Views: 3
Solidernews.com – Event olahraga khusus atlet difabel tingkat Asia, Asian Para Games IV Hangzou, China secara resmi ditutup pada Sabtu malam (29/10) pukul 18:30 WIB. Kemeriahan upacara penutupan ini didukung dengan teknologi visual.
Majid Rashed, Presiden Komite Paralimpiade (APC) Asia menyampaikan, penampilan dan pencapaian para atlet di ajang Asian Para Games ini merupakan perjuangan mereka dengan determinasi dan keberanian, sehingga tidak ada yang tidak mungkin.
“Dari perjuangan 468 atlet yang berlaga di Asian Para Games keempat Hangzhou, terdapat banyak rekor baru yang terpecahkan dari beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan,” ungkapnya.
Pada rangkaian upacara penutupan Asian Para Games 2022 Hangzou juga menunjukkan keindahan solidaritas dari negara-negara yang ada di Benua Asia. Salah satunya, menyoroti inklusivitas menjadi hal yang harus terus diperjuangkan bersama, termasuk dalam bidang olahraga.
Maskot dari Asian Para Games 2022 Hangzou yaitu ‘Fei Fei’ berupa burung berwarna biru, serta bunga osmanthus berwarna emas yang menjadi elemen penting dalam acara ini.
Ada perbedaan yang sangat mencolok pada upacara penutupan dengan saat pembukaan sebelumnya. Saat pembukaan banyak perwakilan atlet yang ikut tampil memenuhi defile dengan membawa bendera masing-masing negara. Sedangkan pada penutupan, defile hanya diwakili satu orang pembawa bendera dari setiap negara peserta.
Sebagai tuan rumah, China berhasil menjadi juara diurutan pertama dengan perolehan medali emas 214, perak 167 dan perunggu 140. Perolehan medali tersebut sangat terpaut jauh dari negara diurutan kedua yaitu Iran dengan 44 emas, 46 perak dan 41 perunggu. Dan diurutan ketiga yaitu Jepang dengan 42 mendali emas, 49 perak dan 59 perunggu.
Sementara Indonesia berada diurutan keenam dengan 29 medali emas, 30 perak dan 36 perunggu. Hasil perolehan seruluh mendali yang diraih kontingen Indonesia ini jauh melampaui target awal.
Berakhirnya Asian Para Games IV Hangzou, China, menjadi langkah awal persiapan menuju Asian Para Games V yang akan digelar pada 2026 mendatang di Prefektur Aichi, Nagoya, Jepang.[]
Reporter: Sri Hartanty
Editor : Ajiwan Arief