Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Foto bersama peserta Peringatan HDI

Kiprah PPDI Kabupaten Luwu, Organisasi Difabel Baru yang Turut Jaga Bumi

Views: 24

Solidernews.com – Gerakan organisasi difabel, jika tumbuh di tengah-tengah kota, mungkin akan terasa lebih lega dan semarak dengan dukungan. Hambatan pasti tetap ada, pihak-pihak yang menolak untuk mendukung dan atau masyarakat yang belum terpapar informasi sesekali ditemui. Tapi orang-orang di perkotaan, secara geografis, cenderung lebih diuntungkan. Kampanye-kampanye sosial lebih mudah disebarkan, stigma dan pelabelan terhadap difabel pun, relatif telah menipis seiring berkembangnya teknologi dan perputaran informasi terjadi dengan pesat.

Keadaannya kemudian berbeda dengan orang-orang yang berada di kabupaten, yang  jarak dari ibu kota provinsi sangat jauh. Stigma masih terlalu tebal, pengetahuan-pengetahuan terkait kelompok difabel sayangnya belum dilirik oleh banyak pihak. Jika kemudian ada gerakan organisasi yang tumbuh di kabupaten, langkahnya dipastikan akan jauh lebih panjang dan jauh lebih berat ketimbang gerakan yang berlangsung di kota-kota besar.

Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), tahun ini telah resmi memiliki cabang di kabupaten Luwu, yang jaraknya 8 jam perjalanan darat dari kota Makassar. Mengembangkan gerakan pengorganisasian difabel di tingkat kabupaten, adalah niat baik yang harus terus didukung. Setebal apapun stigma dan sekuang apapun pihak yang sedia mendukung, upaya memberdayakan dan memenuhi hak difabel di kabupaten harus dilakukan. Terlebih jika kemudian difabel-difabel yang berasal dari kabupaten itu, juga sudah termotivasi dan memiliki keinginan untuk memberdayakan diri dan kelompoknya secara mandiri.

PPDI Kabupaten Luwu menghadapi masa-masa itu. Hadir di tengah-tengah masyarakat lokal, mengenalkan kata disabilitas dan lalu mengajak difabel-difabel lainnya untuk bergabung dan memperjuangkan sesuatu yang mungkin, masih terdengar asing di telinga masyarakat sekitar.

Sebagai langkah-langkah awal, PPDI kabupaten Luwu pun ingin andil dalam perayaan Hari Disabilitas Internasional 2024. Pengurus organisasi memang belum banyak, tapi tiga empat orang sekalipun, asal tetap bergerak dan melakukan sesuatu, sudah jauh lebih baik ketimbang tidak melakukan apa-apa.

“Awalnya kami dari PPDI kabupaten Luwu itu berdiskusi dengan kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Luwu, kami cerita soal Hari Disabilitas Internasional. Nah ternyata kepala Dinas Lingkungan Hidupnya menawari kami untuk bekerjasama mengadakan perayaan Hari Disabilitas Internasional dengan acara penanaman pohon,” ungkap Bakhtiar ketua PPDI kabupaten Luwu pada sesi wawancara yang dilakukan solidernews (23/12/2024).

Penanaman pohon bersama Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Luwu, instansi terkait, masyarakat sekitar dan pengurus PPDI kabupaten Luwu ini dilakukan pada hari Jumat, 20 Desember 2024. Rangkaian kegiatan dimulai dengan seremonial pembukaan, sambutan dan kemudian proses penanaman pohon bersama-sama. Dalam kegiatan itu, PPDI kabupaten Luwu menghadirkan 10 orang pengurus yang terdiri dari beberapa ragam difabel seperti Tuli, Fisik dan Netra.

“Penanaman pohonnya itu di sekitaran jalur Pasar Central Bellopa, di area-area Dinas Perhubungan. Kami senang sekali bisa berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan mengadakan perayaan Hari Disabilitas Internasional di kampung kami sendiri,” ujar Bakhtiar dalam kesempatan yang sama.

Ia menambahkan bahwa  Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Luwu pun merasa sangat senang dengan adanya kolaborasi perayaan Hari Disabilitas Internasional ini, karena dapat mensosialisasikan kehadiran difabel di kabupaten Luwu sekaligus memperkenalkan gerakan organisasi difabel ke masyarakat sekitar.

Kabupaten Luwu sendiri memang cukup terkenal dengan lingkungan hidup yang asri. Sebagian besar daerahnya, merupakan wilayah kehutanan. Berdasarkan data Dinas Kehutanan Kabupaten Luwu, luas hutan yang ada di kabupaten Luwu adalah sebesar 541.591,30 Ha. Maka dari itu, Dinas Lingkungan Hidup setempat berharap organisasi difabel juga dapat berdaya, khususnya dalam ranah pengelolaan sumber daya kehutanan lokal.

“Semoga teman-teman disabilitas di sini bisa bersatu dan memperjuangkan hak-hak kita bersama. Selain itu, kita juga ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa kita bisa melakukan hal positif terkait dengan menjaga lingkungan hidup di Luwu,” tutup Bakhtiar.[]

 

Reporter: Nabila May

Editor     : Ajiwan

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content