Views: 18
Solidernews.com – Menyambut momen peringatan hari disabilitas internasional, Kementerian Agama RI tunjukkan apresiasi dan komitmennya terkait inklusifitas khususnya di lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungannya. Dilaksanakan di Jakarta pada 04/12, peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 kali ini mendapat respon positif dan penuh haru dari para hadirin, tak terkecuali Nasaruddin Umar selaku Menteri Agama dan Helmi Halimatul Udhma selaku Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama.
“Tuhan menciptakan mereka dengan banyak kelebihan di balik kekurangannya. Untuk anak-anakku, tetap semangat ya. Ibu percaya Allah lebih sayang kepada kalian,” ujar Helmi Halimatul Udhma dengan penuh emosi menahan rasa haru.
Dalam pidatonya, Helmi Halimatul Udhma yang juga kerap disapa Emy Nasaruddin ini menegaskan pentingnya hak pendidikan inklusif bagi seluruh anak termasuk difabel, “Adalah zalim jika kita tidak memberikan layanan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak kita semua,” tegasnya.
Emy pun turut mengapresiasi terbitnya Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2024 yang mewajibkan madrasah memberikan akomodasi layak bagi difabel, “PMA ini adalah langkah besar untuk menjadikan madrasah sebagai rumah bagi semua anak, termasuk anak-anak istimewa,” papar Emy, menandai transformasi sistemik dalam pendidikan inklusif di lingkungan madrasah.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menggarisbawahi filosofi inklusivitas dengan pernyataan menggugah: “Anak-anak berkebutuhan khusus bukan hanya artis di bumi, tetapi juga artis di langit. Insya Allah perlu kita kembangkan, perlu kita banggakan.” ungkapnya setelah menyaksikan persembahan lagu yang dilantunkan anak-anak difabel.
Dengan nada humor yang menyegarkan, Nasaruddin bahkan menyinggung kemampuan dan persembahan dari anak-anak difabel, “Belum tentu anak-anak yang biasa, bisa memiliki suara yang bisa terkendalikan dengan baik. Yang jelas, kepintaran nyanyinya itu jauh lebih hebat daripada Menteri Agama,” candanya mengundang tawa.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, mengungkapkan capaian signifikan dalam pengembangan pendidikan inklusif di lingkungan Kementerian Agama, “Saat ini, terdapat lebih dari seribu madrasah inklusif yang memberikan pendidikan setara bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” jelasnya.
Puncak acara peringatan HDI ditandai dengan penyematan selendang oleh anak-anak difabel kepada Emy Nasaruddin sekaligus menobatkannya sebagai “Bunda Inklusif”, sebuah momen simbolis yang menegaskan dukungan dan pengakuan akan inklusifitas di lingkup Kementerian Agama RI.
“Setiap manusia, dengan segala kondisi, terlahir dalam keadaan mulia. Tidak ada yang tidak mulia. Hak mereka adalah kewajiban kita untuk memenuhinya,” tegas Emy Nasaruddin menggarisbawahi prinsip fundamental kemanusiaan yang universal.[]
Reporter: Syarif Sulaeman
Editor : Ajiwan