Views: 10
Solidernews.com – Desa Nanggela, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, pada tanggal 6 Juni 2024, menjadi tuan rumah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan setara. Forum Komunikasi Difabel Kabupaten (FKDC) bermitra dengan Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB), yang didukung oleh Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia melalui Program INKLUSI, Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif; mereka menyelenggarakan pelatihan GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) di desa tersebut.
Pelatihan yang berlangsung selama satu hari ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat Desa Nanggela, termasuk perangkat desa, kelompok perempuan, pemuda, lapisan masyarakat, mahasiswa dan teman-difabel di desa tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mendukung kesetaraan gender, inklusi difabel, dan partisipasi sosial yang lebih luas.
Para fasilitator dari FKDC, memberikan berbagai materi yang dikemas secara interaktif dan menarik. Mereka menggunakan metode partisipatif, melibatkan peserta dalam diskusi kelompok, simulasi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari di desa.
Salah satu sesi yang paling menarik perhatian adalah simulasi aksesibilitas, di mana peserta diajak merasakan langsung tantangan yang dihadapi oleh teman-teman difabel dalam aktivitas sehari-hari.
Tidak hanya memberikan teori, pelatihan GEDSI ini juga menekankan pada praktik nyata. Para peserta diajak untuk menyusun rencana aksi yang dapat diterapkan langsung di desa, seperti pembangunan fasilitas umum yang ramah difabel dan pembentukan kelompok kerja yang fokus pada isu kesetaraan gender.
Mamat selaku KaDes Nanggela menyatakan: “Akan mengundang perwakilan difabel ketika musyawarah di desa; dan akan membangun bidang miring di kantor desa.”
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap inklusivitas dan aksesibilitas, memastikan bahwa semua warga, termasuk difabel, dapat berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan mengakses layanan desa dengan mudah. Kebijakan ini tidak hanya mencerminkan kepedulian sosial yang tinggi, tetapi juga langkah nyata menuju terciptanya lingkungan desa yang lebih adil dan ramah bagi semua.
Pelatihan GEDSI di Desa Nanggela ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk mengikuti jejak dalam membangun komunitas yang lebih inklusif dan setara. Dengan dukungan dari FKDC dan SIGAB, Desa Nanggela kini memiliki fondasi yang kuat untuk terus bergerak menuju perubahan positif.
Melalui kolaborasi yang baik antara masyarakat, organisasi, dan pemerintah, Desa Nanggela membuktikan bahwa kesetaraan dan inklusi bukanlah impian yang jauh. Pelatihan ini menjadi bukti bahwa langkah kecil di tingkat lokal dapat membawa perubahan besar bagi masa depan yang lebih adil dan inklusif bagi semua.[]
Reporter: Apipudin
Editor : Ajiwan