Views: 33
Solidernews.com— Dunia literasi terus berkembang dengan berbagai modelnya. Mulai tentang sastra, journal, artikel, produk jurnalistik, dan sebagainya. Hal-hal tadi tentu bisa dikerjakan oleh difabel netra. Namun, ternyata perkerjaan di dunia kepenulisan ini, ada juga yang menarik bagi peluang kerja difabel netra. Profesi itu adalah Ghost writer.
Di zaman digital sekarang, peluang kerja untuk difabel netra semakin beragam dan luas. Salah satu pekerjaan yang menjanjikan bagi individu dengan hambatan penglihatan adalah ghost writer, atau penulis bayangan. Profesi ini tidak hanya menawarkan karier dengan tingkat fleksibilitas yang tinggi, tetapi juga memungkinkan difabel netra untuk memanfaatkan keterampilan menulis mereka dengan cara yang produktif.
Ghost writer, atau penulis bayangan, adalah seseorang yang menulis konten untuk orang lain dengan imbalan kompensasi finansial, tanpa mengklaim hak cipta atas karya tersebut. Profesi ini sering digunakan oleh selebriti, pejabat, atau individu yang ingin menerbitkan buku, artikel, atau materi lain tetapi tidak memiliki waktu atau keterampilan menulis yang diperlukan.
Para ghost writer memainkan peran penting dalam industri penerbitan dan media. Mereka biasanya bekerja dengan klien untuk memahami suara dan gaya pribadi mereka, lalu menulis konten yang sesuai dengan keinginan klien tersebut. Kerja sama ini sering kali melibatkan riset mendalam dan wawancara untuk memastikan keakuratan dan kualitas tulisan. Meskipun karya mereka tidak selalu diakui, ghost writer sering kali memberikan kontribusi signifikan pada karya-karya yang terkenal.
Menjadi ghost writer harus memiliki keterampilan komunikasi dan adaptasi yang tinggi, serta kemampuan untuk menyerap dan merefleksikan ide-ide klien mereka. Meskipun mereka tidak selalu mendapatkan pengakuan publik, peran mereka dalam dunia penerbitan sangat berharga dan membantu mewujudkan banyak karya yang mungkin tidak akan pernah terwujud tanpa bantuan mereka.
Selain itu, ghost writer adalah seorang penulis yang menyusun teks atas nama orang lain tanpa mencantumkan namanya sebagai penulis. Karya yang dibuat oleh ghost writer dapat mencakup buku, artikel, blog, atau jenis materi lainnya, yang sering kali memerlukan penyesuaian dengan gaya dan suara penulisan klien. Walaupun ghost writer bekerja di balik layar, peran mereka sangat krusial dalam menciptakan konten berkualitas yang memenuhi kebutuhan klien.
“Saat menjadi ghost writer, dan naskah tulisannya sudah selesai, memang kita tidak mencantumkan nama pribadi pada tulisan yang dibuat. Sebab kita hanya menjadi perantara penuangan ide, gagasan, sudut pandang, gaya, dan detail penulisan lain dari klien. Intinya kita hanya menuliskan saja. Ide, dan sebagainya itu murni dari klien yang kita buatkan tulisan”, jelas Rama yang berprofesi sebagai ghost writer pada webinar yang diadakan Komunitas LINTAS (Literasi Tanpa Batas) pada 18 Agustus 2024, dengan tema “Membangun literasi budaya dan budaya berliterasi”, via Zoom Meeting.
Skill Pendukung dalam Profesi Ghost Writer
Ramaditya Adikara juga menjelaskan bahwa ada beberapa skill penting untuk mendukung difabel netra menjadi ghost writer, seperti dirinya. Pertama adalah komunikasi yang baik, publik speaking relatif lancar, teknik mengetik sepuluh jari, penguasaan office word, dan bisa riset di berbagai sumber referensi, termasuk melakukan wawancara. Menjadi modal pertama yang penting saat difabel netra menekuni profesi ghost writer.
Selain itu, Rama juga menegaskan bahwa profesi ghost writer ini cenderung tidak banyak hambatan bagi difabel netra. Selama menguasai screen reader, microsoft office word, aplikasi browsing, terbiasa wawancara, terbiasa menulis, itu sudah bisa menjadi indikasi awal, difabel netra bisa terjun ke profesi ghost writer.
Profesi ghost writer menawarkan peluang karier yang sangat baik bagi difabel netra, berkat fleksibilitas dan dukungan teknologi yang ada saat ini. Hal yang harus dipahami betul-betul dalam profesi Ghost writer, ialah difabel netra hanya sebatas membantu menyusun teks untuk klien tanpa mencantumkan nama sebagai penulis resmi. Karya yang bisa dituliskan seperti buku, artikel, dan blog. Salah satu alasan utama mengapa difabel netra dapat sukses dalam profesi ini adalah fleksibilitas waktu dan tempat yang ditawarkannya. Ghost writing sering kali dilakukan dari jarak jauh, memungkinkan penulis untuk bekerja dari rumah atau lingkungan yang nyaman.
“Ghost Writer ini berbeda dengan joki. Sebab kalau ghost writer itu semua gagasan, ide, angle, poin pembahasan, dan sebagainya murni dari klien. Pokoknya kita hanya asisten untuk menuliskan ide klien saja”, jelas Rama, saat ditanya soal perbedaan ghost writer dengan joki tulisan.
“Sedangkan Joki tulisan, entah skripsi, tugas, journal, buku. Itu semua data yang mencari adalah si joki. Klien hanya memberi uang dan terima beres. Mulai soal ide, gagasan, konsep tulisan, semuanya diatur dan dikerjakan full oleh joki”, tegas Rama.
Intinya saat menjadi ghost writer, difabel netra hanya menjadi asisten klien untuk menuangkan gagasannya. Dalam proses penulisan, tentu akan ada wawancara, diskusi, dan pendalaman konten yang semua berasal dari klien. Difabel netra tinggal menuangkan gagasan sesuai data klien, dan tinggal melengkapi referensi lewat berbagai sumber.[]
Reporter: Wachid
Editor : Ajiwan
Referensi
Jessica. C. (2023, november 23) Ghost Writer: Arti, Tugas, Skill, Gaji, & Cara Menjadinya. Glints. Retrieved August 19, 2024, from https://glints.com/id/lowongan/apa-itu-ghost-writer/
Isnanto Ardi. (2023, August 17). Ghost writer: Pengertian, tugas, kelebihan, dan kekurangan. Detik Finance. Retrieved August 19, 2024, from https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6969743/ghost-writer-pengertian-tugas-kelebihan-dan-kekurangan
MasterClass. (n.d.). How to become a ghostwriter. MasterClass. Retrieved August 19, 2024, from https://www.masterclass.com/articles/how-to-become-a-ghostwriter.
Powers. J. (2021, October 11). What is it like to be a blind writer writing for sighted readers? Literary Hub. Retrieved August 19, 2024, from https://lithub.com/what-is-it-like-to-be-a-blind-writer-writing-for-sighted-readers/