Views: 4
Solidernews.com – Laal Singh Chadda adalah film hasil produksi Viacom18 Motion Pictures dan Aamir Khan Production. Bergenre drama-komedi yang rilis pada 11 Agustus 2022. Film ini berbahasa Hindi India. Disutradarai oleh Advait Chandan dan dua tokoh utamanya diperankan oleh aktor terkenal Bollywood yaitu Aamir Khan serta Kareena Kapoor.
Film ini hasil remake dari film Amerika Serikat yang berjudul “Forrest Gump” yang rilis tahun 1994, hasil adaptasi novel karya Winston Groom dan Eric Roth yang terbit pada 1986 dengan judul sama. Forrest Gump dibintangi oleh Tom Hanks dan Robin Wright. Film ini memenangkan piala Oscar sebanyak enam kali dan sederetan penghargaan bergengsi lainnya. Disutradarai oleh Robert Zemeckis.
Sekilas Alur Film Laal Singh Chadda
Sama halnya dengan Forrest Gump, Laal Singh Chadda mengisahkan tentang seorang anak laki-laki yang memiliki keterbelakangan. Memiliki IQ rendah dan hambatan fisik pada bagian kakinya. Digambarkan dalam film, Laal berjalan dengan bantuan penyangga kaki. Sehingga sekilas tampak seperti robot. Dengan keadaan seperti itu, ia sering dibully oleh teman-temannya yang nakal. Dari situlah keajaiban hidupnya bermula.
Pengemasan film ini tergolong menarik, karena para penonton dibawa kembali pada masa lalu di India hanya lewat cerita seorang Laal Singh Chadda (diperankan oleh Aamir Khan). Pada opening film, disuguhkan dengan sehelai bulu berwarna putih yang terbang kesana kemari tertiup angin. Disitu penonton dapat menikmati pemandangan stasiun kereta api India pada masa kini. Hingga akhirnya bulu tersebut hinggap di sepatu Laal yang duduk di kereta api.
Sepanjang perjalanan sembari menikmati golgappa (makanan khas India yang berbentuk bola berongga dan renyah atau biasa dikenal dengan panipuri), Laal bercerita banyak hal tentang dirinya pada orang yang ada di depannya. Pada masa kecilnya, ia tidak memiliki teman karena keadaannya yang berbeda dengan yang lainnya. Di sekolah pun tidak ada yang mau berteman dengannya, kecuali Rupa Dzouza (diperankan oleh Kareena Kapoor). Sejak saat itulah mereka berteman akrab hingga dewasa.
Suatu ketika, saat Laal dan Rupa sedang bermain, tiba-tiba Laal dilempari batu oleh teman sebayanya. Karena masih duduk di bangku sekolah dasar, mereka tidak mungkin untuk melawannya. Sebab jumlah lawannya lebih banyak dari mereka. Akhirnya Rupa menyuruh Laal untuk berlari. Dengan susah payah akibat keadaan kakinya yang berjalan dengan bantuan penopang, ia berusaha berlari sekuat tenaga. Tanpa disadari, ia mampu berlari kencang tanpa bantuan penopang. Itulah awal mula keajaiban hidup dalam dirinya.
Ketika sudah menginjak usia dewasa, Laal dan Rupa berkuliah di Hindu College, Delhi. Di perkuliahan Laal bergabung dalam tim atlet lari dan memenangkan banyak kejuaraan. Karena ia memiliki kemahiran dalam berlari. Namun, akibat IQ yang rendah, Laal harus selalu dikomando untuk berlari dalam setiap event. Rupa lah yang selalu menjadi pengingat Laal untuk berlari. Ia tidak akan segan meneriaki Laal untuk berlari dari tribun penonton. Sebab dia tidak akan berlari jika tidak ada yang menyuruhnya dan juga tidak akan berhenti jika tidak ada yang memberi arahan.
Beberapa tahun kemudian, mereka telah menyelesaikan studinya di perkuliahan. Kemudian, berpisah untuk mengejar cita-cita dan impiannya masing-masing. Laal yang disuruh terjun di dunia militer oleh ibunya dan Rupa yang akan melanjutkan karirnya dalam dunia entertainment yaitu menjadi model yang terkenal.
Walaupun Laal memiliki IQ rendah, tapi ia mampu mengikuti sedereten tes masuk dunia militer. Karena ketekunan dan kegigihannya untuk memenuhi permintaan ibunya ia pun tergabung dalam tim militer. Awalnya, ia mengalami kesulitan mengikuti pendidikan militer. Namun, lambat laun ia menjadi terbiasa. Segala kesulitan yang dihadapinya kini menjadi mudah. Laal juga mendapatkan kawan akrab di militer, namanya Bala.
Kesehariannya di militer ia lalui bersama dengan Bala. Mereka juga merencanakan untuk membuat bisnis bersama ketika sudah selesai menjalani tugasnya di militer. Namun, takdir berkata lain. Disaat Laal sudah berusaha menyelamatkan Bala dan rekan-rekannya yang lain. Bala pun meninggal dalam pertempuran tersebut, tepatnya di Kargil, India. Konyolnya, sekelompok orang yang diselamatkan Laal tersebut, ada satu orang dari pihak musuh.
Perbuatan mulia Laal yang berhasil menyelamatkan nyawa beberapa rekannya tersebut, mendapatkan penghargaan dari negara. Seseorang yang bernama Muhamad Paaji dari pihak musuh yang ia selamatkan juga menjadi kawannya. Merekapun bersama-sama membangun bisnis yang sebelumnya sudah direncanakan Laal dan Bala sewaktu masih hidup. Bisnisnya pun semakin berkembang pesat. Tak lupa, Laal juga selalu rutin mengirimkan sebagian pendapatan dari bisnisnya ke keluarga Bala.
Tafsiran Nilai Inklusif dalam Film
Film yang berdurasi sekitar 157 menit ini mampu membawa penontonnya hanyut dalam alurnya. Dibalik segala kekurangan tokoh utamanya yang memiliki IQ rendah, diremehkan banyak orang, dan selalu dianggap aneh. Justru membawa kebaikan dan kebermanfaatan untuk orang-orang di sekelilingnya.
Selain dibalut dengan bumbu komedi dan persahabatan, film ini juga ada kisah romansa dan kekeluargaan. Seorang yang selalu dianggap bodoh ini nyatanya sangat setia pada perasaannya. Dari kecil hingga dewasa, ia menaruh hati pada Rupa, sahabatnya. Perasaan itu begitu kuat mengakar dalam hatinya tanpa pudar sedikitpun. Walaupun sudah dikecewakan dan disakiti berulang kali. Laal masih tetap setia menunggu Rupa.
Semua itu tidak luput dari ajaran ibunya yang sudah ditanamkan pada Laal sedari kecil. Disaat Rupa terlalu berambisi untuk mengejar impiannya yang ingin menjadi model terkenal dan kaya raya, hingga menghalalkan berbagai macam cara. Namun, pada kenyataannya ia tidak berhasil menggapai itu semua.
Sedangkan Laal cukup berprinsip dan berpegang teguh dengan apa yang ia jalani dalam hidupnya. Ia tidak terlalu menggebu-gebu ataupun berlebihan ketika melakukan suatu hal. Cukup dengan kerja keras dan konsisten yang selalu ia utamakan dalam melakukan segala hal yang dijalaninya.
Perkataan ibunya yang selalu ia ingat adalah “Hidup itu seperti golgappa, mungkin perut sudah merasa kenyang. Tapi hati akan selalu merasa kekurangan dan selalu ingin lebih.” Ibunya juga selalu meyakinkan Laal, bahwa dia tidaklah bodoh dan bisa melakukan berbagai macam hal tanpa bantuan orang lain.
Sosok ibunya tersebut yang menjadikan Laal tumbuh menjadi lelaki yang percaya diri dalam melakukan berbagai hal dibalik kekurangan yang dimilikinya. Setiap tindakan yang dilakukannya selalu memiliki nilai dan bermanfaat bagi orang di sekelilingnya. Ia tidak akan segan menolong siapapun yang membutuhkan pertolongannya, sekalipun itu musuhnya sendiri atau orang-orang yang telah menyakitinya.
Seperti contohnya adalah Rupa yang selalu menolak dirinya demi mengejar impiannya dan ketika sudah berada di titik terendah ia kembali mendatangi Laal. Dengan kelapangan hati yang dimiliki Laal serta kesetiaannya ia mau menerima Rupa dan memaafkannya.
Pesan Moral Film
Amanat tersirat yang dapat diambil dari film Laal Singh Chadda adalah jangan pernah memandang seseorang dengan sebelah mata terkait siapapun dan bagaimanapun keadaannya. Terlepas dari itu, Laal yang di perankan oleh Aamiir Khan banyak memberi tahu kepada penonton bahwa kemanusiaan itu di atas semua agama, yaitu tentang kebaikan kepada orang yang ditemuinya. Hal itu adalah pesan moral yang sangat kuat dari film ini.
Seperti yang digambarkan dalam film, Ketika Laal menolong musuhnya sendiri dalam peperangan yang terjadi di Kargil. Tanpa mempertimbangkan hal buruk yang mungkin terjadi, ia dengan ikhlas menolongnya. Pada akhirnya mereka menjadi dekat dan membangun bisnis bersama.
Dalam setiap alur yang disajikan film ini mengajarkan empati, keyakinan, penerimaan, kedamaian, dan cinta. Empati digambarkan dengan sikap baik Laal kepada siapapun orang yang ditemuinya. Keyakinan yaitu perjuangan ibu Laal yang memberikan kepercayaan kepada anaknya bahwa ia tidak bodoh dan bisa melakukan semua hal tanpa hambatan. Ibunya juga melakukan berbagai macam cara untuk meyakinkan banyak orang mengenai kondisi anaknya. Tentang penerimaan dan kedamaian yaitu digambarkan dengan Laal yang menerima dan berdamai dengan keadaannya tersebut. Perjuangannya dalam menjalankan kehidupan dengan sangat baik dan menjadi orang sukses sehingga bisa memberikan banyak manfaat untuk orang di sekelilingnya. Mengenai cinta yaitu tentang kemantapan hati Laal hanya dengan satu orang dan tidak goyah sekalipun walaupun dikecewakan berulang kali.
Film ini juga mengajarkan para penonton untuk bisa meluangkan sejenak waktunya kepada orang yang dicintainya sekalipun orang tersebut sudah tidak ada. Sebagaimana dalam film, Laal yang selalu meluangkan waktunya untuk mendoakan mendiang kawannya yaitu Bala.
Selain tentang kebaikan kemanusiaan, para penonton juga dapat menyaksikan sejarah India secara singkat. Seperti ledakan bom di Bombay (sekarang dikenal dengan Mumbai) pada 1993 yang berujung kerusuhan Hindu dengan Muslim, masa darurat India pada tahun 1975, Perang Kargil, dan beberapa peristiwa sejarah lainnya.[]
Reporter: Ajeng Safira
Editor : Ajiwan