Views: 37
Solidernews.com – Seorang difabel yang bertempat tinggal di salah desa di Pituruh, Lutfi yang namanya sudah dikenal dengan baik di kota Purworejo. Sosoknya ramah dan senang berorganisasi, Achmad Lutfi Hakim dapat masuk ke berbagai kalangan sosial. Sesuai dengan janji saya mengunjungi rumahnya di Pituruh, Lutfi tidak canggung dan ramah seperti yang muncul di media sosial. Saat ini, Lutfi panggilan akrabnya, tengah membuka usaha di bidang teknologi dan media sosial, ia sekaligus sedang merampungkan kuliah di perguruan tinggi swasta di Purworejo.
Menggeluti usaha di bidang teknologi, selaras dengan jurusan yang Lutfi pendidikan di program studi Teknologi Informasi. Tentu, hambatan fisik yang dihadapinya tidak menghalangi semangatnya untuk belajar dan berprestasi. Di kampus, Lutfi dikenal sebagai mahasiswa yang aktif. Ia mengintegrasikan ilmu yang diperolehnya dengan praktik langsung di dunia kerja melalui usaha yang ia rintis di bidang komputer, LC (Lutfi Computer) Komputer yang melayani pemasangan instalasi jaringan komputer, jual beli sparepart komputer hingga servis komputer. tentu dengan inovasi dan keterampilan teknisnya tidak hanya memperluas cakupan layanannya tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain di komunitasnya.
“Saya memang senang berorganisasi di desa, kecamatan atau tingkat kabupaten. Memang saat ini saya tidak ikut terlibat di organisasi difabel alasan saya supaya tidak menjadi barometer khusus, kalau saya ikut organisasi lain pribadi saya justru berkembang. Aktif di organisasi kemahasiswaan GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), karang taruna di desa, komunitas Kencreng (tahun 2015) dan justru saya diterima tidak ada penolakan”, jelas Lutfi.
Saat berkunjung ke kios LC Komputer, saya melihat 2 karyawan yang juga sedang sibuk merampungkan tugasnya. Lutfi yang sebelumnya bekerja di toko komputer sejak di bangku sekolah sehingga pada tahun 2017 dengan modal yang cukup mendirikan LC Komputer secara bertahap.
“Partner kerjaku saat ini ada 4 orang dan lokasi ini juga menerima siswa PKL (Praktik Kerja Lapangan) dari sekolah-sekolah sekitar”, terang Lutfi sembari menjelaskan usaha ini menjadi penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari.
Kecintaannya pada media dan informasi mendorong Lutfi untuk melangkah lebih jauh. Ia meluncurkan sebuah platform di Instagram yang menyajikan informasi seputar Purworejo. Dengan keahlian dalam teknologi dan semangat untuk berbagi informasi, Lutfi menciptakan akun Instagram yang kini memiliki pengikut cukup banyak. Platform ini tidak hanya menjadi sumber berita lokal, tetapi juga wadah bagi masyarakat Purworejo untuk mengetahui berbagai kegiatan, acara, dan potensi lokal yang mungkin terlewatkan.
“Pituruh news menjadi media di instagram, cukup diterima masyarakat dan sudah berjejaring dengan kominfo Purworejo. Tim media pituruh news sudah ada 8 orang dan pembagian tugas sudah diatur untuk pengambilan liputan. Efek dari pituruh news selain mengenalkan sosok pribadi, juga berimbas pada branding ke LC komputer”, jelas Lutfi sembari tertawa.
Keberhasilan Lutfi dalam mengelola platform media sosialnya menunjukkan bagaimana seseorang dapat memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan informasi yang bermanfaat dan mendekatkan masyarakat dengan berbagai aspek lokal. Kemampuan public speaking yang baik, Lutfi juga menerima permintaan untuk mengisi acara seminar di sekolah hingga kampus.
“Media saat ini menjadi ujung tombak digitalisasi dengan menitikberatkan media sosial yang positif. Saya berharap bagi difabel, anak muda difabel punya kesempatan yang sama dengan lainnya. Keluarga, lingkungan mesti support dan jangan sampai menjadi anak introvert”, kata Lutfi yang juga penerima penghargaan Pemuda Pelopor kabupaten Purworejo tahun 2024.
Sebelum obrolan kami tutup, Lutfi menjelaskan bahwa kondisi saat ini karena Osteogenesis Imperfecta (kelainan genetik yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah). Pengalaman inspiratif, semangat, keterampilan, dan kreativitas dapat mengatasi batasan fisik. Dengan dedikasi, kepiawaian usaha komputer serta media sosial, Lutfi membuktikan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk memberikan dampak yang signifikan untuk lingkungan sekitar.[]
Reporter: Erfina
Editor : Ajiwan