Views: 10
Solidernews.com – Pada Rabu, 22 Januari 2025 yang lalu pendiri Komunitas Menulis Tuli (KMT) Fitra Ramadan melakukan kunjungan audiensi ke Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam kesempatan tersebut, Fitra membawa gagasan dan impian besarnya mengenai kemampuan literasi Tuli di Makassar yang menurutnya penting untuk dikembangkan.
Kelas Menulis Tuli sendiri adalah kelas literasi yang diinisiasi oleh Fitra Ramadan (Tuli yang sekaligus adalah mahasiswa jurusan Sastra Indonesia di Universitas Hasanuddin). Mengenai dengan program-program yang dijalankan oleh Komunitas Menulis Tuli, Fitra memandang perlu adanya dukungan dan perhatian dari pemerintah terkait, dalam hal ini Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan untuk memfasilitasi kesenjangan kemampuan menulis yang banyak dialami masyarakat Tuli di Indonesia.
“Orang Tuli memang memiliki gap bahasa, terutama dalam menulis. Budaya Tuli berkembang bahasa isyaratnya tapi tidak menulisnya. Di SLB atau sekolah umum, siswa Tuli mengalami hambatan belajar karena metode mengajar verbal. Hanya sebagian, yang sangat kecil, Tuli yang mendapatkan metode pengajaran menulis yang baik dan bisa punya kemampuan literasi tulis yang bagus. Fitra salah satunya. Tapi Fitra selain punya kemampuan literasi itu, dia juga punya kepedulian untuk menyelesaikan masalah ini atau memperpendek gap itu. Rumah Fitra menjadi ruang kelas bagi Tuli belajar menulis dengan basis bahasa isyarat. Fitra dan teman-teman Tuli layak didukung,” ungkap Dr. Ishak Salim S.I.P M.A (aktivis difabel, kepala Pusat Disabilitas Unhas) menanggapi kunjungan KMT ke Balai Bahasa Provinsii Sulawesi Selatan.
PLT Kepala Balai Bahasa Dewi Ridayanti menyambut baik kehadiran Komunitas Menulis Tuli dan menyanggupi untuk mendukung program-program yang akan dilakukan oleh Fitra dan kawan-kawannya.
“Kita mengerti apa hambatan yang dialami oleh disabilitas Tuli. Kami juga berterima kasih, karena diberi kesempatan untuk menerima informasi ini. Kedepannya, kami akan bantu untuk memfasilitasi program KMT,” ujar kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan dalam pertemuan tersebut.
Kepedulian dan dukungan terhadap peningkatan literasi, khususnya menulis dan membaca pada Tuli memang belum banyak terdengar. Munculnya Komunitas Menulis Tuli dan upaya Fitra untuk terus mendorong komunitas ini tetap berjalan, semoga membawa angin segar bagi peningkatan kemampuan menulis Tuli di kota Makassar.[]
Reporter: Nabila May S
Editor : Ajiwan