Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Pencarian Ide Inovasi Inklusif PRB Program IDEAKSI Kembali Mencari Inovator

Views: 10

Solider.id – Sukses menjalankan proyek Community-Led Innovation Partnership (CLIP) yang merupakan kemitraan untuk berinovasi melalui basis kepemimpinan masyarakat dari April 2020 hingga Maret 2023, Yakkum Emergency Unit (YEU) dengan mengusung program IDEAKSI (Ide Inovasi Aksi Inklusi) telah berhasil melahirkan sembilan tim inovator lokal.

Sembilan inovasi yang terus dikembangkan mampu menjawab untuk mewujudkan inovasi-inovasi yang inklusif dalam penanggulangan risiko bencana (PRB), baik bagi masyarakat difabel, lansia, maupun kelompok lain yang paling berisiko.

Bercermin dari unsur manfaatnya serta dampak baik terhadap lingkungan di masyarakat maupun pengembangan pada sumber daya manusia, program IDEAKSI kembali diadakan sebagai upaya pencarian ide-ide inovasi inklusif dengan kepemimpinan masyarakat untuk penanggulangan kebencanaan.

Program lanjutan ini dimulai pada Mei 2023 hingga Maret 2025 mendatang, yang diawali dengan kegiatan sosialisasi roadshow-nya ke seluruh wilayah kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta yang melibatkan unsur pemerintahan terkait dan ragam kemompok masyarakat. Untuk kota Yogyakarta dilaksanakan pada Senin (5/6) disalah satu hotel kawasan Sinduadi Sleman.

“Kami sangat ingin bermitra dengan para komunitas untuk mendorong supaya komunitas itu bisa ikut serta penanggulangan bencana, mendorong setiap kaum berisiko agar bersama-sama memiliki tujuan untuk penanggulangan bencana yang inklusif, sehingga dapat menciptakan sebuah inovasi yang inklusif. Untuk tahun ini YEU akan membuka lima belas kelompok yang terpilih untuk bisa memberikan proposal dan mengajukan ide-ide inovasinya,” papar Dhinar Riski dari YEU.

Ia menambahkan, inovasi ini akan memilih sebuah tempat yang memang inovatornya tinggal di lingkungan itu, agar lebih mudah mengetahui ancaman di wilayah tersebut. Inovasi dan solusi yang akan dibuat diharapkan dapat bermanfaat untuk daerah dan masyarakat sekitar dengan ragam kelompok paling berisiko yang ada disekitarnya. Inovasi tidak terbatas pada teknologi saja, melainkan kearifan lokal atau mengembangkan yang telah ada sebelumnya. Pendanaan untuk tiap kelompok inovator mencapai lima juta rupiah hingga enam puluh juta rupiah.

“Silahkan mengajukan proposal inovasinya yang menjawab ancaman kebencanaan, dengan batas akhir pengiriman hingga tanggal 19 Juni 2023,” pungkas ia.

Menurut Muhammad Arif Ma’ruf dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Yogyakarta, masyarakat mesti mengetahui apa itu bencana. Bencana itu harus ada peristiwa atau rangkaian peristiwa yang terjadi karena faktor alam, non alam dan faktor manusia, yang mengakibatkan kerugian korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda maupun dampak psikologis.

“Untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ancaman bencana yang mungkin terjadi ada sekitar empat belas jenis, baik yang disebabkan alam, non alam maupun manusia,” kata Ma’ruf.

Dari banyaknya ancaman kebencanaan di Yogyakarta, melalui program Ide Inovasi Aksi Inklusi ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, akuntabilitas, dan inklusi bagi kelompok paling berisiko seperti difabel, lansia, anak muda, perempuan, dan kelompok termarjinalkan dalam proses tanggap kedaruratan dan kesiapsiagaan melalui inovasi yang berasal dari ide masyarakat atau komunitas (Inovator lokal) terdampak ancaman bencana.

Selain untuk menguatkan kapasitas masyarakat lokal, dari kegiatan ini masyarakat mampu melakukan kajian pemetaan risiko, kerentanan dan kapasitas yang dimiliki terkait kebencanaan.

Inovator lokal yang dapat mengajukan proposal inovasinya adalah: (1) Kelompok atau organisasi masyarakat di dusun/desa/kalurahan atau area tempat tinggal. Kelompok tani, Kaltana, PKK, karang taruna, dan lainnya. (2) Organisasi masyarakat sipil. Organisasi difabel, organisasi lansia, dan lainnya. Kelompok berbasis masyarakat dengan pengelolaan dana kurang dari Rp250.000.000 (dua ratus lima puluh juta rupiah) per tahun. (3) Berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. (4) Berkomitmen mengikuti seluruh rangkaian workshop dan training. (5) Berkomitmen mematuhi pakta integritas kemanusiaan. Seperti kode etik, anti penyelewengan, anti kekerasan, anti terorisme, perlindungan terhadap anak dan kelompok berisiko dan sebagainya. (6) Berkomitmen membuat laporan kegiatan sesuai jadwal yang telah disepakati. (Srikandi Syamsi)

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air