semangat dan motivasi para pelaku seni yang hadir, khususnya generasi muda. Tanpa kecuali para difabel perupa yang terlibat.

 

Acara penutupan ARTJOG 2024 dibuka oleh sambutan Heri Pemad dan kurator tamu Hendro Wiyanto. Dimeriahkan oleh penampilan solo Egha De Latoya dan Fanny Soegi, grup musik jazz NonaRia, dan ajakan nostalgia Dua Sejoli Selekta di panggung performa ARTJOG.

 

Selama lebih dari 2 bulan penyelenggaraannya, ARTJOG 2024 telah menciptakan momentum dalam mendekatkan seni ke masyarakat. Sekaligus menjadi ruang dialog di antara keduanya, melalui beragam program dan aktivitas. ARTJOG 2024 juga telah menarik perhatian dan dikunjungi oleh berbagai lini masyarakat, mulai dari komunitas difabel, seniman, budayawan, akademisi, selebritis, dan pecinta seni, baik dari berbagai penjuru Indonesia maupun mancanegara.

 

Kekhasan karya

Para difabel perupa yang terpilih dalam pameran ARTJOG 2024, mereka mengaku bangga menjadi bagian pameran kontemporer tahunan itu. “Pameran yang membanggakan. Tiap hari tak pernah sepi pengunjung. Semoga keikutsertaan dalam pameran kali ini, membuka peluang bagi Rayaka, dan kawan difabel lain,” ujar Utami, ibunda Rayaka Agastya.

 

Masing-masing difabel perupa menghadirkan kekhasan karya dalam pameran. Para seniman muda dengan kebutuhan berbeda. Mereka di antaranya, Darren Chandra, Muhammad Praditya Zein, Rayaka Agshtya dan Mishka Fathina Dewanto.

 

Menurut Heri Pemad, kekhasan karya para seniman muda dengan kebutuhan berbeda itu, memberi warna tersendiri. Itu juga mempengaruhi antusiasme publik yang meningjat tahun ini. Terbukti dengan jumlah kunjungan rata-rata mencapai kurang lebih 1.500 orang setiap harinya. Selain kunjungan individu, kunjungan kelompok dari berbagai komunitas, institusi, dan instansi termasuk lembaga pendidikan turut berkontribusi dalam meramaikan penyelenggaraan ARTJOG tahun ini.

“Satu hal yang ingin saya sampaikan mengenai ARTJOG tahun ini adalah animo kunjungan dari sekolah-sekolah, apakah itu sekolah khusus maupun sekolah regular. Mulai dari tingkatan yang paling muda yaitu PAUD sampai mahasiswa S2 dan S3. Meningkatnya kesadaran publik untuk melihat ARTJOG yang barangkali bisa menginspirasi dan memotivasi munculnya kreativitas hingga pemikiran kritis”, ujar Heri Pemad, CEO dan Founder ARTJOG.

 

Keberhasilan ARTJOG 2024 tercapai berkat adanya dedikasi dan komitmen bersama dari para seniman, pekerja kreatif yang terlibat, sponsor, dan mitra yang telah mendukung seluruh kegiatan dalam pelaksanaan ARTJOG 2024. Dengan ditutupnya ARTJOG tahun ini, bukan berarti akan mengakhiri semangat kita bersama dalam menumbuhkan ekosistem seni yang berkelanjutan. ARTJOG akan kembali hadir tahun depan pada 20 Juni 2025.[]

 

Reporter: Harta Nining Wijaya

Editor     : Ajiwan

 

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air