Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Mucuna Chips, Kuliner Unik Kulonprogo yang Diproduksi Kelompok Difabel Desa

Views: 62

Solidernews.com – kulineran, agaknya aktivitas ini menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk mengunjungi suatu tempat. Menikmati hidangan khas di tempat tertentu sembari mengnal lebih dekat  wilayah tersebut menjadi salah satu gaya hidup masyarakat kekinian untuk berwisata. Tak hanya healing menikmati keindahan panorama suatu tempat sembari berswafoto. Menikmati kuliner di daerah tertentu bisa jadi aktivitas seru yang dapat dilakukan.

 

Wilayah kulonprogo, salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta ini semakin dikenal oleh khalayak. Tak hanya soal kemegahan bandara baru yang menuai banyak kontroversi sejak masa pembangunannya. Kabupaten ini mulai mengenalkan berbagai potensi wisata yang mereka miliki. Salah satu wisata yang sedang dikembangkan adalah wisata kuliner.

 

Salah satu kuliner unik asal kabupaten Kulonprogo adalah Mucuna Chips.   Kudapan ini adalah sebuah produk keripik yang berbahan dasar dari tempe benguk dan di produksi oleh Kelompok Difabel Desa (KDK) Santika Kaliagung. Tempe benguk adalah tempe yang terbuat dari kacang koro benguk (Mucuna pruriens). Di tangan Kelompok difabel Kalurahan (KDK) Kaliagung Santika, tempe ini menjadi sebuah produk yang dinamai Mucuna Chips.

“Kara (koro) benguk mempunyai nama latin Mucuna pruriens, nah kenapa kami mengambil nama Mucuna supaya produk kami akan mudah dikenal di luar negeri. Dan mudah-mudahan produk Mucuna Chips akan mendunia nantinya,” melansir unggahan Instagram @kdksantika_kaliagung, Sabtu (23/9/2023).

Dari akun Instagram itu, KDK Santika Kaliagung terpantau aktif melakukan berbagai kegiatan maupun pertemuan.

 

Kegiatan utama mereka adalah memproduksi Mucuna Chips dan memberi pelatihan terkait cara pembuatannya.

 

Adanya pengelolaan benguk atau Mucuna chips ini tidak lepas dari peran Aris seorang pemerhati dan pegiat difabel yang juga berprofesi sebagai guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Yogyakarta. Aris telah membuat inovasi keripik benguk sesuai dengan program dari pemerintah Kalurahan Kaliagung yang telah dilaksanakan oleh para difabel.

 

Dapur Mucuna Chips yang di inisiasi oleh Kelompok Difabel Kalurahan (KDK) Santika Kaliagung pada hari Rabu, 20 September 2023   telah diresmikan. Acara peresmian dilaksanakan di halaman depan dapur Mucuna chips. Ada sekitar 50 orang yang hadir dalam kegiatan peresmian ini yang meliputi Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Kulon Progo, Dinas Perdagangan Kabupaten Kulon Progo, Dinas Sosial Kabupaten Kulon Progo, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Kepala Puskesmas Sentolo 1, Panewu Kapanewon Sentolo, Lurah Kalurahan Kaliagung, Bintara Pembina Desa/Samudera/Angkasa (Babinsa) Kalurahan Kaliagung, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Kalurahan Kaliagung, Ketua Kalurahan Budaya Kaliagung, Pamong Kalurahan Kaliagung, SIGAB Indonesia, Budayawan, Tokoh Masyarakat, dan KDK Kaliagung.

 

Pada acara peresmian dapur Mucuna chips ini ada berbagai pihak yang memberikan sambutannya. Sambutan pertama disampaikan oleh Sugeng Nugroho, S.Psi Lurah Kalurahan Kaliagung yang menjelaskan tentang dapur Mucuna chips KDK Santika Kaliagung ini adalah sentra pembuatan kripik tempe benguk atau Mucuna Chips, dimana dalam kegiatan produksi tersebut yang sudah berlangsung sejak 1 bulan yang lalu. “Kegiatan produksi Mucuna chips telah mendukung program pemerintahan Kaliagung, bahwasanya Kalurahan Kaliagung pada tahun 2022 telah mencanangkan program untuk pertanian budidaya benguk. Pemerintah Kalurahan Kaliagung juga telah menganggarkan dana untuk pembelian bibit benguk, pupuk dan memberikan fasilitas lahan, saat ini para petani sudah menghasilkan panen” jelas Lurah Kaliagung.

 

Lurah Kalurahan Kaliagung dalam sambutannya juga menyampaikan ucapan bangga dan terima kasih kepada SIGAB Indonesia yang telah memberikan pendampingan untuk difabel-difabel Kalurahan Kaliagung, dengan adanya pendampingan dari SIGAB Indonesia difabel Kaliagung dapat berkegiatan seperti ini.

 

Raden Sigit Purnomo selaku Panewu Kapanewon Sentolo menyampaikan harapnnya untuk masyarakat dapat memberikan dukungan kepada program pemerintah Kalurahan Kaliagung agar bisa mewujudkan cita-citanya menjadi lumbung benguk, serta program KDK Santika tentang bagimana memproduksi dan memasarkan Mucuna chips. Sigit juga menyampaikan bahwa Puskesmas Sentolo 1 mendapatkan Dana Keistimewaan (DAIS) sebesar 100 juta rupiah yang kemudian Puskesmas memberikan 60% dana tersebut untuk Mucuna chips.

 

Pada sambutannya Iffah Mufidati SH. MM Kepala Dinas Kopersi dan UKM Kabupaten Kulon Progo mengapresiasi dengan adanya dukungan DAIS melalui Puskesmas Sentolo 1, bisa lebih mengangkat Mucuna Chips dan produk-produk difabel yang ada di Kaliagung. Pada awal bulan September Dinas Kopersi dan UKM memberikan pelatihan kepada difabel untuk membuat ecoprint yang diaplikasikan pada kaos dengan hapan kaos ekoprint bisa mewarnai dikegiatan di tahun 2024 dan hasil produk ecoprint nantinya bisa tampil di Kulon Progo ekspo.

“Mucuna chips menjadi kasanah kuliner dengan citarasa khas benguk dan dilihat dari sekmen pasar belum ada pesaing, sehingga sangat tepat memberikan semangat Kaliagung, utamanya produk ini adalah panenan sendiri dari Kal Kaliagung” tutur Iffah. Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kulon Progo akan memberikan dampingan untuk Mucuna chips ini “Nanti setelah itu akan kami dampingi dari mulai kualitas produksinya, kemasannya, legalitasnya apakah itu Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tanggah (SPP-IRT) atau tidak, Hak sertifikasi halal, hak kekayaan intelektual dan setelah itu pendampingan terkait pemasarannya” tambahnya.

 

Semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mempunyai peran yang sangat besar, beberapa waktu lalu Dinas Sosial juga menyampikan  bantuan sosial kepada KDK Santika dengan dana sebesar 10 juta rupiah, bantuan tersebut sudah dibelanjakan dan sudah direalisasikan.

 

Proses acara penyerahan bibit benguk untuk anggota KDK Santika Kaliagung diberikan kepada Suparman, Supagiem, Ngadirun, Ngadio, Sapari, Irsat, Supardiman, Alfin, Indah Letari, dan Mujisaryanto. Penyerahan bibit benguk diwakili oleh Lurah Kaliagung, harpannya dengan diberikan bibit benguk ini budidaya benguk bisa semakin berkembang lebih banyak lagi. Bibit-bibit benguk yang dibagikan ini berasal dari laba awal penjualan Mucuna chips.

 

Peresmian Dapur Mucuna Chips dilakukan dengan pemotongan pita secara simbolis oleh Iffah Mufidati SH. MM didampingi Lurah Kaliagung, Kapanewu Sentolo, Dokter Puskesmas Sentolo 1, Dinas Sosial Kab. Kulon Progo dan SIGAB Indonesia. Kegiatan dilanjutkan dengan melihat proses produksi mucuna chips ke dapur produksi. Masuk ke penghujung acara peresmian dapur mucuna chips semua tamu undangan melakukan doa bersama kemudian acara ditutup oleh pembawa acara.

 

Setelah acara selesai, Winarno atau yang akrab disapa Nano ini bersedia memberikan waktunya untuk bercerita tentang asal mula Mucuna chips ini. Pada penjelasannya Nano menyampaikan bahwa “berawal dari sebuah pembentukan kelompok difabel di Kaliagung yang diinisiasi oleh SIGAB Indonesia untuk membentuk pengurus KDK dan membuat program-program salah satunya yaitu membuat keripik Mucuna chips. Mucuna chips itu berawal dari seorang guru SLB yaitu Ibu Aris, beliau yang memberikan ide untuk membuat keripik dari benguk. Kenapa dari benguk? Karena Kulon Progo itu terkenal dengan sentra geblek sengek yang sengek nya itu berasal dari benguk, dari situ kita kembangkan menjadi keripik dan Alhamdulillah keripik tersebut banyak diminati karena dari ciri khas rasanya (benguk) tersebut. Varian rasa dari Mucuna chips sendiri sekarang baru ada satu rasa yaitu original, kedepannya kami akan menambahkan rasa pedas dan rasa bawang”.

 

Nano juga menekankan bahwa “kegiatan ini bukan murni UMKM mencari provit, yang penting bisa menggaji karyawan dan bisa berbagi dengan teman-teman difabel, tadi kita awali berbagi benih benguk dengan petani difabel dari laba pertama penjualan Mucuna chips”. Pemberian benih benguk tidak serta merta hanya sebagai budidaya benguk saja tetapi juga memiliki filosofi yang dalam, dimana filosofi tersebut mempunyai arti agar orang-orang yang masih memiliki persepsi tentang difabel yang menengadahkan tangan bisa berubah, difabel harus terus berdaya, semangat, berjuang, berusaha dan ketika ada rezeki lebih bisa digunakan untuk membantu teman-teman difabel yang lain “kita terapkan ke teman-teman anggota KDK bahwa kita tidak harus dibawah (meminta-minta) tapi kita juga harus memberi walaupun hanya sedikit” pungkas wakil ketua KDK Santika Kaliagung.

 

Kiprah warga difabel kulonprogo ini mendapat apresiasi dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.

“Saya menemukan sesuatu yang istimewa sekali, namanya Mucuna Chips. Produk dari Kelurahan Kaliagung, kapanewon Sentolo. Produk dari adik-adik kita, teman-teman kita, warga kita (yang) difabel. Ini luar biasa,” kata Hasto dalam keterangan resmi BKKBN.

 

Dalam kunjungannya ke dapur Mucuna Chips, Hasto Wardoyo berkesempatan untuk melihat proses produksi dan mencicipi produk tersebut.

 

Dia pun mengapresiasi produk tersebut karena rasanya enak dan renyah. Menurut Hasto, cemilan itu membuatnya ketagihan.

“Rasanya khas sekali, dan bikin kita mau lagi, mau lagi, dan lagi. Itulah Mucuna Chips yang luar biasa. Ini memang renyah sekali ya. Benguk itu kalau nggak pintar masaknya itu rasanya bisa keras, bisa agak langu, bisa nggak enak. Tapi keripik ini lain, rasanya enak dan juga renyah,” jelasnya.

 

Hasto menganggap produk tersebut adalah hasil karya yang luar biasa. Dirinya mengaku tidak menyangka bahan utamanya adalah benguk.

Dalam rangka membantu warga disabilitas, Hasto mengajak konsumen untuk turut serta membeli produk oleh-oleh dari Sentolo tersebut.

 

Mengingat, pengembangan sektor produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kini digencarkan pemerintah untuk mendongkrak ekonomi nasional. Dengan menjamurnya UMKM khusunya di bidang makanan, menuntut para pelaku usaha untuk kreatif menciptakan produk pangan yang unik dan berbeda dari yang lain.

 

Produk yang dihasilkan dari bahan lokal berpotensi menyedot perhatian konsumen, lanjutnya. Begitu pula dengan produk dari KDK Santika satu ini.

 

Kelompok tersebut beranggotakan para difabel yang memiliki semangat tinggi untuk tetap produktif dalam meraih kesetaraan, tanpa terhalang keterbatasan mereka.

Lebih lanjut, Hasto berharap dengan adanya produk ini dapat membantu para difabel untuk mandiri dan berkembang.

“Semoga produk ini sukses dan membawa anak-anak kita dan warga kita yang difabel menjadi produktif tidak kalah dengan masyarakat pada umumnya, terima kasih dan sukses untuk Mucuna Chips dan warga difabel Kelurahan Kaliagung,” harap Hasto.

 

Penulis: Indri

Editor    : Ajiwan

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air