Views: 35
Solidernews.com – Alzheimer adalah penyakit degeneratif yang progresif terjadi pada otak ditandai dengan beberapa gejala antara lain kebingungan, disorientasi, kegagalan memori, gangguan bicara dan demensia.
Azheimer bisa menimpa siapa saja kala usia jelang senja seperti yang terjadi pada Ibu Sugeng, diperankan oleh Cut Mini dalam film Sampai Jadi Debu produksi KlikFilm Production, RK 23 dan Canary Studio, rilis pada April 2021.
Diceritakan bila Ibu Sugeng yang memiliki empat anak mengalami demensia (pikun). Dimulai saat ia secara berkali-kali menyuruh sang suami mencicipi masakannya, sambal goreng ati. Apakah hanya demikian? Ternyata tidak.
Sepeninggal sang suami, tingkah laku keseharian Ibu Sugeng makin menjadi-jadi. Oleh karena demensia yang dialaminya, ia lupa salat. Bahkan lupa jika suaminya sudah meninggal dunia. Semakin menegakkan diagnosis dokter bahwa ia mengalami penyakit alzheimer. Suatu saat ia menangis menjerit-jerit hingga ambruk saat mendapati surat kematian suaminya.
Dalam film yang perannya sangat dihayati oleh Cut Mini ini digambarkan bahwa proses penyakit alzheimer yang menimpanya dengan proses perlahan. Terkait daya ingat dan fungsi tubuh yang semakin mundur digambarkan dengan sangat detail lewat gambar-gambar dan karakter wajah Bu Sugeng. Lalu bagaimana dengan keempat anaknya? Apakah mereka semua mendukung dengan peristiwa perubahan kondisi yang terjadi pada ibu mereka?
Empat anak dengan masing-masing memiliki sifat yang berbeda tentu tidak semuanya bisa mengerti akan kondisi yang dialami Ibu Sugeng. Malah sepeninggal ayah mereka, biasanya ada yang mempermalahkan harta warisan. Jamak ditemui pula, bahkan tidak hanya di keluarga Jawa seperti Ibu Sugeng yang berlatar Kota Solo ini, di keluarga dari suku dan daerah lain pun juga sama, bahwa anak yang dirantaulah yang dinilai memiliki kasih sayang lebih besar.
Apalagi misalnya ia terlahir sebagai bungsu seperti yang terjadi pada tokoh Damar. Ia ingin melindungi ibunya namun tinggal nun jauh di tanah orang. Kakak-kakaknya pun tidak mau disalahkan sebab mereka selama ini sudah merasa telah merawat ibu mereka. Konflik demi konflik terjadi dan korbannya siapa lagi jika bukan di Ibu yang alzheimer ini? Akhirnya ketika masing-masing mencari benang merah lalu menemukan titik temu yang bernama takdir.
Film bertema Alzheimer beberapa kali diangkat oleh Hollywood. Beberapa aktris berhasil mengambil peran mereka sebagai orang yang mengalami penyakit alzheimer bahkan ada yang membuahkan Piala Oscar seperti film berjudul Iris, sebuah biopik dari seorang novelis asal Inggris Iris Murdoch yang di masa tuanya berjuang melawan alzheimer. Iris muda diperankan sangat apik oleh Kate Winslet. Sedangkan Judi Dench memerankan Iris saat tua. Keduanya masuk nominasi Piala Oscar.
Peran sebagai orang dengan alzheimer juga dilakoni oleh Julie Christie pada tahun 2006 dalam film Away From Her. Atas perannya yang memikat di film tersebut. Ia pun masuk nominasi Piala Oscar. Perjuangan untuk para aktris pemeran perempuan dengan alzheimer benar-benar tidak sia-sia. Tahun 2014, Julianne Moore memperoleh kemenangan di Golden Globe, BAFTA dan SAG Awards serta puncaknya adalah Piala Oscar dalam perannya di film Still Alice sebagai pemeran utama wanita terbaik.
Bagi keluarga yang memiliki orangtua yang pada akhirnya mengalami penyakit alzheimer ini tentu tidak mudah untuk menghadapinya. Perlu untuk banyak belajar justru ketika saat belum menemukannya atau lebih tepatnya mencegah. Kalaupun kemudian hal itu terjadi, maka penerimaan keluarganyalah yang paling penting. Dengan berbagai penanganan dan penjangkauan, alzheimer bisa dikelola dengan baik. Tentu dengan bantuan medis serta pendampingan komunitas diperlukan untuk menjauhkan dari kata-kata bahwa alzheimer adalah hal yang sangat menakutkan.[]
Penulis: Astuti Parengkuh
Editor : Ajiwan