Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

LINTAS Sukses Adakan Kelas Puisi Perdana; Bukti Komitmen Literasi Tanpa Batas

Views: 7

Solidernews.com – Komunitas Literasi Tanpa Batas (Lintas) berhasil menyelenggarakan kelas perdana tentang “Menulis Puisi” yang berlangsung selama tiga pertemuan pada 11, 18, dan 20 September 2024. Digelar secara daring melalui platform Zoom dan WhatsApp, kelas ini menarik minat 53 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk difabel dan nondifabel.

 

Alih-alih langsung membahas teknik penulisan, Ibe S. Palogai, penyair ternama dan pendiri Institut Sastra Makassar, mengawali sesi kelas dengan pendekatan yang tidak konvensional dengan memunculkan pertanyaan-pertanyaan reflektif:

“Apa ingatan masa remaja yang berpengaruh sampai kini pada dirimu? Apa lagu yang belakangan ini sering kamu dengar? Apa yang ingin kamu ubah dari diri kamu?” Tiga pertanyaan awal yang dilontarkan Ibe kepada peserta, memantik mereka merenungkan pengalaman hidup sebagai bahan inspirasi puisi.

Palogai menekankan pentingnya merenungi akar terciptanya sebuah karya puisi. “Kenyatannya sebenarnya, puisi itu didukung oleh sesuatu yang tampaknya tidak terlihat,” ujarnya menekankan pentingnya mengeksplorasi pengalaman pribadi sebagai sumber inspirasi.

Dalam kesempatan berbeda, Palogai mengajak peserta mengeksplorasi indera penciuman, meminta mereka merenungkan aroma yang terkait dengan kata-kata seperti ‘malam’, ‘pasar’, atau ‘taman’. Ia juga menyampaikan pandangan uniknya tentang kreativitas, “Menjadi kreatif tidak pernah diartikan sebagai proses untuk menentukan apa yang baik atau penting. Jika kita belajar dari sejarah, dunia adalah kritikus yang sangat tidak bisa diandalkan.”

Keunikan kelas ini terletak pada keberagaman pesertanya. Dari total 53 peserta, hampir separuhnya merupakan individu nondifabel, sementara sisanya adalah difabel dari berbagai jenis. Hal ini sejalan dengan semboyan komunitas literasi yang didirikan oleh Iin Saputri dan Darmawati Majid sejak 17 Agustus 2019 tersebut, “literasi tanpa batas”, yang berupaya membuka kesempatan seluas-luasnya bagi semua kalangan untuk mengembangkan wawasan dan kemampuan di bidang literasi.

Beberapa peserta memberikan tanggapan positif terhadap kelas ini. Abimanyu Kurnia Ramadha,  seorang cerebral palsy, mengaku terkejut dengan pendekatan yang digunakan. “Awalnya, saya kira kelas ini berfokus pada teknik dasar penulisan puisi. Makanya saya kaget ketika tiba-tiba langsung disuruh mengkhayal di pertemuan pertama. Seiring waktu saya sadar bahwa pelatihan ini berfokus merangsang imajinasi. Seru juga ternyata.”

 

Deriana Silaban, peserta dengan low vision, menyatakan bahwa kelas ini membantunya memahami tentang penulisan puisi dan berinteraksi dengan teman-teman baru. Sementara Halim Mohammad, peserta nondifabel, merasa kelas ini membantunya menemukan kembali hasrat menulis puisi yang telah lama hilang.

Ibe S. Palogai, sebagai mentor, juga memberikan apresiasi terhadap semangat peserta. “Saya suka sekali semangatnya teman-teman dalam menulis. Energinya bagus untuk berbagi bersama,” ujarnya.

Iin Saputri, ketua Komunitas Lintas, menyampaikan harapannya agar kelas ini dapat berlanjut dan menginspirasi peserta untuk terus berkarya. “Semoga kelas ini bisa berlanjut, tidak sampai di sini saja kolaborasi kita, dan teman-teman peserta bisa menjadi lebih hebat dalam menulis ke depannya,” pungkasnya.

Keberhasilan kelas ini membuktikan bahwa literasi dapat menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai latar belakang. Melalui program-program seperti ini, Komunitas Lintas terus membuktikan komitmennya dalam mewujudkan literasi inklusif di Indonesia, membuka cakrawala baru bagi semua kalangan untuk mengekspresikan diri melalui kata-kata tanpa batasan apapun.[]

 

Reporter: Syarif Sulaeman

Editor      : Ajiwan

 

Sumber: https://www.lintasliterasi.my.id/2024/10/kelas-menulis-puisi-ajang-refleksi.html

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content