Views: 29
Solidernews.com – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, pelatihan komputer bicara untuk difabel netra kini semakin marak digelar. Sayangnya, akses pelatihan itu belum merata di seluruh Indonesia. Banyak difabel netra masih menghadapi tantangan dalam hal aksesibilitas, keterbatasan pengetahuan, dan minimnya tenaga pelatih yang tersebar di berbagai daerah. Melihat kesenjangan ini, sejumlah lembaga hadir membawa solusi. Salah satunya adalah Yayasan Lentera Rumah Inklusif yang terus berinovasi menyelenggarakan pelatihan daring secara rutin. Tujuannya sederhana, tetapi besar dampaknya untuk menjangkau lebih banyak difabel netra, memaksimalkan potensi mereka, dan mengajarkan keterampilan komputer bicara agar pendidikan teknologi itu merata di seluruh Indonesia termasuk daerah terpencil.
“Kami coba menjembatani kesenjangan tersebut dengan pelatihan komputer bicara daring, membagikan modul dan rekaman pembelajaran, serta mendorong para alumni untuk meneruskan ilmunya di daerahnya masing-masing,” ujar Sofyan Sukmana, S.Pd, pendiri Yayasan Lentera Rumah Inklusif, kepada Solidernews, 12 April 2025.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Yayasan Lentera Rumah Inklusif kepada 100 alumni dari pelatihan sebelumnya, ditemukan bahwa:
50% menggunakan keterampilannya untuk perkuliahan dan organisasi, 35% untuk mengajar, dan 15% untuk bekerja di sektor pemerintah dan perusahaan
“Kami bertujuan mengadakan pelatihan daring ini agar dapat menciptakan generasi difabel netra yang inklusif, terampil, literat, dan setara dalam kehidupan sosial,” ujar Sofyan antusias.
Tahun 2025 menjadi istimewa karena pertama kalinya pelatihan Basic English for Daily Conversation turut dimasukan dalam program pelatihan daring ini. Sebelumnya, Bimbingan Lentera Inklusif hanya fokus pada pelatihan komputer bicara saja. Sebanyak 20 peserta dari berbagai daerah mengikuti pelatihan daring yang berlangsung dari 18 Februari hingga 20 Maret 2025. Mereka dibagi dalam dua program utama:
10 peserta belajar Basic Office & internet, yang mencakup word, excel, power point, dan internet.
Sementara, 10 lainnya belajar Basic English for Daily Conversation, pelatihannya fokus pada speaking, dilengkapi dengan grammar, listening, reading, dan writing.
Dua peserta pelatihan dari program bahasa Inggris, yaitu Andi Fajrin dari Jawa Tengah dan Rian dari Kalimantan Selatan, berbagi kisah inspiratif mereka setelah menerima predikat peserta terbaik pada Graduation Day yang diselenggarakan pada 22 Maret 2025.
“Saya sangat berterima kasih kepada pengajar yang begitu sabar dan ramah. Kepercayaan diri saya meningkat, sekarang saya lebih berani berbicara dengan orang luar negeri,” ungkap Andi penuh semangat.
Rian pun tak kalah antusias, “Instrukturnya mengajar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Kami diajak bercakap-cakap, berlomba menjawab pertanyaan, dan kami diperhatikan satu persatu. Saya berharap pelatihan gratis seperti ini terus berlanjut agar lebih banyak teman-teman bisa merasakan manfaatnya.”
Baik Andi dan Rian sebelumnya mengikuti pelatihan komputer bicara dalam program Basic Office & Internet di tahun 2024.
Keduanya merasakan manfaat besar dari pelatihan tersebut hingga saat ini. Mereka membagikan pengalaman kehidupannya menggunakan keterampilan yang sudah dipelajari setelah mengikuti pelatihan komputer kepada Solidernews, 12 April 2025.
“Pelatihan komputer program office internet basic dari Bimbingan Lentera Inklusif itu sangat bermanfaat terutama di dalam dunia pekerjaan dan pendidikan. Contohnya, dengan menguasai dasar mengetik itu saya bisa mendapatkan uang sebagai penulis di Solidernews dan Gema Braille. Tidak hanya itu saja, materi internet mendukung saya untuk mendapatkan beasiswa LPDP, dari cara mendaftar, melengkapi persyaratan, menulis essai, dan menjawab wawancara yang benar,” kata Andi.
Sementara Rian mengatakan pelatihan sangat membantunya dalam pekerjaan sebagai pustakawan.
Pelatihan itu tentu bermanfaat, saya katakan hampir 100% materinya bermanfaat. Saya mengikuti dua pelatihan komputer gratis program office internet basic dan advance word dari Bimbingan Lentera Inklusif tahun 2024. Kedua pelatihan itu mendukung pekerjaan saya sebagai pustakawan dalam editing, format teks, pembuatan tabel keanggotaan perpustakaan di Microsoft Word, perhitungan di Microsoft excel, serta pembuatan slide presentasi untuk memperkenalkan fasilitas perpustakaan kepada para pengunjung,” jelasnya dengan antusias.
Tentu, untuk menyelenggarakan semua ini Yayasan Lentera Rumah Inklusif tidak sendiri, pelatihan ini didukung sepenuhnya oleh Lions Club Jakarta Monas. organisasi ini telah menjadi sponsor utama dari pelatihan sebelumnya dan berkomitmen untuk melanjutkan dukungannya di pelatihan berikutnya.
Frans Tshai, anggota senior Lions Club Jakarta Monas, mengungkapkan kekagumannya pada semangat para peserta dan kinerja pengajar.
“Saya sangat terkesan dengan semangat para peserta ini. Mereka berbicara dengan penuh kepercayaan diri. Saya memperhatikan mereka satu persatu dan semua dapat berbicara dengan baik. Mereka mengakui kehebatan pengajar yang telah membimbing dengan sangat baik sehingga mereka dapat belajar dengan maksimal. Kombinasi ini mendorong saya untuk merekomendasikan agar program Bimbingan Belajar Lentera Inklusif ini terus didukung oleh Lions Club Jakarta Monas agar lebih banyak difabel netra yang terbantu,” tutupnya.
Program pelatihan ini membuktikan bahwa keterbatasan akses bukanlah penghalang bagi daerah terpencil jika ditangani dengan pendekatan yang tepat. Dengan pelatihan daring yang inklusif, difabel netra kini punya peluang lebih besar untuk berkembang dan berdaya dalam dunia digital.
Bagi siapa saja yang ingin mengikuti pelatihan serupa, Yayasan Lentera Rumah Inklusif membuka pendaftaran secara berkala. Informasi lebih lanjut bisa dipantau melalui akun Instagram dan Facebook mereka.[]
Reporter: Tri Rizki Wahyu Djari
Editor : Ajiwan
