Views: 6
Solidernews.com – Tim Advokasi Difabel adalah tim koordinasi yang tugasnya antara lain memfasilitasi kebutuhan dalam rangka pemenuhan hak difabel  l di Kota Surakarta. Akan tetapi perlu diakui bahwa belum semua bisa terakomodir dalam pemenuhan haknya. Demikian sambutan ketua Tim Advokasi Daerah (TAD) yang kemudian berganti menjadi Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Kota Surakarta sesuai SK Walikota, Sri Sudarti pada Rapat Koordinasi sekaligus peluncuran KDD Kota Surakarta, Kamis (17/4) di Gedung Sekretariat Bersama Surakarta.
Pemerintah Kota Surakarta memiliki Perda No. 9 tahun 2020 tentang Penyandang Disabilitas dan aturan di bawahnya yakni Perwali No. 27 tahun 2024 yang salah satunya memiliki amanat untuk membentuk KDD. KDD Surakarta diformalkan dalam SK Wali Kota No. 400.9.1/494 Tahun 2025
Peran KDDÂ hampir sama dengan TAD sebelumnya, mengakomodir dan melaksanakan dan pemantauan pemenuhan hak difabel di kota Surakarta. Selain itu, KDD memiliki tugas memperkuat gerakan disabilitas, menjadi jembatan antara komunitas dan pemerintah, menyelaraskan aspirasi komunitas difabel agar pemenuhan hak bisa diwujudkan, mengevaluasi layanan, fasilitas, dan infrastruktur yang belum ramah bagi difabel di Surakarta.
TAD pernah bekerja sama dengan BPJS ketenagakerjaan untuk akses pekerja rumahan juga bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Selain itu juga ada kegiatan bimtek sensitivitas difabel. Bahkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan melaksanakan bimtek sensitivitas. Selain itu, semua OPD sudah melibatkan secara partisipasi bermakna dalam diskusi-diskusi terfokus mereka, pemerintah kota Surakarta melalui dinas sosial juga memberikan dana hibah kepada 13 komunitas difabel.
Juga ada sarasehan dan skrining kesehatan HIV bagi difabel  bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Surakarta serta berjejaring pula dengan pihak Keraton Kasunanan Surakarta dalam pengarusutamaan aksesibilitas.
Sambutan Wakil Wali Kota
Astrid Widayani, Wakil Wali Kota Surakarta yang hadir dan mengukuhkan KDD mengawali sambutannya dengan membuka ingatan momen 31 Nopember dalam debat cawali dan cawawali yang mengingatkannya beserta wali kota untuk terus berkomitmen mendukung difabel. “Waktu itu ada debat pilkada bagaimana komitmen kami terkait dukungan kepada teman difabel di kota Surakarta. Sebagai kota inklusif yang semua memiliki hak dan kesetaraan di semua bidang termasuk pendidikan dan kesehatan juga. Kebetulan saya yang menjawab “Astrid Widayanti berkomitmen…”terang Astrid.
Saat membacakan sambutan wali kota, Astrid kembali menegaskan keseriusan pemerintah Kota Surakarta terus mendukung dan bergerak bersama untuk memastikan aksesibilitas dan melakukan pemberdayaan. “Mari hari ini kita nobatkan ini sebagai titik tolak kita bergandengan tangan,” jelas Astrid.[]
Reporter : Astuti
Editor      : Ajiwan