Views: 4
Solidernews.com – Sejumlah difabel netra mengikuti acara talkshow yang diselenggarakan oleh DPD PETKI (Perkumpulan Tunanaetra Kristiani Indonesia) Yogyakarta di Gereja Kristen Anugerah Imanuel Yogyakarta pada hari Senin, 17 Juni 2024 pukul 10.00 hingga 14.00 WIB
Tujuan diadakan talkshow tersebut agar difabel netra Kristiani membangun karakter yang melayani dan keluarga yang kuat di tengah badai. Acara talkshow tersebut dipandu oleh Lucia Heni Purnamasari, S.Pd. Kemudian, para peserta talkshow disambut oleh Vindi Dwi Winantyo, S.Pd. Kemudian pembukaan kegiatan diresmikan oleh Pdt. Aryo Widi Rumpoko, S.Th selaku ketua DPD PETKI Yogyakarta.
Sementara itu, DPD PETKI menghadirkan Pdt. Dewa Ferdi, M.Th dan Pdt. Sih Lestari, M.Th sebagai pengkotbah dalam acara inti talkshow tersebut.
Acara talkshow ini terbagi ke dalam dua sesi, yaitu pembekalan menjadi pelayan Tuhan yang baik dan setia dan keluarga yang kuat di tengah badai
Pembekalan Menjadi Pelayan Tuhan yang Baik dan Setia
Pertama-tama, Pdt. Sih Lestari, M.Th menyatakan bahwa setiap manusia yang ada di dunia ini diciptakan untuk melayani Tuhan. Ia meneruskan kotbahnya bahwa untuk menjadi seorang pelayan Tuhan yang baik dan setia, harus mengembangkan talentanya untuk menjadi berkat bagi sesama.
Ia mencontohkan bagaimana melayani sesama dalam kehidupan sehari-hari, seperti berbagi ilmu, makanan, minuman, memberi ucapan selamat, mengunjungi sanak saudara atau teman, mendoakan keselamatan orang, dan sebagainya.
“Kita harus melayani karena semua orang diberikan talenta untuk mengerjakan tugas-tugas di dunia yang nantinya di akhirat akan dipertanggungjawabkan. Sebab jika orang malas dan tidak berguna padahal sudah diberikan talenta, tapi tidak dipergunakan untuk menjadi berkat bagi sesama maka akan dicampakan ke dalam kegelapan yang paling gelap,”katanya.
Di akhir talkshow pertama, ia mengajak para difabel netra untuk bermanfaat bagi sesama. Setelah itu, ternyata ada kejutan spesial bagi Pdt. Aryo Widi Rumpoko, S.Th yang sedang berulang tahun pada hari itu.
Semua orang yang hadir di gereja tersebut bernyanyi dan memberikan ucapan kepadanya serta lanjut menikmati sajian istimewa dengan hati gembira.
Keluarga yang Kuat di Tengah Badai
Kemudian, talkshow kedua dilanjutkan oleh Pdt. Sih Lestari, M.Th. Ia menyatakan untuk memiliki keluarga yang kuat di tengah badai itu harus dibangun dengan satu komitmen ibadah kepada Tuhan, seperti berdoa dan membaca alkitab bersama keluarga.
Lestari melanjutkan, untuk membangun keluarga yang kuat di tengah badai harus dilandasi dengan komitmen cinta yang mengenal bahasa cinta diri sendiri dan keluarga.
“terkadang kita merasa tidak dicintai oleh keluarga karena bahasa cinta kita berbeda. Oleh karena itu, kita perlu mengenal bahasa cinta diri sendiri dan keluarga,” ungkapnya.
Pdt. Sih Lestari, M.Th menjelaskan bahwa bahasa cinta bisa diekspresikan melalui kata-kata, hadiah, pelayanan, atau sentuhan.
“Untuk mengenal bahasa cinta keluarga itu membutuhkan komunikasi yang baik, perhatikan atau perlu tanyakan keluarga apa yang mereka suka apakah suka dipuji, diberi hadiah, atau dibelai. Begitu pun sebaliknya, kita perlu mmeberitahu bahasa cinta kita kepada keluarga,” ungkapnya di akhir talkshow kedua tersebut.
Setelah itu, acara talkshow ditutup dengan doa berkat dan dilanjutkan dengan foto bersama di depan gereja sebagai simbol kebersamaan.
Harapannya, talkshow ini mampu menginspirasi seluruh difabel netra untuk menjadi sumber berkat bagi sesama dengan membangun karakter serta menciptakan keluarga yang kuat di tengah badai.[]
Reporter: Tri Risky Wahyu Djari
Editor : Ajiwan