Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Seorang wanita mengenakan hijab dan abaya hitam sedang berdiri di luar ruangan pada malam hari, dengan latar belakang Menara Jam Abraj Al Bait di Mekah yang terang benderang.

Menuju Haji yang Inklusif: Begini Cerita Ibadah Haji dan Umrah Jamaah Difabel Indonesia

Views: 11

Solidernews.com – Melakukan ibadah haji dan umrah merupakan impian setiap Muslim, tak terkecuali bagi muslim difabel. Dalam Islam, haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan sekali seumur hidup bagi yang mampu secara fisik, finansial, dan aman dalam perjalanan. Bagi umat Islam yang memiliki hambatan fisik atau sensorik, pelaksanaan ibadah ini tentu memiliki tantangan tersendiri, baik dari sisi hukum fikih maupun teknis pelaksanaannya.

Tahun ini, Indonesia kembali mencatatkan diri sebagai negara dengan jumlah jamaah haji terbesar di dunia. Sebanyak 221 ribu jamaah diberangkatkan ke Tanah Suci, dan dari jumlah itu, tercatat 513 orang merupakan jamaah difabel.

Upaya perlindungan dan pemenuhan hak bagi jamaah rentan, termasuk lansia dan jamaah difabel, terus digencarkan oleh pemerintah. Beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap kalangan difabel mulai tampak melalui penyediaan layanan yang lebih inklusif. Pada pelaksanaan haji tahun 2025, Kementerian Agama mengusung tema khusus: “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas”, sebagai komitmen untuk menciptakan penyelenggaraan haji yang lebih adil dan manusiawi.

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama RI Arsad Hidayat, menyampaikan bahwa tema “haji Ramah Lansia dan Disabilitas, dipilih sebagai wujud komitmen untuk makin meningkatkan inklusifitas pada ibadah haji di 2025, utamanya untuk meningkatkan pelayanan yang aman dan nyaman bagi jamaah difabel yang berangkat ibadah ke tanah suci. Selain itu, keterlibatan langsung petugas difabel juga merupakan bukti Kementrian Agama RI tidak hanya sekedar omon-omon.

“Hal ini ditujukan untuk meningkatkan inklusifitas dan pelayanan bagi jamaah haji lansia dan disabilitas yang beribadah ke tanah suci. Selain itu, merupakan salah satu inovasi yang dikeluarkan Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) dalam aspek petugas haji,” jelas Arsad, dikutip dari haji.kemenag.go.id, pada 16 Juni 2025.

Simak juga ..  Abdullah bin Ummi Maktum; Bukti Inklusifitas 14 Abad Silam di Tengah Masyarakat Madani

 

Kontribusi Petugas Difabel Untuk Haji 2025

Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji, Kementerian Agama RI melibatkan difabel sebagai bagian dari petugas haji. Langkah ini menjadi sinyal positif, bahwa keterlibatan difabel tidak hanya sebagai objek layanan, tetapi juga mulai diakui perannya sebagai subjek aktif dalam sistem pelayanan publik, termasuk dalam konteks keagamaan.

Petugas haji dari perwakilan difabel tersebut adalah dua figur dari komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND), Dante Rigmalia dan Deka Kurniawan, yang menjadi petugas haji untuk memberikan pendampingan kepada jemaah difabel.

Dikutip dari kemenag.go.id, pada 16 Juni 2025, Dante menjelaskan bahwa dirinya mengapresiasi langkah Kemenag RI yang melibatkan difabel sebagai subjek untuk memberikan pendampingan ibadah haji untuk difabel. “Terima kasih telah diberikan kesempatan bagi kami penyandang disabilitas untuk menjadi petugas haji dan ikut berperan menyukseskan penyelenggaraan haji”.

Kehadiran KND sebagai bagian PPIH dan perwakilan dari petugas difabel, ditujukan untuk memberikan prespektif kepada petugas lain mengenai jamaah difabel yang ikut ibadah haji. Sehingga pelayanan yang diberikan petugas, dapat sesuai dan dalam pantauan petugas difabel yang memahami penanganan difabel dengan berbagai ragamnya.

 

Cerita Difabel Beribadah Di Tanah Suci

Pada 18 Juni 2025, solidernews terhubung dengan Shinta Dwi Al-Maki, difabel netra asal Binjai, Sumatra Utara, yang pada 2023 melaksanakan umrah, dan di 2024 kembali melaksanakan umrah atas undangan dari Kerajaan Arab Saudi, berkat prestasinya dalam menekuni Al-Qur’an, hingga menjadi juara 2 di Lomba PTQ dari RRI. Perempuan muda ini menceritakan pengalamannya selama keberangkatan hingga beribadah di Kota Makkah dan Madinah.

Simak juga ..  Abdullah bin Ummi Maktum; Bukti Inklusifitas 14 Abad Silam di Tengah Masyarakat Madani

Shinta, menjelaskan bahwa secara fasilitas di dua kota suci (Makkah dan Madinah) sudah sangat baik. Kepekaan petugas askar terhadap jamaah difabel begitu sigap. Sebagai jamaah muslimah pada ibadah umrah, dirinya tidak mengalami kesulitan berarti. Mulai ibadah tawaf, sa’i, dan beberapa ibadah lain, dapat dijalani dengan baik.

“Semua dapat saya jalani dengan baik. Dari biro umrah yang menangani perjalanan saya juga memiliki kepekaan yang oke untuk jamaah difabel. Mulai dari keberangkatan, naik pesawat, mengambil niat, hingga tiba di bandara tujuan, semua dapat terlaksana dengan lancar. Petugas di bandara Arab Saudi juga memiliki kesigapan yang luar biasa terhadap jamaah difabel,” ungkap Shinta.

Senada dengan Shinta, Solidernews juga terhubung dengan Hafia Putri pada 18 Juni 2025, salah seorang jamaah haji difabel di 2023. Perempuan yang berasal dari Medan, tapi kini berdomisili di Bantul, Yogyakarta, menjelaskan bahwa untuk petugas haji yang ada di Makkah dan Madinah itu sangat respek dan memiliki penanganan yang baik saat mengetahui ada jamaah difabel netra. Mulai untuk salat berjamaah, tawaf, sa’i, lempar jumroh, dan ibadah lain dapat Putri jalani dengan baik.

“Saya itu malah kagum dengan keramahan petugas di sana. Saya sering dijadikan jamaah prioritas untuk melakukan berbagai ibadah. Misal saat lempar jumroh, mendekat dan berdoa di hijir ismail, dan sewaktu antre di Raudloh Madinah untuk melaksanakan munajat dan salat sunnah, saya diberikan pelayanan terbaik,” ungkap Putri.

 

Fasilitas Kendaraan, Lokasi, dan Area Aman Untuk Jamaah Difabel

Sewaktu tawaf pun bila memang membutuhkan, dilantai atas disediakan kendaraan untuk membantu jamaah difabel dan lansia yang memiliki hambatan mobilitas. Di lokasi Sa’i di antara bukit Shofa dan Marwah juga terdapat kendaraan listtrik yang dapat digunakan jamaah difabel dan jamaah lain yang memiliki hambatan mobilitas. Sehingga ibadah di tanah suci dapat dijalani jamaah difabel dengan aman dan nyaman.

Simak juga ..  Abdullah bin Ummi Maktum; Bukti Inklusifitas 14 Abad Silam di Tengah Masyarakat Madani

Selain itu, di area Masjidil Haram juga terdapat lokasi khusus untuk jamaah difabel. Tempat salat khusus jamaah difabel ini terletak di pintu King Fahd dan dapat diakses melalui gerbang nomor 68. Sementara area khusus untuk jamaah Tuli untuk mengetahui khotbah dengan bahasa isyarat dapat diakses melalui pintu King Fahd atau gerbang nomor 93.

“Iya, di Makkah memang terdapat lokasi yang khusus untuk jamaah difabel. Di pintu King Fahd lewat gerbang 68, kita bisa masuk. Namun, untuk jamaah sendiri, minimal kita harus datang dua jam sebelum salat jamaah dimulai. Sebab kondisi ribuan jamaah yang terkadang sukar ditebak, dan agak rawan bagi jamaah difabel bila harus berebut masuk ke dalam masjidil haram,” jelas Shinta.

Langkah progresif yang diambil dalam penyelenggaraan haji 2025, terutama dengan melibatkan petugas dari kalangan difabel dan peningkatan layanan inklusif, menjadi cerminan nyata bahwa ibadah suci ini harus dapat diakses dan dijalani oleh seluruh umat Muslim tanpa terkecuali. Kisah-kisah inspiratif dari jamaah difabel menunjukkan bahwa kondisi berbeda dan hambatan fisik bukanlah penghalang untuk menunaikan rukun Islam kelima, selama ada dukungan yang adil dan manusiawi dari sistem yang menaunginya. Inklusivitas dalam ibadah bukan hanya soal ketersediaan fasilitas, melainkan juga pengakuan atas martabat dan peran aktif setiap individu dalam beribadah. Semoga semangat haji ramah difabel ini menjadi tonggak menuju pelayanan keagamaan yang lebih berkeadilan dan berempati di masa depan.[]

 

Reporter: Wachid Hamdan

Editor     : Ajiwan  

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

berlangganan solidernews.com

Tidak ingin ketinggalan berita atau informasi seputar isu difabel. Ikuti update terkini melalui aplikasi saluran Whatsapp yang anda miliki. 

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content