Views: 23
Solidernews.com – Sosialisasi urusan perhubungan dengan tema layanan transportasi yang ramah difabel digelar di kantor Dinas Perhubungan DIY, Jalan Babarsari No. 30 Yogyakarta pada Rabu pagi (23/10) pukul 9.00 WIB hingga selesai, diikuti oleh tiga belas perwakilan lembaga terkait dan organisasi difabel yang ada di daerah Yogyakarta.
Agenda tersebut membahas berbagai persoalan yang masih dirasakan oleh masyarakat difabel pengguna layanan transportasi Trans Jogja, dan alternatif rekomendasi yang dapat dilakukan untuk perbaikan sistem layanan.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari adanya aduan masyarakat kepada Ombudsman RI perwakilan DIY pada Agustus 2024 lalu.
“Acara yang terselenggara hari ini adalah lanjutan dari yang pernah kami laksanakan. Kami fokusnya ingin lebih mendengar aspirasi masyarakat difabel terkait layanan transportasi,” kata Dea mewakili Ombudsman DIY.
Lebih lanjut, Dea meminta agar pihak dinas perhubungan terbuka dan responsif dalam menerima aduan untuk perbaikan layanan di masa mendatang. Selain itu, ia juga berharap dinas perbuhungan membuka kanal aduan masyarakat agar bisa turut aktif dalam mengevaluasi kondisi di lapangan terkait layanan transportasi.
“Pagi ini kami pertemukan bapak/ibu dengan penyelenggara transportasi publik Trans Jogja,” ungkap Nunik Arzakiyah, S.SI.,MT., Sektretaris dinas perhubungan DIY.
Ia berharap kegiatan yang dilakukan dapat menjadi penentu langkah awal untuk terus berupaya dalam perbaikan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat difabel terkait layanan Trans Jogja. Harapan lain, semoga ada kesepahaman antara pengguna dan penyelenggara layanan.
Turut hadir secara langsung dalam sosialisasi tersebut antara lain; perwakilan Ombudsman DIY, Forum pelajar peduli pelayanan publik, Komunitas perempuan peduli pelayanan publik, Mahasiswa peduli pelayanan publik, perwakilan PT. Anindya Mitra Internasional, dan PT. Jogja Tugu Trans, Pramudi Trans Jogja, Pramugara/Pramugari Trans Jogja, Petugas Halte Trans Jogja, Forum Transportasi Yogyakarta, Perwakilan difabel Fisik, Netra, Tuli, difabel pengguna alat bantu kursi roda dan kruk.
Sigit Sapto Raharjo Kepala dinas perhubungan DIY memaparkan, terkait layanan transportasi yang ramah bagi difabel, halte baru ada di tahun 2007 sebanyak 76 halte, dengan rincian 42 halte dari provinsi, dan 34 halte dari pemerintah kota. Karena keterbatasan lahan, halte difasilitasi dengan ramp, namun kemiringan ramp ini yang memang belum sempurna.
“Di 2024 ini dengan dana keistimewaan, kita coba untuk memberikan layanan bagi masyarakat difabel dengan ramp yang memiliki kemiringan maksimal tujuh puluh persen sesuai peraturan menteri pekerjaan umum,” ungkap Sigit.
Selain perbaikan ramp, juga akan ditambah fasilitas jalur pemandu untuk akses jalan bagi difabel Netra. Pihaknya juga berjanji akan terus memaksimalkan aksesibilitas transportasi sebagai bentuk layanan publik kepada masyarakat.[]
Reporter: Sri Hartanty
Editor : Ajiwan