Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Mahasiswa Difabel UIN dan UGM Kunjungi Bawaslu DIY, Sampaikan Aspirasi Terkait Aksesibilitas Pemilu

Views: 10

Solidernews.com – Yogyakarta, Rabu (18/9) rombongan mahasiswa difabel dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kunjungan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai tindak lanjut dari pelatihan tentang kepemimpinan dan partisipasi pemuda difabel dalam pemilu yang diadakan sebelumnya, 2 hingga 3 September di UIN Sunan Kalijaga yang digelar oleh Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dan didukung oleh IFES. Kunjungan ini bertujuan untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan terkait pengawasan penyelenggaraan pemilu yang dinilai kurang akses bagi difabel.

Dalam lawatan tersebut, rombongan mahasiswa difabel didampingi oleh Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN. Mereka disambut oleh Mohammad Najib, Ketua Bawaslu DIY, yang menerima kedatangan mereka dengan penuh perhatian. Najib menyatakan bahwa kehadiran mahasiswa difabel sangat berarti dan memberikan perspektif yang penting dalam proses pengawasan pemilu. “Kehadiran teman-teman difabel ini sangat berharga, karena membantu kami melihat kekurangan dalam pengawasan pemilu dari perspektif yang mungkin selama ini kurang kami perhatikan,” ujar Najib.

Beberapa mahasiswa difabel menyampaikan keluh kesah mereka mengenai aspek pengawasan pemilu. Akbar Ariantono Putra, mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN, mengungkapkan keprihatinannya bahwa mahasiswa difabel seringkali tidak dilibatkan dalam proses pengawasan pemilu yang partisipatif.

Sementara itu, Anggi Toberti, seorang mahasiswa tuli dari UIN jurusan Ilmu Perpustakaan, menceritakan pengalamannya saat hari pencoblosan. “Saya tidak mengetahui bahwa saya dipanggil untuk mencoblos karena petugas KPPS tidak memahami situasi saya sebagai seorang tuli. Saya berharap Bawaslu memberikan pelatihan khusus kepada petugas agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” katanya dengan bahasa isyarat.

Menanggapi masukan yang disampaikan, Najib mengapresiasi semua aspirasi mahasiswa difabel. Ia mengakui bahwa Bawaslu sering kali kurang paham mengenai apa yang perlu difasilitasi untuk difabel. Najib berjanji, pihaknya akan melakukan evaluasi dan perbaikan berdasarkan masukan yang diberikan oleh mahasiswa, dan berkomitmen untuk meningkatkan aksesibilitas dalam pengawasan penyelenggaraan pemilu di masa mendatang.

“Kami akan memastikan adanya perbaikan dalam proses pengawasan pemilu mendatang, paling tidak memastikan setiap petugas kami di TPS yaitu PTPS memahami etiket berinteraksi dengan difabel,” tutup Najib.

Kunjungan ini menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan partisipasi dan aksesibilitas bagi difabel dalam proses demokrasi di Indonesia, menyongsong Pilkada 2024 yang lebih inklusif.[]

 

Reporter: Bima Indra

Editor     : Ajiwan

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air