Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Menemukan Kebebasan dengan Berkursi Roda

Views: 13

Solidernews.com. SETIAP tanggal 1 Maret, dunia memperingatinya sebagai Hari Kursi Roda Internasional. Peringatan ini telah berlangsung sejak 2008 di Australia, Nepal, Senegal, Afrika Selatan, Bangladesh, Pakistan, Inggris dan Amerika Serikat.

 

Steve Wilkonson adalah orang pertama yang mencetuskannya. International Wheelchair Day, awalnya didedikasikan untuk mendiang sang ibu, Joyce Wilkinson yang lahir pada 1929. Hal ini diceritakan Steve, dalam bukunya yang berjudul The History of International Wheelchair Day. Ia mengisahkan, bagaimana sang ibu yang dengan sabar merawat,  mendukung dan menginspirasi, sepanjang masa kecilnya.

Sebuah buku yang didedikasikan bagi warga Nepal. Khususnya, mereka yang terlibat dengan rehabilitasi cedera tulang belakang di Kathmandu. Warga di sanalah yang telah berperan dalam pertumbuhan Hari Kursi Roda Internasional. Yang kemudian mulai dirayakan pada 2012.

 

Steve sendiri lahir pada 1953 di Newcastle, Inggris. Anak pertama pasangan Joyce dan Tommy Wilkinson ini, didiagnosis dengan spina bifida atau kelainan tulang dan sumsum tulang belakang, pada saat usianya dua tahun.

“Saya didagnosis dengan spina bifida. Kondisi ini mempengaruhi mobilitas saya, sepanjang hidup,” tulis Steve dalam buku tersebut.

 

Pada saat usianya 10 tahun, ia mulai bermobilisasi dengan dibantu tongkat. Tetapi juga memiliki kursi roda manual, yang biasa digunakannya untuk mobilitas jarak yang lebih jauh. Untuk menuju sekolah, sebagai contoh. Sang ibu mendorongnya saat berangkat dan pulang. Atau digunakan dengan teman-teman sekolahnya untuk bermain dan bermobilitas, selama di berada di area sekolah.

 

Sangat membantu

Di akhir masa remajanya, Steve memiliki mobil dan berhenti menggunakan kursi roda. Kemudian pada 1987, ia pergi berlibur ke Disneyland di Orlando, Florida.

 

Di sana, Steve menyewa kursi roda untuk memudahkan perjalanannya di taman bermain yang luas. Mobilitas menjadi jauh lebih mudah baginya, dengan keberadaan kursi roda.

“Saat kembali ke rumah, saya membeli kursi roda pertama saya dan menyimpannya di bagian belakang mobil. Sehingga ketika saya perlu menggunakannya, jadi lebih mudah. Saya masih berjalan ketika saya sedang bekerja, terapi. Saya memutuskan lebih mudah menggunakan kursi roda hampir sepanjang waktu.

 

Pada 2012, setelah lama di-PHK karena sakit, ia melakukan berbagai usaha untuk kembali mendapatkan kekuatan otot di kakinya. Namun, ia menemukan bahwa menjadi pengguna kursi roda penuh waktu adalah yang paling memungkinkan.

 

Memberi kebebasan

Steve menyadari bahwa kursi roda memberikannya kebebasan untuk pergi ke luar rumah dan berkeliling sebagaimana orang kebanyakan.

“Saya merasa kebebasan ini harus dirayakan. Tidak diragukan lagi, ini juga dirasakan oleh hampir setiap pengguna kursi roda di dunia. Karena itu, pada 2008, saya terinspirasi untuk menertapkan Hari Kursi Roda Internasional,” tulis Steve dalam bukunya.

 

Bukan tanpa alasan mengapa tanggal 1 Maret dipilihnya. Tanggal tersebut, bertepatan dengan ulang tahun ibundanya. Meski diawali dengan ketidak tahuan, bagaimana hari kursi roda dapat diperingati setiap tahunnya. Tapi ia senang, tujuh tahun kemudian, hari kursi roda internasional semakin dikenal banyak orang.

Dirayakan berbagai negara

Lambat laun, sejak 2008, Hari Kursi Roda Sedunia semakin dikenal dan dirayakan oleh penyandang disabilitas dan organisasi disabilitas, di berbagai belahan dunia. Termasuk Australia, Nepal, Pakistan, Bangladesh, Afrika Selatan, Senegal, AS dan Inggris. Mereka merayakan hari itu dengan caranya masing-masing yang unik.

Steve juga menuliskan, tujuan dicetuskannya Hari Kursi Roda Sedunia. Adalah, untuk memungkinkan pengguna kursi roda merayakan dampak positif kursi roda dalam hidup mereka.

Selain itu, untuk merayakan karya besar dari jutaan orang yang menyediakan kursi roda, yang memberikan dukungan dan kepedulian bagi pengguna kursi roda. Dan yang menjadikan dunia tempat yang lebih baik dan lebih mudah, bagi orang-orang dengan masalah mobilitas.

“Hari Kursi Rida Sedunia juga untuk mengakui dan bereaksi secara konstruktif, terhadap fakta bahwa ada puluhan juta orang di dunia yang membutuhkan kursi roda, tetapi tidak dapat memperolehnya.[]

 

Reporter: Harta Nining Wijaya

Editor      : Ajiwan

 

Ditulis ulang dari sumber: https://politicalscience.yale.edu/people/steven-wilkinson

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content