Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Membangun Ketangguhan Mental Pada Difabel Netra dan Keluarga

Views: 31

Solidernews.com –

Menurut WHO, Kesehatan mental adalah kondisi dimana seseorang dapat berkembang secara mental spiritual sehingga individu menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif dan berkontribusi untuk komunitasnya.

Mengingat kesehatan mental merupakan aspek penting dan menyeluruh, maka juga harus diperhatikan selayaknya kesehatan fisik karena merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan.

Untuk itu Mitra Netra kembali mengadakan webinar pada 14 Desember 2014 yang membahas tentang pentingnya kesehatan mental bagi difabel netra dan keluarga.

Sebagai difabel yang menghadapi tantangan sangat komplek bukan hanya dalam hambatan penglihatan di kesehariannya, menjadi difabel netra dapat menimbulkan dampak psikologi, seperti kecemasan, kurang percaya diri dan bahkan stress. Apalagi bila tanpa dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar, hal ini akan menghambat pengembangan diri.

“Karenanya topik ini diangkat untuk membangun kesadaran pentingnya kesehatan mental bagi difabel netra dan keluarga agar kita bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik, sehingga kita dapat terus berjuang mencapai impian-impian yang masih ingin kita wujudkan.” Begitu disampaikan Kabag Humas dan ketenagakerjaan Mitra Netra, Aria Indrawati.

Lalu bagaimana menemukan kesadaran bahwa ada yang tidak baik-baik saja dengan diri dan emosi kita, psikologi kita?

Menurut Endang, tekanan hidup dan perubahan pengalaman yang ada pada masing-masing orang sangat unik bisa menjadi pemicu seseorang mengalami gangguan mental.

Kondisi ini bisa juga menjadi tantangan ketika kita berusaha memenuhi harapan pribadi, keluarga atau sosial namun tidak terpenuhi.

“Isolasi dan kurangnya dukungan sosial dimana kita kesulitan dalam membangun hubungan sosial atau karena efek stigma juga akan mempengaruhi kondisi seseorang.” Kata Endang menjelaskan.

“Hal ini bisa disebabkan karena adanya pandangan negatif seseorang, trauma dan pengalaman negatif, hingga terbatasnya akses kebutuhan kesehatan jiwa dan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan jiwa.” Tambah Endang.

Adapun tahapan seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan bisa diawali dengan proses penolakan diri atau denial, kondisi marah dan tawar menawar, berujung pada depresi hingga berakhir pada proses penerimaan diri.

Menurut Endang pula, peran keluarga sangatlah penting ketika bisa mendukung secara emosi dengan memberi rasa aman, rasa nyaman dan rasa diterima. Ini bisa mengurangi stress dan menjadi motivasi pembelajaran untuk mencari bantuan profesional. Meningkatnya kualitas hidup akan membantu proses pemulihan dengan mencari cara mengatasi kesulitan. Salah satunya dengan cara penyadaran.

 

Penyadaran atau mindfullnes adalah kesadaran yang muncul saat kita memberi perhatian secara sengaja saat sekarang dengan tidak menghakimi atau memberikan penilaian pada apapun yang muncul.

Ini bisa dilakukan dengan dua cara, yakni memahami mindfullnes lewat operasional dan yang kedua dengan cara bagaimana kita mengembangkan kemampuan mindfullnes.

Dengan penyadaran yang kita miliki, kesadaran kita terkait penilaian lebih terbuka dengan kesadaran baru. Ini bisa kita latih dan lakukan secara mandiri dengan melatih menyadari kondisi saat ini, melalui satu fokus pada objek dimana kita hadir sepenuhnya pada momen itu.

Latihan mindfullnes bermanfaat secara fisik dan psikis sehingga kita bisa memahami situasi dengan lebih jelas saat sekarang. Ini membantu kita mengambil keputusan dengan lebih bijak dalam mengambil tindakan dibanding sebelumnya, saat kita mengambil tindakan tanpa berfikir panjang.

Mindfullnes dapat mengurangi rasa tidak nyaman, karena pada dasarnya saat kita menyadari kita memiliki resistensi atau harapan-harapan terkait kondisi tertentu, yang biasanya kita denial dengan masalah yang kita alami akan dapat mengganggu proses recovery.

Melalui mindfullnes kita bisa meningkatkan fokus dan perhatian, mampu menyesuaikan diri hingga mendukung komunikasi. Mindfulness juga membantu kesehatan fisik dan mengoptimalkan performa kita sampai pada proses koreksi dan refleksi diri.

Bagaimana kita menghadapi situasi dengan memberi jeda sebelum kita memberikan respon, akan membantu kita melewati proses dengan tenang dengan memiliki pilihan tepat, bukan tanpa pertimbangan.[]

 

Reporter: Riyanti

Editor     : Ajiwan   

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content