Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Pelatihan Digital Marketing di Sulawesi, PLN Berharap Difabel dapat Berkembang dan Maju

Views: 96

Solidernews.com – Perusahaan Listrik Negara melalui Yayasan Baitul Maal PLN menyelenggarakan pelatihan digital marketing bagi difabel fisik di Sulawesi selatan. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja Lunarica. Difabel dari berbagai daerah seperti Maros, Gowa dan Makassar turut terlibat aktif dalam kegiatan tersebut. Bertempat di kantor PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulselrabar, Jalan Hertasning kota Makassar, pelatihan ini mengundang 25 pengusaha difabel.

Problematika lapangan kerja bagi masyarakat difabel di Indonesia masih menjadi tantangan besar. Kurangnya kepercayaan pemilik usaha, kualitas sumber daya yang tidak memadai sampai dengan stigma yang menyasar ragam difabel tertentu menjadi deretan alasan urgensi kegiatan ini terselenggara. Orang yang pernah mengalami kusta atau OYPMK misalnya, mereka dihantam oleh stigma yang sangat negatif di ranah pekerjaan dan lingkungan sosial. Akhirnya, banyak masyarakat difabel yang lebih memilih untuk menciptakan lapangan pekerjaannya dengan mandiri, atau dalam kata lain, mendirikan usaha. YBM PLN dan LPK Lunarica, melihat peluang pada usaha-usaha para difabel yang tumbuh di tengah masyarakat. LPK Lunarica sendiri adalah lembaga pelatihan kerja yang cukup terkenal di kota Makassar, dan telah memiliki ratusan alumni yang berhasil menjadi pengusaha sukses di bidangnya masing-masing. Misi LPK Lunarica adalah mendorong setiap orang untuk berdaya, berusaha, dan ahli di bidang yang digelutinya.

Dalam pembukaan di hari pertama, Rabu 18 Desember 2024, turut pula hadir kpala Dinas Sosial Profinsi Sulawesi Selatan yang membuka kegiatan itu dengan resmi. Kepala Dinsos berharap, dengan adanya digital marketing training ini, para UMKM difabel di kota Makassar dan sekitarnya dapat lebih berkembang, “teman-teman disabilitas ini punya kemampuan yang sama juga, cuma butuh dikembangkan saja,” tegas beliau pada sesi sambutan yang diberikan.

Digital marketing training itu berlangsung tiga hari, mulai dari 18 sampai dengan 20 Desember 2024. 25 peserta yang hadir pun mendapat modal usaha dari YBM PLN, yang diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha para peserta kedepannya.

Danang, salah satu coach dalam digital marketing training tersebut sekaligus pemilik LPK Lunarica mengatakan bahwa harus ada pengembangan bagi UMKM difabel, “sekarang kita sudah punya usaha, tapi belum sukses nih ceritanya. Nah sekarang kita harus mencari cara agar usaha kita berkembang, jualan kita laku, jasa kita dipilih konsumen. Salah satu caranya ya dengan mempelajari digital marketing.”

Coach Danang menjelaskan bagaimana seorang difabel bisa menerima dirinya, tumbuh dan kemudian berkembang menjadi pengusaha yang sukses. Digital marketing, menurutnya, adalah hal yang penting untuk dikuasai para pengusaha di zaman ini. Segala pembelian dan transaksi yang berpusat di toko online, membuat pihak-pihak yang tak ingin turun mempelajari digital marketing, akan tertinggal di belakang.

“Dengan mendaftarkan toko kita di Google, misalnya. Kita itu bisa lebih dikenal dan bisa lebih mendapat banyak calon pembeli,” ucap Safar, salah satu coach yang mengisi materi di hari kedua).

Pengusaha-pengusaha difabel yang hadir dalam pelatihan ini memiliki dasar  usaha yang beragam. Mulai dari pemilik percetakan, penyedia jasa service alat elektronik, pemilik rumah jahit, anggota kelompok jahit tas kain perca, penyedia jasa ekspedisi antar kota kabupaten dan sampai dengan pengusaha ternak kambing. Semuanya kemudian dibimbing untuk mendaftarkan usaha-usaha mereka ke dalam aplikasi berjualan online seperti Tokopedia, Shopee, Lazada dan lain sebagainya. Para coach juga mendampingi para peserta untuk membuat akun media sosial khusus untuk berjualan. Selain itu, dalam proses berjalannya materi di setiap hari pun, para coach selalu memberi pendampingan analisis usaha kepada setiap peserta yang hadir.

“Prodak atau jualan kita itu harus menjawab masalah masyarakat,” ujar Coach Danang sebagai arahan.

 

“Kita ingin, teman-teman yang hari ini menjadi peserta, bisa jadi sukses juga di kemudian hari. Jadi semuanya harus terus berproses dengan usaha masing-masing. Ciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, untuk orang lain yang juga butuh,” ucap Darmadi, perwakilan dari YBM PLN wilayah Sulawesi.

 

Sudah menjadi rahasia umum, keterampilan yang diberikan negara melalui lembaga-lembaga rehabilitasi pemerintah seringkali tak dibarengi dengan penyaluran tenaga kerja dan pengarahan pekerja. Yang kemudian terjadi adalah penumpukan keterampilan, keterbatasan usaha dan akhirnya, perkembangan jumlah pengangguran. Difabel yang diberi pelatihan, membutuhkan alur pekerjaan yang harus ditempuh setelah lulus dari balai rehabilitasi. Dan gap atau cela itu, yang kemudian tidak diisi oleh pihak manapun selama ini. Pun kemudian ada pihak-pihak swasta yang mengisinya, langkah yang dilakukan hanya probono yang manfaatnya terbatas. Semoga, kiat baik dari YBM PLN dalam memberi training pengembangan usaha pada para pengusaha difabel ini, terus berlanjut dan dapat bekerjasama dengan organisasi difabel agar mampu memberi manfaat yang efektif dan tepat sasaran.[]

 

Reporter: Nabila May

Editor     : Ajiwan

 

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content