Views: 31
Solidernews.com – Dalam upaya meningkatkan inklusi dan partisipasi dalam proses demokrasi, Daerah Provinsi Bali telah memulai persiapan untuk Pemilu 2024 dengan melibatkan masyarakat difabel sebagai pemantau. Salah satu perwakilan yang terlibat adalah Nyoman Bawa, seorang individu difabel netra yang juga aktif sebagai pengisi musik di sebuah restoran di Kota Denpasar.
Nyoman Bawa, yang telah lama menjadi advokat bagi hak-hak orang-orang difabel, kini berperan sebagai salah satu nara sumber kunci dalam memastikan partisipasi mereka dalam proses politik. Dengan pengalaman yang luas, baik dalam aktivitas politik maupun seni, Nyoman memberikan wawasan berharga tentang tantangan yang dihadapi oleh komunitas difabel dalam meraih akses yang setara dalam pemilihan umum.
“Pemilu adalah momen penting bagi setiap warga negara, termasuk orang-orang dengan disabilitas. Namun, seringkali aksesibilitas dan pendampingan yang diperlukan untuk partisipasi mereka diabaikan,” kata Nyoman Bawa dalam wawancaranya dengan solidernews.
Dalam upaya untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah daerah dan organisasi masyarakat di Bali telah memulai langkah untuk memastikan bahwa setiap pemilu bersifat inklusif. Ini termasuk pelatihan khusus bagi petugas pemungutan suara untuk memberikan dukungan yang tepat kepada pemilih difabel, serta memastikan bahwa fasilitas pemungutan suara dapat diakses dengan mudah oleh semua orang.
Nyoman Bawa menegaskan pentingnya melibatkan orang-difabel dalam pemantauan pemilu. “Keterlibatan kami bukan hanya tentang memastikan hak kami dipenuhi, tetapi juga tentang memastikan bahwa demokrasi benar-benar mewakili keberagaman dan inklusi,” tambahnya.
Bagi Nyoman bawa keterlibatannya sebagai salah satu peserta pemantau dalam Pemilu merupakan pengalaman pertama di tahun 2024 ini. Sebelumnya pada Pemilu tahun 2014 dan 2019 Nyoman Bawa juga pernah terlibat sebagai relawan demokrasi yang mendorong dan memastikan setiap teman-teman disabilitas untuk bisa menggunakan hak pilihnya dengan bijak.
“Menjadi salah satu peserta pemantau Pemilu tahun 2024 ini memang hal yang baru bagi saya, karena di tahun-tahun sebelumnya kesempatan itu belum pernah ada. Tentu hal ini akan menambah pengalaman saya yang dapat saya jadikan sebagai pembelajaran untuk membangun kesadaran dan inklusifitas dikalangan masyarakat, bahwa suara difabel adalah bagian dari demokrasi yang perlu diakomodasi dengan layak.”
Dengan dukungan dari individu seperti Nyoman Bawa dan upaya kolaboratif dari berbagai pihak di Bali, harapan untuk sebuah pemilu yang inklusif dan berkeadilan semakin memungkinkan. Langkah-langkah ini memberikan contoh inspiratif bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk memperkuat partisipasi dan representasi orang-orang dengan disabilitas dalam proses demokrasi mereka.[]
Reporter: Harisandy
Editor : Ajiwan